• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Film Dokumenter ‘You and I’, Kisah Romantis Dua Eks Tapol yang Bertemu di Penjara

Audian Laili oleh Audian Laili
10 April 2021
A A
Film 'You and I’, Kisah Romantis Dua Eks Tapol yang Lahir dari Penjara terminal mojok.co

Film 'You and I’, Kisah Romantis Dua Eks Tapol yang Lahir dari Penjara terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Film dokumenter You and I bercerita tentang dua eks tapol yang bersahabat sejak di penjara dan memilih hidup bersama hingga akhir hayatnya.

Tahun 1965-1969 menjadi masa kelam bagi bangsa Indonesia. Jutaan orang hilang dan tewas serta ratusan ribu orang dipenjarakan selama bertahun-tahun tanpa pengadilan. Hal ini terjadi karena mereka dianggap sebagai simpatisan PKI dan organisasi-organisasi lain yang berhubungan dekat dengan PKI. Para korban yang selamat beserta keluarganya, mengalami berbagai pelanggaran hak asasi manusia. Ada penderitaan politik dan psikologis yang harus mereka pikul hingga turun temurun. Selain kehilangan harta benda, mereka juga mengalami diskriminasi hak politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Itulah sekilas yang menjadi latar belakang kedua tokoh film dokumenter You and I yang digarap oleh Fanny Chotimah. Film You and I ini bercerita tentang dua orang sahabat, Kusdalini dan Kaminah. Mereka bertemu lebih dari 50 tahun yang lalu di penjara. Keduanya ditangkap karena sama-sama dianggap sebagai simpatisan PKI. Kedekatan mereka di penjara ketika itulah yang kemudian membuat mereka tinggal bersama hingga tiada.

Mbah Kus ditangkap saat berusia 21 tahun dan dipenjara selama 2 tahun. Sementara Mbah Kam ditangkap saat berusia 17 tahun dan harus mendekam lebih lama, selama 7 tahun. Ikatan batin mereka membuat Mbah Kus yang sudah bebas, sering menjenguk sahabatnya itu. Lantas, ketika Mbah Kam bebas dan ditolak oleh keluarganya, Mbah Kus adalah satu-satunya pilihan tempatnya pulang.

Keduanya sama-sama pernah mengalami kejadian sulit di masa lalu. Dalam kondisi terhimpit dan serba pelik karena harus melawan stigma eks tapol yang disematkan pada mereka, memiliki seseorang yang bisa diajak berbagi ketidaknyamanan yang dirasakan dan harapan untuk masa depan adalah sebuah anugerah. Mungkin itulah alasan terkuat yang akhirnya membuat Mbah Kus dan Mbah Kam memilih untuk tetap bersama hingga tua, hingga tiada 

Saat itu, dibebaskan dari penjara tidak serta merta menjadikan masalah selesai dan mereka bisa hidup selayaknya sebelum ditangkap. Label “eks tapol” dengan terpaksa harus mereka terima. Meski tidak lagi mendapat “siksaan” di dalam penjara, mereka harus menelan “siksaan” yang lain. Lagi-lagi, memiliki seseorang yang bisa membersamai adalah salah satu cara untuk menjadikan hidup terasa lebih ayem dan berani menaruh harapan.

Ita Nadia dalam buku Suara Perempuan Korban Tragedi ’65 pernah mengatakan, “Mereka adalah sejumlah orang yang tidak banyak jumlahnya dan masih menemukan kebahagiaan walaupun dalam keadaan hidupnya yang serba susah.”

Menjalani hidup di masa senja hanya berdua tanpa sanak saudara, bukanlah kondisi yang mudah. Apalagi ketika salah satunya dalam keadaan butuh untuk dirawat, padahal yang merawat pun tidak lagi dalam keadaan yang segar bugar.

Kedekatan mereka di usia senjanya, bagaimana Mbah Kam merawat Mbah Kus yang sudah tidak terlalu dapat mendengar dan mengingat, maupun percakapan mereka saat berada di rumah sakit dapat menggambarkan bagaimana saling bergantungnya mereka satu sama lain.

Menonton film You and I yang berdurasi sekitar 72 menit ini membuat saya bingung menamai perasaan yang saya rasakan. Saya benci dengan perasaan sesak setiap Mbah Kam takut akan ditinggalkan, tapi juga terharu dengan setiap “kemesraan” yang mereka perlihatkan.

Setiap kali Mbah Kam memanggil “Mbak” pada Mbah Kus yang bukan kakak kandungnya. Pun bagaimana beliau dengan sabar mengingatkan beberapa hal yang sudah tidak diingat oleh Mbah Kus lagi. Ada rasa sayang yang begitu dalam diendapkan, yang diceritakan dengan sangat manusiawi.

Sulit untuk dimungkiri bahwa relasi Mbah Kus dan Mbah Kam adalah sebuah kisah romantis yang sangat jarang diceritakan. Hubungan “cinta” keduanya tidak ditunjukkan dengan kalimat, “Aku sayang kamu.” Namun, dengan, “Maem disik dinggo ngombe obat,” ataupun “Tidur, yo.”

Sikap yang ditunjukkan Mbah Kam seolah berkata, “Tidak apa-apa aku kerepotan, asalkan kita tetap bersama.”

Sumber Gambar: Twitter Bioskop Online

BACA JUGA Review ‘Lily of The Valley’, Potret Dilema Ibu Tunggal yang Juga Seorang Perempuan dan tulisan Audian Laili lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Agustus 2021 oleh

Tags: eks tapolFilmfilm dokumenterYou and I

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Audian Laili

Audian Laili

Bisa diajak ngobrol lewat akun Instagram @audianlaili

ArtikelTerkait

Rekomendasi 5 Film Dokumenter Netflix yang Wajib Ditonton

Rekomendasi 5 Film Dokumenter Netflix yang Wajib Ditonton di Bulan Maret

6 Maret 2023
5 Film Lawas yang Berulang Tahun ke-100 di Tahun Ini

5 Film Lawas yang Berulang Tahun ke-100 di Tahun Ini

4 Maret 2023
5 Film Nominasi Oscar 2023 yang Tayang di Disney+, Ada Animasi hingga Dokumenter

5 Film Nominasi Oscar 2023 yang Tayang di Disney+, Ada Animasi hingga Dokumenter

9 Februari 2023
5 Film Hollywood yang Haram Hukumnya untuk Dibuat Ulang

5 Film Hollywood yang Haram Hukumnya untuk Dibuat Ulang

17 Januari 2023
3 Tipe Orang yang Sebaiknya Nggak Nonton Film di Bioskop Terminal Mojok

3 Tipe Orang yang Sebaiknya Nggak Nonton Film di Bioskop, Apakah Kamu Salah Satunya?

1 Desember 2022
7 Film yang Cocok Ditonton Saat Hujan, Bikin Hangat Acara Nonton di Rumah Terminal Mojok

7 Film yang Cocok Ditonton Saat Hujan, Bikin Hangat Acara Nonton di Rumah

25 November 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
asura mode chapter 1010 one piece roronoa zoro kaidou wano arc mojok

Review Chapter 1010 'One Piece': Narasi tentang Kaido yang (Ternyata) Berlebihan

Sambut Comeback Ria SW dari Hiatus: Biar Trending YouTube Nggak Gitu-gitu Aja! terminal mojok.co

Sambut Comeback Ria SW dari Hiatus: Biar Trending YouTube Nggak Gitu-gitu Aja!

kesalahan mengolah sayuran terminal mojok

Daftar Kesalahan Mengolah Sayuran yang Harusnya Kita Hindari biar Nggak Rugi



Terpopuler Sepekan

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia
Otomotif

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

oleh Tiara Uci
19 Maret 2023

Saya merasa baik-baik aja naik AirAsia dan udah akrab dengan delay-nya. Tapi kok penerbangan kali ini rasanya berbeda.

Baca selengkapnya
7 Kelebihan dan Kekurangan yang Saya Rasakan Saat Naik Pelita Air, Maskapai “Baru” Pertamina

7 Kelebihan dan Kekurangan yang Saya Rasakan Saat Naik Pelita Air, Maskapai “Baru” Pertamina

16 Maret 2023
Suka Duka Tinggal di Pelosok Kabupaten Bangkalan Madura

Suka Duka Tinggal di Pelosok Kabupaten Bangkalan Madura

20 Maret 2023
KA Tawang Alun, Penghubung Malang dan Banyuwangi (Unsplash)

KA Tawang Alun, Penghubung Malang dan Banyuwangi yang Sayangnya Cuma 1 Armada

19 Maret 2023
6 Benefit Rumah Dekat Kuburan yang Jarang Disadari Banyak Orang

6 Benefit Rumah Dekat Kuburan yang Jarang Disadari Banyak Orang

17 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!