Banyak orang sepakat MR DIY adalah godaan yang sulit ditolak buat buang-buang uang. Sering saya masuk ke tokonya hanya karena iseng, tanpa ada urgensi. Celakanya, saat keluar dari toko, pasti ada saja barang yang ditenteng meski sebenarnya nggak butuh-butuh amat.
Namun, jangan salah. Di balik slogan “Always Low Prices” yang senantiasa didengungkan, ada sejumlah dosa fundamental MR DIY yang sulit saya lupakan. Ini adalah curhat jujur seorang pelanggan yang semoga bermanfaat bagi orang lain supaya lebih waspada kalau ke sana.
#1 Segel atau plastik barang sering terbuka, saya curiga barang sudah dicoba
Dosa MR DIY yang satu ini adalah biang keladi kenapa saya jadi berpikir dua kali kalau mau beli. Fenomena plastik segel yang terbuka sering saya jumpai di etalase mainan anak dan alat tulis. Niat awalnya mau beli kado yang harganya terjangkau.
Namun keinginan itu pupus karena plastik pembungkus barang yang saya mau sudah terlepas. Jelas, seketika saya urung belanja. Kan nggak lucu kalau kado yang saya kasih nanti dikira barang bekas pakai atau pernah dijajal. Ketimbang malu, mending saya melipir ke toko serupa meski harganya sedikit lebih mahal.
Baca halaman selanjutnya: Penataan toko semrawut…




















