Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Film Korea 2037: Menemukan Kembali Cita di Dalam Penjara

Rizal Nurhadiansyah oleh Rizal Nurhadiansyah
22 Juli 2022
A A
Film Korea 2037 Menemukan Kembali Cita di Dalam Penjara Terminal Mojok

Film Korea 2037 Menemukan Kembali Cita di Dalam Penjara (Instagram Rakuten Viki Film)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya baru selesai menonton sebuah film yang sedang ramai dibicarakan di media sosial. Film ini berjudul 2037. Film asal Korea Selatan ini merupakan salah satu rilisan tahun 2022, tapi kurang populer dibanding pesaing-pesaingnya. Ada banyak blockbuster Korea Selatan yang juga tayang di tahun ini seperti The Witch Part 2, The Other One, dan The Roundup. Dan sayangnya, gaung film 2037 tidak begitu terdengar sebelum warganet Indonesia, khususnya di TikTok, “memviralkan” film drama ini.

Kalau boleh saya bilang, 2037 memang sangat cocok dengan selera kebanyakan penonton Indonesia, khususnya fans film yang “mengandung bawang”. Banyak warganet menyandingkan 2037 dengan film-film populer seperti Miracle in Cell No. 7 (2013) dan Harmony (2010) yang sama-sama bercerita tentang kehidupan di dalam penjara. Keduanya juga film yang sukses bikin penonton banjir air mata. Beberapa warga Twitter bahkan mengatakan kalau 2037 lebih heartbreaking ketimbang dua film Korea di atas. Masa gitu, sih? 

Film Korea 2037 bercerita tentang perjalanan hidup Yoon Young (Hong Ye Ji), gadis berusia 19 tahun yang hanya tinggal bersama ibunya yang tuli. Sambil bersiap untuk menjalani tes CPNS, ia menghabiskan waktunya dengan bekerja paruh waktu di sebuah kafe. 

Namun, sebuah kejadian tak terduga mengguncang jiwanya. Yoon Young diperkosa oleh bos ibunya. Ingin membela diri, Yoon Young pun memukul laki-laki itu dengan batu hingga meninggal. Ia divonis sebagai pelaku pembunuhan dan harus mendekam di balik jeruji besi. Yoon Young tidak bisa membela diri karena tidak bisa membuktikan bahwa dirinya diperkosa. Dia tampak pasrah menerima putusan hakim. 

Setibanya di “kamar barunya”, di sel nomor 12, Yoon Young menjadi yang termuda di sana. Teman satu selnya datang dari latar belakang yang berbeda-beda. Ada seorang guru yang divonis hukuman mati karena membunuh satu keluarga untuk balas dendam, seorang pelaku prostitusi ilegal, seorang penipu, dan seorang perempuan temperamental yang dihukum karena tindak kekerasan. Siapa sangka, teman satu sel Yoon Young ternyata sangat peduli padanya. Meskipun di luar sana mereka dicap sebagai seorang kriminal, mereka tetap punya nurani.

Di dalam “gelapnya” jeruji besi, Yoon Young justru menemukan setitik cahaya.

Film Korea 2037 merupakan film kedua dari sutradara Mo Hong Jin (Missing You) dan merupakan debut dari aktris muda Hong Ye Ji yang tampil apik sepanjang film. Hong Ye Ji beradu peran dengan para seniornya seperti Kim Ji Young (Extreme Job), Jeon So Min (Show Windows), Kim Min Hwa, dan senior-senior lainnya. Semua pemeran tampil baik hampir tanpa cacat.

Sejak awal, 2037 memang diniatkan sebagai tearjerker. Hampir semua elemen ceritanya mendukung hal tersebut. Misalnya karakter Yoon Young yang miskin dan punya orang tua tuli, menurut saya hal ini sudah memenuhi syarat untuk menjadi film sedih. Selain itu, treatment yang dilakukan Mo Hong Jin pun berhasil membuat saya berempati pada Yoon Young dan ibunya. Akting Hong Ye Ji dan Kim Ji Young sebagai anak dan ibu juga patut diacungi jempol lantaran terlihat sangat meyakinkan. 

Baca Juga:

7 Rekomendasi Film Dewasa Korea Terbaik Rating 18+ yang Sayang Dilewatkan

Exhuma, Film Horor Korea yang Menampar Sineas Horor Lokal Penjual Gimik, Mitos Agama, dan Jumpscare Murahan

Tentu saja hal yang paling menonjol pada film ini adalah elemen dramatisnya. Film ini tahu bahwa tidak perlu terlalu berusaha membuat penonton merasakan kepedihan karakter. Orang-orang yang terlibat dalam film ini tahu takaran yang tepat, sehingga tidak ada adegan yang terlalu dramatis atau yang sering saya sebut sebagai overly dramatic sequence.

Meski begitu, sejujurnya film ini memiliki beberapa kekurangan. Saya berani mengatakan bahwa film ini tidak sebagus Miracle In Cell No. 7 atau bahkan Harmony—meski tingkat “kesedihannya” sama-sama bikin galau seharian. Mo Hong Jin seperti kebingungan mengisi babak kedua film. Babak kedua film terasa kosong, padahal saya mengharapkan interaksi antaranggota sel lebih intens lagi. Semua hal yang terjadi di babak kedua terkesan hambar. 

Kekurangan lainnya terletak pada perkembangan karakter yang tidak mulus. Penonton tidak diperlihatkan secara layak bagaimana kepedulian “Si Kasar” terhadap Yoon Young tumbuh. Karakter-karakter pendukung ini ditulis seadanya. Berbeda dengan dua film Korea lainnya, Miracle In Cell No. 7 dan Harmony, yang karakter pendukungnya punya ruang eksplorasi yang cukup luas, sehingga potensi dramanya tidak terbuang sia-sia. Pada akhirnya penonton hanya peduli pada Yoon Young dan ibunya, tidak pada karakter lainnya. 

Selain babak kedua film yang kurang “nendang”, bagian ending 2037 juga jadi perdebatan di kalangan penonton. Banyak penonton yang merasa bingung. Open ending memang sering kali bikin gregetan. Meski begitu, bagi saya, endingnya tidak bermasalah sama sekali. Membingungkan? Iya, tapi ini ending yang pas untuk Yoon Young dan ibunya. Silakan nonton untuk tahu apa yang saya maksudkan. 

Saya sudah berbicara banyak soal teknis. Tapi, sebenarnya apa sih yang film ini bicarakan?

Film Korea satu ini berusaha membicarakan soal keadilan bagi perempuan. Yoon Young diperkosa, dia membunuh orang yang memperkosa dia dengan maksud membela diri. Namun, yang orang lain dan hukum lihat adalah Yoon Young membunuh orang, bukan Yoon Young diperkosa. Hal ini memang memantik perdebatan yang sulit sekali untuk dijawab. Terlebih, setelah diketahui bahwa Yoon Young hamil, perdebatan melebar ke persoalan “pro life or pro choice”. Keadilan yang dibicarakan menjadi blur karena keadaan semakin dilematis. 

Ending 2037 cukup bijak dengan tidak memihak ke pendapat siapa pun, kecuali Yoon Young. Yoon Young tetap melahirkan bayi itu, meski dia tak mau. Yoon Young ingin ingin bayi itu hidup, tapi yang kita lihat di layar, bayi itu diasuh oleh orang lain. Entah ke mana perginya Yoon Young, yang jelas dia tahu apa yang adil bagi dirinya. 

Kalau diibaratkan sebuah tempat, 2037 ini tempat yang saya kunjungi karena rindu terhadap tempat serupa di belahan bumi yang lain. Kalau kamu suka Miracle in Cell No. 7 dan Harmony, kamu harus mengunjungi 2037 juga. Pengalaman menontonnya hampir sama, tapi kesan setelahnya berbeda-beda karena masing-masing punya “nilai” tersendiri.

Kamu bisa menyaksikan film Korea 2037 ini di layanan streaming berbayar Rakuten Viki, dan jangan lupa mengaktifkan VPN region Amerika Serikat agar kamu bisa menontonnya menggunakan subtitle.

Penulis: Rizal Nurhadiansyah
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 10 Film Semi Korea yang Nggak Cuma Jual Adegan Seks, tapi Ceritanya pun Menarik.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Juli 2022 oleh

Tags: 2037Film Korea
Rizal Nurhadiansyah

Rizal Nurhadiansyah

Pemerhati sinema yang menganggap hidup adalah film dengan naskah yang belum selesai. Aktif menulis cerpen dan puisi. Menggunakan media sosial untuk studi banding karakter manusia.

ArtikelTerkait

Selain Money Heist Korea, Ini 5 Film dan K-Drama yang Dibintangi Jeon Jong Seo Terminal Mojok

Selain Money Heist Korea, Ini 5 Film dan K-Drama yang Dibintangi Jeon Jong Seo

2 Juli 2022
4 Karakter Jahat di Film Korea yang Bikin Emosi Terminal Mojok

4 Karakter Jahat di Film Korea yang Bikin Emosi

5 Maret 2022
5 Rekomendasi Film Korea dengan Tema Politik terminal mojok.co

5 Rekomendasi Film Korea dengan Tema Politik

7 September 2020
4 Rekomendasi Film Korea Klasik Bergenre Romance yang Tak Lekang Zaman terminal mojok.co

4 Rekomendasi Film Korea Klasik Bergenre Romance yang Tak Lekang Zaman

23 Juli 2021
4 Film Korea dengan Plot Twist Ciamik, Bikin Penonton Melongo Terminal Mojok

4 Film Korea dengan Plot Twist Ciamik, Bikin Penonton Melongo

30 November 2022
4 Film Korea Bertema Perjalanan yang Terasa Kontemplatif terminal mojok.co

4 Film Korea Bertema Perjalanan yang Terasa Kontemplatif

1 Februari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.