Seperti halnya merokok, bawa HP ke WC ketika boker sudah menjadi kebiasaan yang lumrah. Entah karena kondisi darurat pacar yang sedang ngambek ndak mau ditinggal—dasar bucin kalian, atau karena sedang memantau orderan gofud atau sekadar untuk mendengarkan dangdut koplo di antara bunyi keran. Biar semangat ngeden, katanya. Haha
Tapi sungguh, saya sebenarnya bingung bagaimana orang-orang bisa boker sambil pegang HP. Pernah suatu kali saya mencoba, niatnya meniru mbak-mbak kontrakan yang hobi webtoonan sambil ngeden. Eh lhadalah, bukannya semangat ngeden, pup saya malah ndak mau keluar. Aseem memang.
Karena kadar kekepoan yang bisa dibilang berlebih, saya masih ingin mencoba meniru kaum bawa HP ke WC ini. Apa sih sebenarnya yang membuat mereka hobi sekali melakukannya? Bahkan katanya kalau sudah nongkrong di WC, hapean, ada colokan charger, dan rokok maka kalau emak belum gedor-gedor pintu mereka tidak akan keluar. Apalagi ditambah wi-fi kenceng, auto bawa kasur mungkin ya.
Beberapa kali mencoba membawa HP ketika boker tidak lantas membuat saya langsung memahami nikmatnya nongkrong di WC sambil scroll chat lama doi karena malah bikin perih, apalagi nikmatnya halu sambil kepoin bias. Ndak ada nikmat-nikmatnya blas. Dari hasil coba-coba berhadiah itulah saya memutuskan untuk berhenti membawa HP ketika boker. Selain tidak ada manfaatnya, hal tersebut juga mengganggu. Berikut beberapa hal yang mungkin bisa mengubah kebiasaan kalian membawa HP ketika boker.
Pertama: mengganggu konsentrasi
Menurut saya, boker besar merupakan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi. Konsentrasi ngeden lebih tepatnya. Bagaimana perasaan kalian ketika sedang fokus ngeden sambil stalking gebetan atau bias? Akward bukan? Mata melihat wajah ganteng cantik nan amazing, eh, kondisi kita setengah bugil. Ampun mak, kenapa saya jadi merasa jijik sendiri ya
Dan yang terjadi bukannya sukses ngeden, yang ada pup kalian masuk lagi dan jadi sembelit, haha.
Kedua: mengurangi daya imajinasi
Ilham alias ide alias pangsit wangsit biasanya didapat ketika mandi. Selain itu saya sering mendapat ide mendadak saat melamun sambil memperhatikan air keran ketika boker. Tapi ide mendadak buntu ketika saya memutuskan membawa HP saat boker. Waktu melamun malah digunakan untuk scroll beranda atau buka youtube. Elaah
Jadi pembaca Mojok yang budiman, coba tinggalkan HP kalian di kamar ketika boker dan mari melamun sambil ngeden. See what happen my luv
Ketiga: memperbesar resiko HP jatuh
Hal ini bisa saja terjadi lho sayang. Saat kalian harus memegang gayung untuk menyiram pup mau tidak mau HP akan kalian letakkan di tempat yang menurut kalian aman. Mungkin di saku baju, lubang jendela, tempat sabun, di dalam baju yang ditekuk dan kalian jepit ujungnya dengan dagu atau malah di pinggiran bak air-–ini paling epic. Percayalah, kecelakaan dan kesalahan kecil bisa saja terjadi. Dan kalian hanya bisa menyesalinya nanti.
Keempat: memperpanjang durasi boker
Ini adalah fakta yang benar-benar tidak dapat diganggu gugat. Ketika kalian scroll beranda, ngetwit, stalking mantan, main cacing, ngebucin, browsing gak jelas, dangdutan, kepoin bias, merepet haters, mantengin bias, puji-puji bias, bias, bias, bias akan memperpanjang durasi boker kalian. Bukannya selesai boker kalian justru mengkhatamkan ebook cara berternak lele yang baik. Ah sudahlah.
Kelima: kesemutan dan pusing ketika bangun dari jungkook jongkok
Kesemutan merupakan sensasi kebas seperti tertusuk jarum yang sering terjadi ketika terlalu lama jongkok atau bisa juga karena kaki atau tangan terlalu lama tertindih. Semakin lama durasi boker maka kemungkinan kesemutan akan semakin besar, apalagi bagi pengguna WC jongkok dan tidak menutup kemungkinan terjadi pada pengguna WC duduk. Selain kesemutan, pusing mendadak ketika bangun dari posisi jongkok juga bisa saja terjadi. Terlebih jika kalian penderita tekanan darah rendah. Hati-hati bujaang
Memang beberapa penelitian menyatakan boker dengan posisi jongkok lebih baik bagi kesehatan jantung. Tapi bukankah yang berlebihan selalu buruk my luv? Yang sedang-sedang saja.
Keenam: memperpanjang antrian
Ini hal yang paling menyebalkan, Sayang. Tidak. Saya tidak akan membicarakan antrian WC umum yang sudah seperti game cacing kalian itu. Yang dekat-dekat saja, di WC rumah masing-masing. Semakin lama durasi boker akibat kelamaan scroll beranda dan tetek-bengeknya maka semakin besar pula peluang diteriaki penghuni rumah lain. Apalagi kalau emak sudah bersabda. Modyar kalian
Jadi my luv, kalau mau nongkrong sambil stalking mantan mbok ya liat-liat situasi dulu. Kasihan itu orang yang antri kebelet.
Ya sudahlah ya. Akhirnya pilihan akan tetap menjadi pilihan bukan? Membawa atau tidak membawa HP ketika boker tetap menjadi pilihan dan hak mutlak bagi mereka. Cukup menyadari saja kondisi dan situasi. Bagi pemilik WC tunggal monggo ngopi sambil nongkrong santuy, jangan lupa bawa kabel olor dan chargeran. Bagi penghuni kos, anak kontrakan, anak asrama, dan member keluarga besar mari bersama menjaga perasaan masing-masing. Karena WC adalah milik kita bersama.
Saya jadi punya ide membangun WC umum free wi-fi, hmm.
BACA JUGA Perdebatan Mana yang Lebih Nyaman: WC Jongkok atau WC Duduk atau tulisan Irmawati lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.