Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Donasi Bencana Alam Bukan Ajang Pembuangan Sampah Pakaian, Camkan!

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
23 Januari 2021
A A
Donasi Bencana Alam Bukan Ajang Pembuangan Sampah Pakaian, Camkan! terminal mojok.co

Donasi Bencana Alam Bukan Ajang Pembuangan Sampah Pakaian, Camkan! terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sejenak mari kita tundukkan kepala dalam duka. Sulawesi, Kalimantan, dan Jawa Barat sedang bersusah payah bertahan hidup di tengah bencana alam. Jangan terus-terusan mengaitkan bencana dengan politik. Tolong, logika dan nuraninya dipakai sedikit.

Bicara nurani, saya tergelitik dengan urusan bantuan terhadap korban bencana alam. Bukan bantuan dari pemerintah yang penuh polemik itu. Namun, bantuan yang berasal dari solidaritas sesama rakyat. Patut diapresiasi ketika sesama rakyat saling bantu dalam kesulitan. Tidak ada yang lebih menguatkan selain solidaritas akar rumput tanpa muatan politis.

Akan tetapi, ada satu hal yang membuat saya tergelitik. Terutama perkara bantuan pakaian pantas pakai. Bantuan berupa sandang ini memang menjadi bentuk solidaritas yang solutif. Apalagi ketika bencana alam seperti banjir dan gempa menghancurkan pemukiman berikut isinya. Kebutuhan akan sandang menjadi krusial, selain pangan dan papan.

Masalahnya, ada logika memuakkan perihal donasi pakaian layak pakai ini. Banyak yang berdonasi dengan logika membuang pakaian bekas yang teronggok di gudang. Menurut saya, logika memuakkan ini perlu diluruskan. Donasi pakaian pantas pakai bukanlah ajang bersih-bersih gudang Anda! Apalagi memandang bahwa pakaian seburuk apa pun akan diterima para korban bencana dengan suka cita.

Saya teringat peristiwa gempa bumi dahsyat di Palu dan Lombok beberapa tahun silam. Donasi berupa pakaian pantas pakai membanjiri lokasi bencana alam. Sayang sekali, yang layak disebut “pantas pakai” ini lebih sedikit daripada pakaian bekas yang tidak layak sama sekali.

Bahkan salah seorang relawan yang saya kenal mengungkapkan kekecewaan. Dari seluruh pakaian yang didonasikan, hanya sekitar seperempat yang pantas pakai. Sisanya sudah begitu buruk termakan rayap dan usia sehingga tidak bisa digunakan untuk menutup tubuh dan aurat. Hal yang terjadi adalah gundukan sampah tekstil yang datang dari seluruh pelosok negeri.

Tolong, pahami arti donasi dan solidaritas. Ini adalah bentuk empati pada korban dengan memberi support material. Bukan ajang bersih-bersih gudang. Sudah ditekankan pada setiap ajang solidaritas bencana, yang dibutuhkan adalah pakaian pantas pakai!

Memberikan pakaian bekas berkondisi mengenaskan hanya menambah perkara baru di lokasi bencana alam. Para relawan dan korban sedang banting tulang mengembalikan ruang hidup mereka yang diobrak-abrik bencana. Mereka berharap mengembalikan ruang hidup senyaman sebelum bencana, syukur-syukur lebih nyaman lagi untuk menyongsong kehidupan pascabencana.

Baca Juga:

Program Donasi Rp1.000 Sehari Dedi Mulyadi Adalah Bentuk Nyata Pungli Berkedok Solidaritas Sosial

Alarm Merah untuk Bandungan: Bencana yang Mengintai di Balik Masifnya Pembangunan

Bagaimana mau nyaman ketika para korban malah berkubang di tengah tumpukan sampah tekstil. Bukannya mengembalikan ruang hidup nyaman dan bebas sampah akibat bencana alam, yang terjadi malah menambah sampah yang entah dari mana datangnya.

Saya memaklumi ketika banyak yang ingin bersolidaritas melalui donasi pakaian pantas pakai. Donasi model ini memang lebih murah daripada donasi berupa makanan dan air bersih (yang sebenarnya lebih dibutuhkan). Namun, kemudahan ini jangan dijadikan alasan untuk membuang pakaian bekas yang bahkan tidak layak dijadikan kain pel.

Bahkan relawan sekalipun tidak punya cukup tenaga dan waktu untuk memilah pakaian donasi. Semua penanganan bencana alam harus dilakukan dengan sigap, tangkap, dan trengginas. Jika Anda peduli pada para relawan ini, tolong jangan menambah beban kerja mereka dengan tumpukan sampah tekstil.

Jika perlu, cuci dahulu pakaian pantas pakai yang ingin Anda donasikan. Setidaknya, Anda sudah mencegah bantuan Anda rusak dalam perjalanan akibat kutu atau rayap. Syukur-syukur pakaian pantas pakai dari Anda bisa segera dikenakan dengan nyaman. Dalam kondisi terdampak bencana, mencuci pakaian bisa menjadi permasalahan sendiri. Apalagi jika tidak tersedia suplai air bersih yang cukup.

Korban bencana alam tetaplah manusia yang berhak hidup bersih dan sehat. Jangan karena situasi pascabencana lalu Anda berpikir mereka akan menerima setiap bantuan dengan ikhlas dan rela. Apalagi berkenan mengenakan pakaian bekas yang mungkin berusia 2 periode pemerintahan Jokowi. Izinkan mereka bangkit dari bencana. Jangan tambahi kesulitan mereka dengan menambah sampah tekstil demi kepuasan rasa empati Anda.

Jika nurani dan logika Anda masih bekerja, pasti Anda akan berpikir dua kali sebelum mendonasikan pakaian pantas pakai milik Anda. Bukannya memuaskan rasa empati atau kepongahan sebagai pahlawan dalam bencana. Jika pakaian Anda terlalu buruk kondisinya, silakan selesaikan sendiri perkara sampah tekstil ini. Bukan menjadikan bencana alam sebagai ajang bersih-bersih gudang berbalut solidaritas!

BACA JUGA Ngumpulin Sumbangan Bencana Alam kok Ngedarin Kardus di Lampu Merah. Kreatif, dong! dan tulisan Prabu Yudianto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 22 Januari 2021 oleh

Tags: bencana alamdonasi
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Poster Duka Bencana Alam Harus Bebas Wajah Politikus dan Tokoh Masyarakat terminal mojok.co

Poster Duka Bencana Alam Harus Bebas Wajah Politikus dan Tokoh Masyarakat

9 Desember 2021
Aksi Cepat Tanggap Sebaiknya Ganti Nama Jadi Aksi Cepat Tobat

Aksi Cepat Tanggap Sebaiknya Ganti Nama Jadi Aksi Cepat Tobat

4 Juli 2022
ambon

Cerita “Digoyang” 1000 Kali Gempa Ambon

10 Oktober 2019
Kirim Salam Lewat Program Radio Adalah Cara Mbribik Paling Romantis pada Masanya terminal mojok.co

Apa Harus Menjadi Penyiar Radio Dulu Baru Bisa Sukses

3 Agustus 2019
Jalan Cadas Pangeran, Jalur Rawan Longsor yang Harus Diberi Perhatian Ekstra

Jalan Cadas Pangeran, Jalur Rawan Longsor yang Harus Diberi Perhatian Ekstra

13 Desember 2022
Pengalaman Pertama Saya Jadi Korban Banjir di Kota Metropolitan Jakarta terminal mojok.co

Pengalaman Pertama Saya Jadi Korban Banjir di Kota Metropolitan Jakarta

22 Februari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.