Es Teh Jumbo, Bisnis yang Cuannya Manis, Semanis Rasanya

Es Teh Jumbo, Bisnis yang Cuannya Manis, Semanis Rasanya

Es Teh Jumbo, Bisnis yang Cuannya Manis, Semanis Rasanya (Pixabay.com)

Yak, setelah es kepal milo menjadi juara pada lima tahun lalu, disusul oleh thai tea dan boba yang mengaliri nadi sebelum pandemi, tahun ini saya rasa semua sepakat bahwa es teh jumbo menjadi rajanya.

Dari kacamataku sebagai orang yang nggak jauh-jauh sama paper teori kewirausahaan, orang Indonesia ini suka dengan minuman adem dan manis. Ya wajar sih, negara kita dilewati oleh garis semu khatulistiwa yang membuat negara kita memiliki suhu yang panas. Penduduknya suka rasa manis karena mungkin keseringan menerima pahitnya kenyataan hidup.

Tapi pertanyaannya, bener nggak sih es teh jumbo itu se-trending itu?

10 kilometer, 20 booth es teh jumbo

Sebagai gambaran nih, setiap hari saya menempuh kurang lebih 10 kilometer dari rumah ke kantor. Ada saya hitung kurang lebih ada 20 booth es teh jumbo dengan merek yang berbeda-beda. Kalau dirata-rata ya per kilometer ada 2 pengusaha es teh jumbo. Mungkin Alfamart dan Indomaret saja kalah saing sama persaingan pasar es teh ini.

Nah pertanyaan berikutnya apakah bisnis es teh jumbo menghasilkan cuan yang manis kayak rasanya?

Menurut hasil ngobrol sama bos pembeli franchise salah satu merek es teh jumbo, setiap harinya bisa menjual rata-rata 120-150 gelas es teh. Per hari, bisnis ini menghasilkan laba bersih sekitar 500-600 ribu per hari, itu hanya dari 1 stand saja. Si bos yang saya wawancara ini, punya empat booth. Bayangkan untungnya berapa.

Keuntungan yang manis itulah yang bikin si bos ini rela resign dari pekerjaannya sebagai karyawan swasta. Sebab, tentu saja, keuntungannya sudah melebihi gajinya di pekerjaannya yang dulu.

Saya kemudian penasaran, kira-kira butuh modal berapa sih untuk membuka franchise es teh jumbo ini?

Penasaran ini mengantarkan saya bertanya kepada admin bisnis franchise es teh rasa-rasa. Ternyata, bagi calon-calon investor cukup modal kurang dari 4 juta kalian sudah bisa membuka booth es teh dan sudah bisa jalan melayani sekitar 200 lebih porsi. Kalau ingin pakai tempat yang lebih proper, yaitu pakai stand model kontainer, paket kemitraannya bisa dibeli seharga 15 jutaan.

Menyambung obrolan sama kakak adminnya, prospek keuntungannya juga menggiurkan. Diprediksi dalam sebulan, satu booth bisa menghasilkan keuntungan 3,5 juta per bulan atau terjual lebih dari 2000 cup.

Bayangkan dulu ya. Kalau kita beli paket yang termurah dengan modal 4 juta sebulan, dan bisnis ini hasilin 3.5 juta per bulan, dalam jangka 1 bulan lebih dikit modalmu sudah balik.

Kalau gini, siapa yang nggak tergiur bro?

Baca halaman selanjutnya

Dagang es teh pasti laku, pasti

Pasti laku, pasti

Kalian pasti bertanya-tanya, kalau nggak laku, gimana? Begini, Gaes, es teh bagi orang Indonesia itu ibaratnya drinks for everyone. Mau di warteg, di restoran, di angkringan es teh itu mutlak di dalam menu. Kaya miskin, minumnya es teh.

Lalu, kalian masih takut nggak laku?

Drinks for everyone? Ya saya memilih diksi itu karena alasan sudah beberapa tahun ini dijajah oleh es krim putih “produk asing” yang punya maskot gemoy. Es Teh Jumbo dengan momen yang tepat datang sebagai kompetitor bagi es krim putih dengan harga yang lebih murah dan tentunya lebih masif perluasannya.

Perkara masif ini, kalian mungkin agak gimana gitu mendengarnya. Tapi menurut saya ya pasti lebih masif lah. Sebagai perbandingan saja, si es krim putih untuk membeli merek franchisenya saja butuh modal ratusan juta. Belum juga sewa tempat, dan lain-lain yang mungkin modalnya bisa miliaran.

Sedangkan es teh jumbo ini yang mungkin belasan juta sudah bisa berdiri bisnisnya. Jadi ya saya nggak heran-heran banget sih kalau setiap kilometer kuda besi saya jalan melihat orang bisnis es teh jumbo, wong ya ternyata manisnya bukan cuma rasanya tapi juga cuannya.

Bisnis juara

Menurut saya, sangat pintar pelopor bisnis minuman teh yang berhasil menjadikan bisnisnya menjadi raja pada tahun ini, dengan membuat jaringan bisnis yang cukup murah dibeli untuk pebisnis pemula. Plus, produk yang dijual begitu dekat dengan rakyat: es teh.

Bagi kalian yang meraba-raba tren minuman, apalagi yang bisa booming di tahun depan, coba pikir lagi: tren minuman clue-nya selalu dingin, murah, manis. Jadi, dari sekarang, kalian mulai coba bikin inovasi apa gitu. Siapa tahu, tahun depan kalian jadi pelopor bisnis yang juara.

Penulis: Juventius Wahyu Utama
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 5 Menu Es Teh Indonesia Paling Enak yang Sebaiknya Kalian Coba

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version