Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Kesehatan

Dukun Beranak, Profesi yang Harusnya Diperhatikan Pemerintah

Andri Saleh oleh Andri Saleh
15 Agustus 2022
A A
Dukun Beranak, Profesi yang Harusnya Diperhatikan Pemerintah

Dukun Beranak, Profesi yang Harusnya Diperhatikan Pemerintah (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Dukun beranak masih ada dan mungkin berlipat ganda

Membahas perkara praktik klenik dan perdukunan di negara nol enam dua ini memang nggak ada habisnya. Setelah sebelumnya sempat muncul polemik Rara si pawang hujan di ajang MotoGP Mandalika, kali ini muncul sebuah perseteruan maha dahsyat antara Gus Samsudin dengan Pesulap Merah. Saking dahsyatnya, sampai-sampai Persatuan Dukun Indonesia melaporkan si pesulap nyentrik itu ke polisi atas tuduhan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian. Sontak saja hal ini memicu pro dan kontra di tengah masyarakat. Sebagian besar membela aksi-aksi frontal Pesulap Merah dan menghujat habis-habisan praktik dukun yang katanya penuh dengan tipuan dan pencabulan.

Saya nggak mau ikut-ikutan pusing dengan perseteruan yang memang nggak penting itu. Saya hanya sekadar mengingatkan, bahwa nggak semua dukun itu selalu berhubungan dengan hal-hal gaib berbau klenik dan mistis. Dukun beranak, misalnya. Sependek pengetahuan saya, dukun beranak itu nggak pakai mantra sihir, jampi-jampi, atau bantuan jin sekalipun. Mereka adalah orang-orang yang dipercaya oleh masyarakat setempat dan memiliki keterampilan dalam menolong persalinan secara tradisional. Keterampilan ini mereka peroleh secara turun temurun melalui pengalaman praktis.

Tunggu sebentar, memangnya masih ada ya profesi dukun beranak di zaman sekarang? Jangan salah. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), dukun beranak masih memegang peranan penting dalam membantu proses persalinan ibu hamil. Sepanjang 2021, tercatat ada lima provinsi dengan persentase tertinggi ibu hamil usia 15–49 tahun yang persalinannya dibantu oleh dukun beranak. Kelima provinsi itu adalah Maluku (27,47 persen), Maluku Utara (17,10 persen), Papua (12,25 persen), Kalimantan Tengah (11,23 persen), dan Papua Barat (10,72 persen). Nah, apa dukun semacam ini juga perlu dihujat? Ya nggak, dong. Justru keberadaan profesi dukun semacam ini harus mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.

Dari angka persentase yang disebutkan tadi, seharusnya pemerintah sudah bisa mengevaluasi program-program di bidang kesehatan yang sudah berjalan selama ini. Kenapa masih ada ibu-ibu hamil yang proses persalinannya dibantu oleh dukun beranak, bukan oleh dokter, bidan, atau tenaga kesehatan lainnya? Apakah fasilitas kesehatannya masih kurang? Apakah ada kelangkaan tenaga kesehatan di wilayah tertentu? Apakah terkendala biaya persalinan yang terlalu mahal? Atau mungkin ada alasan lainnya? Ini perlu diperhatikan oleh pemerintah agar semua proses persalinan ibu-ibu hamil ditangani oleh orang-orang yang kompeten dari sisi medis dan dilakukan di tempat yang representatif.

Di sisi lain, peran dukun beranak dalam membantu persalinan ibu hamil pun bisa dioptimalkan. Salah satunya adalah melalui program penyuluhan dan pembinaan dukun beranak yang hingga saat ini masih dilakukan oleh beberapa puskesmas di seluruh wilayah Indonesia. Tapi ya, kalau bisa bukan cuma pembinaannya saja yang diberikan, tapi kesejahteraan mereka pun perlu diperhatikan. Hal-hal penting dan krusial inilah yang perlu dipikirkan oleh pemerintah supaya risiko kematian ibu dan bayi saat persalinan bisa diminimalisir.

Nah, kalau balik lagi ke kasus perseteruan Gus Samsudin dan Pesulap Merah tadi, saya nggak mendukung keduanya. Saya cuma mendukung pemerintah supaya lebih memperhatikan nasib profesi dukun beranak di Indonesia sekaligus mengoptimalkan peran dan fungsinya dalam membantu proses persalinan ibu hamil.

Lalu apakah dukun-dukun yang lain nggak bisa dioptimalisasikan perannya supaya bisa berguna bagi bangsa dan negara? Ya bisa saja sih, kalau mau. Tapi, saran saya nggak usah. Fokus ke hal-hal penting aja. Kalau mau ngurusin, ya gapapa sih, ketaker kualitasnya kek mana ye kan?

Baca Juga:

Pemerintah Bangkalan Madura Nggak Paham Prioritas, Memilih Sibuk Bikin Ikon Pendidikan daripada Perbaiki Kualitas Pendidikan

5 Cara Legal Boikot Pemerintah yang Ugal-ugalan

Penulis: Andri Saleh
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kalau Dukun Pesugihan Bisa Bikin Kaya, Kenapa Nggak buat Dirinya Aja?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Agustus 2022 oleh

Tags: Bayibersalindukun beranakpemerintah
Andri Saleh

Andri Saleh

Petualang Negeri Sipil. Tinggal di Bandung.

ArtikelTerkait

Menelusuri 5 Jenis Kaos yang Sering Dipakai Pakdhe-pakdhe ke Sawah terminal mojok.co

Cieee yang Pengin Buka Sawah Padahal Dulu Sukanya Gusur Sawah

5 Mei 2020
Prestasi DPR Selain Mempersatukan Avatar Korea dan Avatar Anime terminal mojok.co

Prestasi DPR Selain Mempersatukan Avatar Korea dan Avatar Anime

7 Oktober 2020
Ibu yang Kasih Kopi Instan ke Bayi itu Logikanya di Mana sih Terminal Mojok

Ibu yang Kasih Kopi Instan ke Bayi Itu Logikanya di Mana sih?

25 Januari 2023
Pemerintah Bangkalan Madura Nggak Paham Prioritas, Memilih Sibuk Bikin Ikon Pendidikan daripada Perbaiki Kualitas Pendidikan secara Menyeluruh Mojok.co

Pemerintah Bangkalan Madura Nggak Paham Prioritas, Memilih Sibuk Bikin Ikon Pendidikan daripada Perbaiki Kualitas Pendidikan

13 Juni 2025
Singapura Negara Kaya, tapi Rapat Pejabatnya Terlalu Pelit dan Sederhana

Singapura Negara Kaya, tapi Rapat Pejabatnya Terlalu Pelit dan Sederhana

18 Mei 2024
Perlengkapan MPASI yang Nggak Perlu-perlu Amat Dibeli Orang Tua Terminal Mojok

5 Bahan MPASI Murah yang Gizinya Nggak Kaleng-kaleng

28 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.