Konten favorit di YouTube yang masih saya tonton sampai sekarang adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan makanan atau masakan. Salah satu kreator konten favorit saya untuk kategori food vlogger/food travel adalah Ria SW. Ada banyak alasan kenapa hingga saat ini saya masih menonton video-videonya.
Pertama, kontennya jelas menarik dengan penjelasan sederhana, mudah dipahami, dan nggak belibet. Kedua, review makanannya beragam, meski selalu identik dengan makanan yang berasal dari Korea. Ketiga, pembawaan Ria SW terlihat natural dan nggak dibuat-buat alias minim gimik.
Selain itu, dia sering kali membuat vlog sambil jalan-jalan ke beberapa daerah di dalam maupun luar negeri. Ini bisa jadi sumber referensi banyak orang ketika bepergian ke tempat tersebut.
Di luar dari konten yang dibuat oleh Ria SW tentang review beragam makanan, saya kagum dengan caption atau deskripsi yang ia buat di akun media sosial sekaligus kanal YouTubenya. Dengan bahasa yang sederhana dan positif, bagi saya, Ria SW berhasil memukau dan bikin kagum para follower juga subscriber-nya. Sebab, ia memberikan kesan yang sangat menyenangkan. Segala videonya, betul-betul layak untuk dinanti dan diikuti.
Pada titik tersebut, mungkin Ria SW tidak menyadari bahwa ia adalah sosok yang mudah dikagumi. Banyak respons positif dan apresiasi untuk setiap video yang diunggah dari para penontonnya. Banyak pula orang yang senang dan menikmati tayangannya. Sampai akhirnya, Ria SW memutuskan untuk hiatus (mengambil jeda atau rehat sejenak sampai batas waktu tertentu) lebih awal.
Keputusan untuk hiatus ini diketahui khalayak dalam deskripsi video yang diunggah pada 18 September 2020. Segala dukungan diberikan oleh para penggemar di kolom komentar video tersebut. Bahkan, beberapa waktu yang lalu, sempat jadi trending di Twitter.
Sebetulnya, ia memang terbiasa melakukan hiatus setahun sekali. Namun, karena pandemi, dia memilih hiatus lebih awal.
Saya dan mungkin penggemar lainnya memahami alasan Ria SW hiatus lebih awal. Apalagi ia sudah menjelaskan bahwa hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas konten videonya dan tidak terlalu jauh dari konsep awal. Sambil hiatus, ia akan melihat dan melakukan evaluasi terhadap kontennya sendiri.
Langkah yang terbilang cukup baik. Mengingat, selama pandemi, tidak banyak kegiatan yang bisa orang lakukan. Apalagi konsepnya Ria SW food vlogger/food travel. Mau jalan-jalan ya susah. Sekalinya bisa jalan-jalan, restoran dan tempat makan lainnya tutup atau dibatasi.
Hadeeeh. Pandemi, pandemi. Kapan berakhirnya, sih.
Saya pikir, hiatus atau vakum sejenak tidak ada salahnya ditiru oleh para kreator konten lainnya. Barangkali, setelah hiatus bisa menghasilkan karya yang jauh lebih istimewa.
Mau bagaimana pun, selain untuk bahan evaluasi, hiatus juga bisa jadi sarana refleksi. Mungkin itu juga yang akan dilakukan oleh Ria SW mengingat dalam deskripsi video terbarunya, ia menyampaikan bahwa ia akan tetap mengerjakan sesuatu meski belum bisa membagikannya ke publik.
Serius. Keputusan yang diambil oleh Ria SW untuk hiatus jauh lebih bijak dibanding bilangnya mau tutup channel tapi ujung-ujungnya malah balik lagi. Yang seperti itu, malah terkesan plin-plan, bikin males, dan bikin nggak percaya lagi. Kalau hiatus kan jelas, vakum sementara waktu dan akan kembali lagi pada waktu mendatang.
Lucu juga kan kalau ada yang pamit, eh cilukba, ternyata hadir kembali. Yang seperti ini jadi terkesan caper dan cuma cari sensasi. Bukan benar-benar bikin karya.
Semoga saja Ria SW bisa segera kembali dari hiatus dan menciptakan karya terbaik seperti biasanya. Ada baiknya bagi para penggemar, momen hiatus ini dijadikan ajang untuk memberi dukungan kepada Ria SW dengan menyampaikan komentar positif. Sama seperti yang sering kali ia tuliskan pada caption atau deskripsi unggahan video.
Sumber gambar: YouTube Ria SW
BACA JUGA Alasan Karakter Anime Selalu Teriak dan Bagaimana jika Diaplikasikan Saat Pilkada dan artikel Seto Wicaksono lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.