Kehadiran food vlogger dengan berbagai ciri khas semakin banyak bermunculan. Kuliner Indonesia memang banyak yang bisa dikulik mulai dari jajanan pinggiran jalan, makanan tradisional, hingga makanan mewah di restoran mahal. Terlebih, konten kuliner memang disukai olah banyak orang Indonesia.
Saya salah satu orang yang menikmati konten-konten video terkait kuliner. Bahkan, ketika hendak makan, saya terkadang memutar video mukbang di YouTube agar nafsu makan saya meningkat. Terlebih ketika saya makan dengan menu yang alakadarnya.
Secara garis besar vlog-vlog kuliner memang digemari oleh netizen. Sayangnya, tidak semua vlog kuliner bagus. Banyak food vlogger yang kerap bikin jengkel karena tidak mengulas makanan secara lengkap. Berikut merupakan daftar dosa dari para food vlogger Indonesia yang berhasil saya rangkum.
Daftar Isi
- #1 Food Vlogger tidak memberikan informasi mengenai lokasi tempat makan yang ada dalam video
- #2 Malas mencantumkan harga di setiap menu yang dipesan
- #3 Food Vlogger yang terlalu melebih-lebihkan dalam memberikan review makanan
- #4 Video tidak lengkap atau terpotong
- #5 Tidak jujur dalam memberikan testimoni
#1 Food Vlogger tidak memberikan informasi mengenai lokasi tempat makan yang ada dalam video
Dosa pertama yang paling sering dilakukan food vlogger yang bikin jengkel penonton adalah tidak adanya informasi mengenai lokasi kuliner. Terlebih dalam video tersebut juga tidak menyorot mengenai banner yang biasanya menunjukkan lokasi atau nama tempat. Penonton harus menerka-nerka sendiri di mana lokasi tersebut berada. Hal itu yang sering bikin jengkel karena si pembuat video seakan kurang niat dalam memberikan informasi kepada para penontonnya.
Saya sangat menghargai para food vlogger yang mau capek sedikit dalam mengedit video terutama dalam segmen harga di setiap menu yang ada di lokasi syuting. Hal tersebut tentu dapat menjadi referensi bagi para penonton di rumah. Beda halnya dengan food vlogger yang malas mencantumkan harga di setiap menu yang dipesannya. Apalagi doi juga tidak membalas komentar di kolom chat sehingga membuat penonton bertanya-tanya.
#3 Food Vlogger yang terlalu melebih-lebihkan dalam memberikan review makanan
Hal yang paling tidak saya sukai dari food vlogger yaitu mengenai caranya dalam memberikan sebuah review atau ulasan makanan. Beberapa di antara mereka ada yang melebih-lebihkan sehingga terkesan lebay. Belum juga ditelan, ekspresi wajahnya sudah berubah sedemikian rupa dibalut dengan kata-kata yang bombastis. Hal paling bikin jengkel ketika doi makan dengan cara yang tidak wajar sampai tumpah-tumpah sehingga mubazir dan malah bikin ilfeel melihatnya.
#4 Video tidak lengkap atau terpotong
Kasus video tidak lengkap atau terpotong biasanya saya temui di konten Reels YouTube. Video yang disajikan sering kali tidak lengkap dan tidak memuat informasi yang detail. Hal tersebut tentunya membuat penonton kebingungan, terlebih si pembuat video tidak memberikan informasi tambahan di kolom komentar. Video yang diunggah seakan hanya asal unggah saja tanpa melalui proses pengeditan.
#5 Tidak jujur dalam memberikan testimoni
Terakhir yaitu masih banyak para food vlogger yang tidak jujur dalam memberikan testimoni mengenai makanan yang disantapnya. Mulutnya berkata enak dan lezat, tapi dari raut wajahnya jelas tergambar bahwa makanan tersebut tidak seperti apa yang dikatakan. Hal ini tentu membuat penonton tertipu ketika datang ke tempat yang dimaksud. Maksud hati ingin makan enak karena rekomendasi, eh ketika datang malah tidak sesuai ekspektasi.
Nah, itulah beberapa dosa food vlogger yang masih sering dilakukan hingga sekarang. Saya harap food vlogger dapat memberikan penilaian yang objektif dan tidak dibuat-buat sehingga penonton maupun pemilik usaha tidak merasa dirugikan.
Penulis: Erfransdo
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Food Vlogger Semakin Nggak Bisa Mendeskripsikan Rasa: Miskin Kosakata, Cuma Menang “Pedas”
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.