• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
ADVERTISEMENT
Home Gaya Hidup Personality

Flamboyan

Bang Fu oleh Bang Fu
3 Juni 2019
A A
flamboyan

flamboyan

Share on FacebookShare on Twitter

Tentang flamboyan maka aku teringat dengan ucapan seseorang. “The ultimate of life is death” ujar salah seorang dosen yang baru beberapa hari lalu kutemui lalu memintanya secara sopan agar mau memberikan sedikit wejangannya di komisariat kami. Wejangannya memang tidak berapi-api sebagaimana biasanya senior-senior yang terlarut dalam romantisme masa lalunya—walaupun sempat beberapa kali melontarkan pernyataan provokatif yang berapi-api. Walau demikian, kalimat itu masih saja terngiang-ngiang hingga akhir bulan ini—saat orang-orang sudah mulai bersibuk ria menepis kerinduan mereka di kampung halaman masing-masing.

Beliau berujar bahwa diktum yang lahir dari mulut seorang Derrida tersebut merupakan proses metamorfosa panjang usahanya dalam mengais sisa-sisa kefanaan dalam kehidupan ini. Hingga selanjutnya diktum tersebut direproduksi ulang oleh Yuval Noah dalam bukunya Homo Deus sebagai salah satu sitiran bahwa terdapat satu hal yang nyata dalam kefanaan ini—yaitu kematian.

Ah, berbicara tentang kematian tampaknya menghantarkan kita pada krisis-krisis eksistensialime yang seringkali kita dengar pelbagai kajiannya oleh banyak filsuf atau bahkan sekedar pertanyaan ‘ruh’ yang dilontarkan dalam Alquran dan dibahas secara sistematis oleh Ibnu Qayyim Aljauzy. Dan pada akhirnya kita secara sadar akan menjawab dan mengarungi samudera pertanyaan itu dengan ketidaktahuan.

Pada mulanya hujan itu turun rintik-rintik lalu ia berembus tertiup angin, lalu hujan itu turun sangat derasnya. Ya, air mata yang hendak kubendung itu kini sudah tidak tertahan lagi maka biarkan aku sejenak menjadi pribadi yang melankolis bukan dramatis.

Aku tidak paham betul mengapa puisi Flamboyan yang dituliskan Pak SBY menjadi rima kesedihan dan ketegaran yang tidak berkesudahan. Aroma bunga Flamboyan seakan memancar pekat dari puisi tersebut. Aku mengira barangkali aroma itulah yang sempat membuat aku harus diam dan terduduk lama  memikirkan seluruh kenangan yang beliau tumpahkan kedalam puisi-puisi tersebut.

Tiba-tiba saja, hampir di seluruh status baik WhatsApp maupun Instagram beramai-ramai menuliskan kesedihan yang bermacam—jelasnya itu adalah kesedihan yang bisa kita kumpul dan sampaikan. Ada satu hal yang pada akhirnya kita perlu mengerti dan kita renungkan kembali bahwa di balik sosok laki-laki yang kuat dan tegar, terdapat sesosok wanita kuat yang menjadi sumber semangat hidupnya. Jikalau dulu kesan makna yang ditimbulkan oleh perlambang flamboyan memiliki konotasi negatif yang menarik—maka flamboyan hari ini adalah kekuatan, ketegaran, kedukaan, kesedihan yang beraduk campur menjadi satu.

Lalu, di beberapa berita daring, saya mencoba membaca pelbagai obituari yang dijejakkan di sana. Ada satu kisah yang semakin membuat mata saya semakin berkaca-kaca—tepatnya adalah surat yang dituliskan Ibu Ani kepada Pak SBY ketika beliau masih dirawat di Rumah Sakit. Kurang lebih seperti ini suratnya:

“Pepo, I always happy beside you. Thank you, Pepo. Coba buat lagunya, Po.

Ketika pertama ketahuan penyakit darah yang saya derita, saya bilang ‘Pepo, maafkan saya merepotkan Pepo.’ Spontan Pepo menjawab, ‘Maafkan Pepo yang tidak bisa menjaga Memo.

Suami-istri memang harus saling menjaga. I love you, Pepo.”

Untaian kalimat sederhana tersebut semakin membuat saya tersadar bahwa ‘cinta’ yang kita perjuangkan dalam ketentuan-ketentuan remaja tidak ubahnya hanyalah sebuah obsesi semata. Obsesi yang jika tidak dapat dikontrol keberadaannya hanya menimbulkan sikap-sikap depresan yang timbul sebagai akibat panjang obsesi impulsif tersebut.

Dari surat tersebut pula—kita ditunjukkan bahwa tawaran berpoligami menjadi tidak berkharisma dan romantis lagi. Sebab ada kesetiaan dan pengorbanan yang menjadi idealisme besar sebagai pondasi kita dalam memberikan kebermanfaatan serta melakukan perjuangan.

Tentu, saya tidak lagi dapat membayangkan bagaimana kesedihan dalam diri Pak SBY sebagai seorang negarawan hebat yang kini tengah dirundung oleh kesedihan sebab ditinggal oleh orang yang dicintainya. Dan sudah kewajiban kita sebagai warga negara yang baik untuk memberikan belasungkawa yang terdalam kepada Pak SBY serta mendoakan yang terbaik bagi almarhumah Ibu Ani—Al-Fatihah…

Terakhir, aku memaksa koridor-koridor keharibaan tentang kematian yang pernah ditutup agar dibuka kembali, sebab ‘yang nyata’ dari yang fana hidup sangat dekat dengan kita. Maka tidak salah jika Ibu Dosen yang memberikan sedikit wejangannya kepada kami sore itu, saat menjelang berbuka puasa, menyebutkan bahwa “the ultimate of life is death”. Sebab masih banyak ketidakpastian yang perlu kita hadapi dan kita ketengahkan.

#CriticalDailyReportase

Kuningan, 2 Juni 2019

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: FlamboyanRIP Ani YudhoyonoSBYSelamat Jalan Bu Ani

Bang Fu

Bang Fu

Penulis tetap di Rubrik #CriticalDailyReportase dan #Pedagogi'n'Analogi

ArtikelTerkait

Mas AHY, Kurangi Bawa-bawa Pak SBY dalam Orasi, Anda Nggak Kalah Jago kok!

Mas AHY, Kurangi Bawa-bawa Pak SBY dalam Orasi, Anda Nggak Kalah Jago kok!

25 September 2022
Saran Nama Jika Dualisme Partai Demokrat Sungguh-sungguh Terjadi terminal mojok.co

Saran Nama jika Dualisme Partai Demokrat Sungguh-sungguh Terjadi

8 Maret 2021
Tak Melulu Santet, Banyuwangi Juga Gudang Musisi, SBY atau Wiranto

SBY atau Wiranto, Siapa yang Lebih Baik Kalau Jadi Musisi?

20 Mei 2020
orde baru jokowi soeharto mojok.co

Jokowi dan Memori Orde Baru yang Masih Membekas

17 September 2019
kaesang pangarep

Jokowi Adalah Bapak Untuk Semua: Begitupula Kaesang Pangarep Adalah Anak Untuk Semua

5 Juli 2019
perdamaian politik

Kebersamaan Keluarga Pak SBY dan Ibu Mega dan Pentingnya Perdamaian Dalam Politik

9 Juni 2019
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
skincare

Skincare Mahal, Pakai Air Wudu Saja

lebaran Khong Guan

Cerita Hari Raya, Dari Khong Guan Hingga Pelaminan

dokter

Dokter Tukang Sindir yang Membuatku Memilih Menahan Rasa Sakit



Terpopuler Sepekan

Tawangmangu karanganyar, Sebaik-baiknya Tempat untuk Pensiun

Rekomendasi Wisata Tersembunyi di Karanganyar biar Nggak Itu-itu Terus Tujuannya

oleh Joko Yuliyanto
5 Juni 2023

5 Tips Mudah Mendapatkan Beasiswa Bank Indonesia (Unsplash)

5 Tips Mudah Mendapatkan Beasiswa Bank Indonesia

oleh Izma Failani
2 Juni 2023

Tollywood: Kadang, Melawan Nalar Itu Menyenangkan

Tollywood: Kadang, Melawan Nalar Itu Menyenangkan

oleh Misvi Amalia Wahyuningsih
7 Juni 2023

Ratunya K-Pop Gen 2 Sudah Pasti SNSD, Ini Alasannya

Ratunya K-Pop Generasi 2 Sudah Pasti SNSD, Ini Alasannya

oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
7 Juni 2023

5 Tipe ASN Kesayangan Atasan, Ternyata Bukan yang Paling Pintar!

5 Tipe ASN Kesayangan Atasan, Ternyata Bukan yang Paling Pintar!

oleh Fytrya Arys Sandi
1 Juni 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=lzHUMXKyXus

DARI MOJOK

  • Terkuak! Inilah Calon Cawapres Anies Baswedan
  • Mas Gibran Rakabuming, Tolong Lingkungan Sekitar Kampus di Solo Nggak Aman
  • Elektabilitas Anies Baswedan Jalan di Tempat, Kenapa?
  • PO Putra Remaja, Bus Legendaris Milik Mantan Kondektur Ramayana
  • Stasiun Bersejarah Purworejo akan Hidup Kembali setelah Belasan Tahun Mati
  • PSHT dan Brajamusti Janji Ganti Rugi Museum Tercantik yang Rusak
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!