Populasi wibu di UGM paling banyak ada di fakultas apa, ya?
Menjadi seorang penggemar adalah hal yang lumrah. Apalagi di zaman sekarang, menunjukkan ketertarikan dan menjadikan sesuatu yang kita sukai sebagai bagian dari identitas dalam taraf normal juga dianggap wajar-wajar aja. Nggak terkecuali dengan rasa suka terhadap budaya Jepang, khususnya pada karya manga dan anime.
Penggemar yang menyukai manga dan anime, yang kadang level ketertarikannya agak berlebihan ini, disebut wibu. Secara umum, orang yang termasuk golongan wibu adalah mereka yang suka banget ngomongin hal-hal berbau Jepang dan mengadopsi budaya Jepang dalam kehidupannya sehari-hari.
Belakangan ini wibu punya stereotipe yang cenderung negatif, terutama karena sifat asosial yang ditandai dengan kurangnya interaksi sosial dengan sesama manusia. Nolep lah kalau lebih gampangnya. Selain itu, wibu yang terlalu terobsesi sama kesukaannya kadang sampai lupa melakukan rutinitas dan kewajibannya, salah satunya mandi. Makanya wibu sering diolok-olok dengan julukan “bau bawang”.
Populasi wibu di Indonesia juga sangat banyak. Tahu nggak kalau Indonesia ada di urutan ketiga dari tujuh negara dengan populasi wibu terbanyak? Para wibu ini tersebar di mana-mana, termasuk institusi pendidikan tinggi. Kampus yang distereotipekan punya banyak populasi wibu adalah Institut Teknologi Bandung (ITB). Tapi, saya justru penasaran dengan Kampus (yang katanya) Kerakyatan, Universitas Gadjah Mada (UGM). Populasi wibu yang banyak itu tersebar di fakultas mana saja.
Dari hasil penelusuran saya di menfess UGM_FESS, LinkedIn, dan wawancara pada mahasiswa UGM yang juga mengaku wibu, ternyata ada tiga fakultas yang dinilai paling wibu di UGM.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Saat saya menanyai teman saya yang wibu soal fakultas di UGM yang paling wibu, ia langsung menjawab, “FMIPA.” Awalnya saya sangsi, soalnya setahu saya, FMIPA lebih identik dengan mahasiswa-mahasiswi agamis yang aktif di Jamaah Shalahuddin atau organisasi-organisasi Islam di fakultas dan jurusan masing-masing.
Ternyata saya aja yang mainnya kurang jauh. Identitas agamis dan wibu melekat erat di diri mahasiswa FMIPA. Sampai-sampai wibu FMIPA UGM bisa diidentifikasi dari penampilan dan intensitas interaksi sosial mereka.
Mahasiswa yang suka pakai batik atau korsa, pakai tas polo atau tas laptop, dan HP-nya sudah retak-retak diidentifikasikan sebagai wibu. Mereka yang nolep juga biasanya wibu. Bahkan ada yang bilang bahwa menjadi agamis hanyalah kedok buat menutupi betapa wibunya anak FMIPA. Wadaw.
Baca halaman selanjutnya
Fakultas Teknik
Semua orang juga tahu kalau mayoritas populasi mahasiswa Fakultas Teknik (FT) UGM adalah laki-laki. Dan wibu biasanya lebih identik dengan laki-laki dibanding perempuan. Kebetulan juga wibu cukup banyak di FT UGM.
Dari yang saya temukan, wibu FT UGM aktif di organisasi dan kepanitiaan. Di LinkedIn, nggak sedikit dari mereka yang pernah atau sedang memegang jabatan strategis di organisasinya. Alhamdulillah, walaupun wibu, mereka bukan golongan hikikomori. Mayan juga, kewibuannya bisa berdampak baik ke CV dan LinkedIn. Wibu-wibu yang cuma suka ngehaluin waifu-nya dan nolep tanpa catatan keaktifan kegiatan ekstrakurikuler, contoh nih!
Tapi ada juga wibu FT yang buaya dengan menggunakan status kewibuannya buat modus, yaitu ngajak mahasiswi yang suka anime dan budaya Jepang buat nge-date di acara jejepangan. Stereotipenya FT memang buaya. Kalau kayak gini, terbukti dong stereotipEnya. Hahaha.
Fakultas Ilmu Budaya
Mustahil kalau nggak ada wibu di FIB UGM. Secara di FIB ada jurusan Sastra Jepang yang bertanggung jawab atas acara Mangafest yang menjadi ajang silaturahmi para wibu dan pencinta kebudayaan Jepang. Tanpa passion wibu yang mendarah daging, nggak mungkin Mangafest bisa jadi salah satu acara paling ditunggu penggemar jejepangan tiap tahunnya.
Menurut teman saya yang merupakan mahasiswa FIB sekaligus wibu, wibu FIB nggak begitu kentara. Nggak begitu kelihatan perbedaan antara wibu yang identik dengan penampilan yang culun atau sok misterius dengan mahasiswa pada umumnya. Selain itu, wibu FIB juga punya perbedaan dengan wibu FMIPA. Dari kesaksian beberapa orang sih katanya wibu FIB suka bersosialisasi dan cosplay, berbeda dari wibu FMIPA yang nolep.
Hasil investigasi saya menunjukkan bahwa FMIPA, FT, dan FIB UGM adalah tiga fakultas paling wibu di UGM. Tapi seandainya kamu punya pendapat lain, monggo di-spill, mana fakultas yang menurutmu lebih wibu dari ketiga fakultas wibu di atas.
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Alasan Saya Malas Mengaku Wibu Sampai Hari Ini.