Pasti laku, pasti
Kalian pasti bertanya-tanya, kalau nggak laku, gimana? Begini, Gaes, es teh bagi orang Indonesia itu ibaratnya drinks for everyone. Mau di warteg, di restoran, di angkringan es teh itu mutlak di dalam menu. Kaya miskin, minumnya es teh.
Lalu, kalian masih takut nggak laku?
Drinks for everyone? Ya saya memilih diksi itu karena alasan sudah beberapa tahun ini dijajah oleh es krim putih “produk asing” yang punya maskot gemoy. Es Teh Jumbo dengan momen yang tepat datang sebagai kompetitor bagi es krim putih dengan harga yang lebih murah dan tentunya lebih masif perluasannya.
Perkara masif ini, kalian mungkin agak gimana gitu mendengarnya. Tapi menurut saya ya pasti lebih masif lah. Sebagai perbandingan saja, si es krim putih untuk membeli merek franchisenya saja butuh modal ratusan juta. Belum juga sewa tempat, dan lain-lain yang mungkin modalnya bisa miliaran.
Sedangkan es teh jumbo ini yang mungkin belasan juta sudah bisa berdiri bisnisnya. Jadi ya saya nggak heran-heran banget sih kalau setiap kilometer kuda besi saya jalan melihat orang bisnis es teh jumbo, wong ya ternyata manisnya bukan cuma rasanya tapi juga cuannya.
Bisnis juara
Menurut saya, sangat pintar pelopor bisnis minuman teh yang berhasil menjadikan bisnisnya menjadi raja pada tahun ini, dengan membuat jaringan bisnis yang cukup murah dibeli untuk pebisnis pemula. Plus, produk yang dijual begitu dekat dengan rakyat: es teh.
Bagi kalian yang meraba-raba tren minuman, apalagi yang bisa booming di tahun depan, coba pikir lagi: tren minuman clue-nya selalu dingin, murah, manis. Jadi, dari sekarang, kalian mulai coba bikin inovasi apa gitu. Siapa tahu, tahun depan kalian jadi pelopor bisnis yang juara.
Penulis: Juventius Wahyu Utama
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 5 Menu Es Teh Indonesia Paling Enak yang Sebaiknya Kalian Coba