Firaun bisa dikatakan salah satu orang Mesir yang paling dikenal di Indonesia selain Gamal Abdul Nasser yang dulu sohib akrab Bung Karno. Tapi, sayangnya Firaun ini terkenal karena peran antagonis yang dia mainkan semasa Nabi Musa berdakwah di negeri 1000 piramid. Sampai-sampai, warga +62 punya kebiasaan menjuluki orang yang jahat dan kejam sebagai Firaun. Begitu juga penceramah dan tokoh politik di negara +62 ini sering mengasosiasikan lawan-lawan politik sebagai Firaun. Mulai dari Aa Gym yang menganggap Ahok dan Amien Rais yang menganggap Presiden Jokowi sebagai Firaun.
Kalau ditelusuri lebih jauh lagi, Firaun kejam dan diabadikan di Al-Qur’an itu menurut para ahli sejarah adalah Ramses I dan Ramses II. Jadi bukan semuanya. Pada masa Ramses I yang merupakan pendiri dinasti ke-19, muncul woro-woro untuk membunuh semua anak laki-laki yang lahir dari keluarga Yahudi. Blio pada waktu itu sangat khawatir kalau kebiasaan orang Yahudi yang rajin memproduksi anak dalam jumlah banyak dapat mengganggu keberlanjutan kerajaannya. Beruntunglah Musa, yang setelah dihanyutkan ke sungai supaya tidak dibunuh, ndilalahnya malah dipungut jadi anak oleh permaisuri Ramses I dan jadi saudara angkat Ramses II.
Kemudian ketika Ramses I mangkat, maka Ramses II otomatis menggantikan ayahnya menjadi raja. Di masa Ramses II inilah kemudian terjadi peristiwa Musa dieliminasi dan menjadi enemy of the state kerajaan Mesir kuno. Pengusiran ini terjadi karena Firaun menolak jadi follower Musa di akun Instagramnya untuk menyembah Tuhan yang Maha Esa. Sementara Musa sendiri menolak untuk jadi follower akun Instagram Ramses I menyembah Ramses I dan menganggapnya sebagai Tuhan. Dari kisah inilah akhirnya warga +62 mengasosiasikan Firaun sebagai manusia yang jahat.
Padahal kalau kita baca kisahnya di Al-Qur’an sebenarnya nggak melulu bicara kejahatan tapi ada juga cerita kebaikan. Ingatkan cerita Nabi Yusuf…. Nah kalau kita baca lagi kisah Nabi Yusuf, kan kelihatan tuh pada waktu itu ada Firaun yang sangat peduli dengan rakyatnya. Buktinya dia sampai merekrut Nabi Yusuf sebagai kepala BULOG kerajaan untuk mengumpulkan cadangan makanan. Tugas ini diberikan setelah Nabi Yusuf berhasil menafsirkan mimpi Firaun tentang akan datangnya musim paceklik selama tujuh tahun di kerajaan Mesir kuno. Meskipun sampai sekarang belum bisa diidentifikasi siapa Firaunnya, tapi kan terbukti tidak semua jahat.
Selain yang ada di kitab suci, sebenarnya ada banyak Firaun yang cukup terkenal dan dipercaya memberi kesejahteraan pada rakyat Mesir. Salah satunya Amenhotep III yang berkuasa pada 1388-1351 SM. Di masanya banyak bangunan megah nan artistik di bangun seperti kuil Karnak dan Kuil Luxor. Meskipun banyak Firaun yang membangung bangunan megah tapi menurut para ahli tidak ada yang seelegan karya Amenhotep III.
Oh ya, sebelum tulisan ini selesai perlu diketahui juga Firaun dalam bahasa Arab atau Pharaoh dalam bahasa Mesir kuno sebenarnya merujuk pada istana tempat raja tinggal. Katanya sih gelar ini di dunia nyata kerajaan Mesir tidak pernah dipakai dan tidak merujuk pada individu tertentu. Gelar ini diberikan kepada seluruh penguasa kerajaan Mesir Kuno baik di masa Mesir kuno maupun di masa dinasti Ptolemy.
Kejayaan kerajaan Mesir kuno sendiri berlangsung sangat lama dan bisa dikatakan salah satu imperium kuno yang paling lama eksis di muka bumi yaitu dari 3150-30 SM. Dan tidak semua raja dari Mesir kuno ini orang Mesir ada juga yang orang Yunani dan Persia, yang karena menang perang akhirnya berkuasa di Mesir dan jadi Firaun.
Nah jelaskan sekarang kalau Firaun itu sendiri sebenarnya hanyalah gelar yang diberikan kepada para penguasa Mesir. Masa hanya karena Ramses I dan Ramses II yang kelakuannya minus terus semua dianggap jahat kan nggak fair. Miriplah dengan gelar khalifah yang diberikan kepada semua penguasa kekhalifahan Umayyad, Abbasiyah, atau Ottoman misalnya. Kan kita nggak mungkin juga mengatakan khalifah itu semuanya jahat hanya karena Muawiyah sang pendiri kekhalifahan Umayad membunuh Hasan dan Husein yang cucu Nabi, bisa-bisa dihujat sama kokoh Felix dan followernya nanti.
BACA JUGA Panduan Memahami Teori Evolusi biar Nggak Dikit-dikit Bawa Monyet dalam Argumen dan tulisan Imanuddin lainnya.