Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Facial Treatment bagi Saya Seperti Membayar untuk Disakiti

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
7 Januari 2021
A A
Facial Treatment bagi Saya Seperti Membayar untuk Disakiti terminal mojok.co

Facial Treatment bagi Saya Seperti Membayar untuk Disakiti terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, demi menggerakkan ekonomi masyarakat, saya pergi facial treatment. Mbois sekali, bukan? Menggerakkan ekonomi rakyat dengan mempertaruhkan kondisi dompet pribadi. Tapi, ya, sudahlah. Kadang sebagai manusia kita memang perlu sekali-kali seperti itu: Royal. Menikmati hasil kaki di kepala, kepala di kaki, dengan cara kita.

Facial treatment, upgrade merk parfum, atau ngopi di tempat yang agak mihil adalah cara membahagiakan diri. Perkara hari berikutnya harus puasa, itu risiko.

Sejak pandemi Corona menyerang, saya tidak punya nyali untuk pergi perawatan wajah atau facial treatment. Membayangkan kontak fisik serta kemungkinan kerumunan yang ditimbulkan membuat saya ciut. Tapi, yah, begitulah. Pertahanan saya roboh juga. Melihat muka yang burik padahal sehari-hari cuma rebahan, membuat saya meruntuhkan prinsip social distancing. Akhirnya pada suatu hari di awal Januari 2021, saya pergi facial treatment juga.

Facial ini, sebenarnya bukan kegiatan yang menyenangkan. Coba pikir, apa sih enaknya wajah dipencet-pencet? Kan sakit. Buat yang sudah pernah facial, pasti tahu betapa perihnya saat komedo-komedo jahanam di wajah dipaksa keluar. Tapi herannya, sudah tahu sakit, tetap saja dilakoni. Ya kayak saya ini, lah.

Berdasarkan pengalaman saya, rasa sakit saat facial treatment itu ada tingkatannya, tergantung spot wajah mana yang sedang digarap. Yang rasa sakitnya masih bisa disenyumin adalah area dahi. Ketika komedo-komedo di area ini dibersihkan, kita masih bisa sombong dengan membatin, “Udah, nih? Gini doang? Hih!”

Lain di dahi, lain pula di area pipi. Facial treatment di area pipi itu bikin saya monages. Kadang malah beneran sampai netes air matanya. Kalau sudah begitu, terapisnya bakal bilang begini.

“Aduh… sakit, ya? Maaf, ya, Mbak….”

Pake nanya segala.

Baca Juga:

Anak SD Zaman Sekarang Sudah Punya Skincare Routine Lengkap dan Tampilan Layak Selebgram: Padahal Saya Pas Bocah Bangga Punya Kaos Sablon dari Pasar Malam

Kalau Kosmetik Punya Zodiak, Viva Itu Capricorn. Nggak Banyak Gaya, tapi Bisa Diandalkan

Selain berpotensi membuat air mata meleleh, rasa sakit saat komedo di pipi dibersihkan juga seringkali tembus sampai ke gigi. Gigi jadi ikutan snut-snutan. Untuk sedikit mengurangi rasa sakit itu, saya biasanya menahan napas saat mbak terapisnya beraksi. Tapi, percayalah, meski facial di area pipi ini sakitnya bikin monanges, tapi belum ada apa-apanya dibanding facial di area hidung. Sakitnya asli tanpa pemanis dan pengawet buatan. No debat. 

Coba bayangkan, saat spot yang lain sebatas dipencet-pencet, hidung dapat perlakuan “istimewa”. Dengan santainya hidung kita ditekan-tekan oleh si mbak terapis. Mungkin tujuannya biar komedonya keluar. Ta-tapi, kan….

Kadang saking bertenaganya si mbak dalam menekan, saya sampai mbatin, ini mbaknya ada masalah apa, sih? Habis putus sama pacar atau bagaimana? Saya kan jadi khawatir kalau ditekan-tekan begitu nanti hidung saya tambah mblesek alias pesek. Lagian, apa mbak terapisnya nggak ngeri, ya, barangkali tiba-tiba tulang hidung customernya patah? Duh.

Nahasnya, perlakuan terhadap hidung ini tidak terbatas pada ditekan-tekan, tapi juga dikerok. Jadi si mbak terapisnya ini bakal pakai alat (saya sih membayangkan alat yang dia pakai itu semacam pisau kecil yang tumpul), untuk membersihkan area sudut dan bawah hidung. Ngilunya bikin kita pengin jadi Iron Man.

Tapi, meski facial treatment di area hidung ini sakitnya minta ampun, saya tidak sampai meneteskan air mata, seperti ketika facial di area pipi. Dua area ini sakitnya beda. Kalau facial di area hidung nggak bikin kita pengin nangis, tapi bikin kita pengen ngajak gelut terapisnya. Wkwkwk.

Yang kemudian bikin nggak habis pikir adalah, meski facial treatment memang sesakit itu, kok banyak ya orang yang rela antre? Jadi mereka ini antre untuk disakiti atau bagaimana? Ya termasuk saya ini, lah. Sudah antre, disakiti, bayar pula! Kan kampret.

Kalau setelah membaca tulisan ini Anda yang belum pernah facial treatment jadi gentar, ya, maaf. Tapi, saran saya sih, nggak ada salahnya untuk mencoba facial meskipun hanya sekali. Biar kalian sadar bahwa ada hal yang lebih menyakitkan ketimbang chat WA di-read doang. Bahkan untuk merasakan yang sesakit itu, kita harus rela bayar mahal. Sungguh suatu relief yang membingungkan.

BACA JUGA 3 Resolusi Tahun Baru yang Nggak Seharusnya Ada atau artikel Dyan Arfiana Ayu Puspita lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Januari 2021 oleh

Tags: kecantikanskincare
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

wajah buluk, Apa Jadinya Kalau Skincare Ditanggung BPJS?

Wajah Nggak Akan Buluk Selama di Rumah kalau Kamu Melakukan ini

18 Juni 2020
Panduan Memahami Niacinamide untuk Pemula terminal mojok

Panduan Memahami Niacinamide untuk Pemula

9 Juli 2021
Julid ke Orang Burik yang Berhasil Glowing Itu buat Apa, sih? terminal mojok.co

Julid ke Orang Burik yang Berhasil Glowing Itu buat Apa, sih?

17 November 2020
skincare MOJOK.CO

4 Mitos Skincare yang Dipercaya Selama Bertahun-tahun

17 Juli 2020
jenis doundation dan fungsi foundation liquid foundation loose powder moose mojok.co

Ketahui 4 Jenis Foundation Make Up dan Fungsinya yang Beda-beda. Biar Glowing Paripurna, Beb

23 Agustus 2020
9 Produk Skincare di Indomaret yang Cocok untuk Remaja

9 Produk Skincare di Indomaret yang Cocok untuk Remaja

27 Maret 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.