Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Derita Ditinggal Kekasih Berhijrah: Sudah Sakit Hati, Kena Cap Dajjal Pula

Muhammad Ghossan Nazhif Dhiya Elhaq oleh Muhammad Ghossan Nazhif Dhiya Elhaq
3 Juli 2023
A A
Menderita Ditinggal Kekasih Berhijrah, Kena Cap Dajjal Pula (Unsplash)

Menderita Ditinggal Kekasih Berhijrah, Kena Cap Dajjal Pula (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Pedih sekali rasanya. Kekasih meninggalkan teman saya setelah hijrah. Sudah begitu kena cap dajjal pula. Cidro!

Rasa-rasannya, sebagai seorang kawula muda macam kita, tidaklah lengkap cerita hidupnya jika tidak memiliki kisah asmara. Sebab, sebagai seorang manusia, perasaan suka kepada lawan jenis tentu nyata adanya. Sekeras apapun kita menyangkal, baik dengan menyertakan dalil agama hingga gengsi semata, perasaan itu tetap akan ada.

Gayung bersambut, kata berjawab. Ungkapan tersebut cukup menggambarkan perkembangan zaman hari ini berperan penting dalam mewarnai kisah kasih insan kiwari. 

Tetapi cinta, sebagaimana jamak diketahui, tidak hanya melulu soal bahagia, happy ending, atau abadi tak lekang dimakan usia. Terkadang, ia tak semanis apa yang dicita, bahkan boleh jadi nahas ditelan nestapa. Termasuk teman saya, yang malah kena cap dajjal kala itu.

Saya jadi teringat pengalaman kawan yang putus cinta. Apa yang dialami oleh dia terhitung sedikit nyeleneh. Bahkan saya yang mendengarnya saja sampai heran, sekaligus prihatin.

Awal kisah percintaan yang berujung cak dajjal

Cerita itu bermula ketika dia menjalin hubungan percintaan dengan wanita pilihannya. Banyak rintangan yang dia hadapi untuk mendapatkan kekasih ini. Hingga akhirnya dia berhasil memenangkan hati perempuan pujaannya. 

Syahdan, relasi yang dibangun berdasarkan perasaan suka sama suka tersebut berjalan tanpa hampir tanpa halangan. Meskipun tidak luput dari ujian dan cobaan. Menurut penuturannya, kisah tragis cap dajjal ini dimulai dari masa putih abu-abu hingga kuliah. Disinilah malapetaka itu bermula.

Kehidupan sebagai mahasiswa membuat mantannya ini hidup di lingkungan baru. Tentu dengan relasi yang lebih luas. Inilah momen titik balik perempuan tersebut terjadi. Dia yang menaruh minat pada ilmu-ilmu keagamaan, kemudian rajin mengikuti banyak majelis pengajian. Pacar yang sekaligus teman saya tentu amat mendukung. Siapa yang tak suka mantan calon istrinya mencoba memantaskan dirinya sebelum terikat dalam tali perkawinan yang sah.

Baca Juga:

UIN Adalah Universitas Paling Nanggung: Menjadi Sumber Rasa Malu, Serba Salah, dan Tidak Pernah Dipahami

Saya Muslim, tapi Saya Enggan Tinggal Dekat Masjid dan Musala

Mantan kekasihnya seperti terhipnotis

Suatu ketika, mantan teman saya terkesima dan seolah-olah terhipnotis. Di salah satu ceramah, sang ustaz dengan berapi-api menyatakan bahwa pacaran adalah haram. Hubungan tanpa perkawinan yang sah menurut agama adalah zina. Inilah awal cap dajjal itu berawal.

Tidak berhenti sampai situ, sang ustaz juga menimpali bahwa tak peduli namanya, sekali zina tetaplah zina. Nasib sial tidak berbau, si wanita justru berkonsultasi dengan teman akhwat seperkajiannya. Tentu karena sister fillah ini jomblo menjalani kehidupan halal versinya dengan taat dan penuh keyakinan. Maka, dia memberikan rekomendasi kepada mantan pacar teman saya untuk buru-buru mengakhiri segala macam hubungan dosa tersebut. Astaghfirullah

Maka, dengan segala kemantapan hati, bermodal nasihat mulia sang ustaz, dia mengambil keputusan sepihak untuk memutuskan teman saya. Alasannya, dia hendak berhijrah. Teman saya yang tak tahu apa-apa tentu terkejut. Maka, dengan tenaga dan mental yang tersisa, teman saya mencoba membujuk mantannya untuk memikirkan ulang keputusan ini. Apalagi relationship yang mereka lalui bukan barang sebentar. Setiap masalah yang muncul selalu menemukan titik temu, sependek pengalaman keduanya dalam membina bahtera rumah tangga percintaan.

Bukannya tertegun, sang pacar justru marah dan mengingatkan teman saya untuk segera bertobat, ditambah dengan nasihat bahwa zaman sudah diujung tanduk. Fitnah sudah di mana-mana, bergama seberat menggenggam bara api dan nasihat lainnya yang mengandung pesan kebaikan.

Dengan berat hati, teman saya yang tak tahu apa-apa mengiyakan permintaan mantan pacarnya. Hari-harinya kemudian dihabiskan dengan lesu tanpa semangat. Makan tak enak, tidur tak nyenyak. Satu sisi berduka, sisi lain betul juga omongannya dia. Dalam putus asanya, dia bingung hendak seperti apa.

Larut dalam kepiluan cap dajjal

Maka sebagai teman yang baik, saya mencoba menenangkan dan menghibur hatinya supaya tidak terlalu larut dalam kepiluan. Dalam dukanya, saya mengingatkan memang tidak mudah ketika kita dalam posisinya. 

Sungguh benar apabila dikatakan sebagai zina yang berdosa. Tetapi, bukan begitu kita menginterpretasikan agama. Apalagi yang berkaitan dengan persoalan batin, tentu harus bijak dan penuh pertimbangan. 

Dalam kasus ini misalnya, seharusnya pendekatan yang dilakukan adalah persuasif. Supaya selain bisa memotong mata rantai “zina” dengan baik, nilai-nilai kebaikan agama juga menyentuh ranah batin. Sehingga, dapat memunculkan kesadaran utuh tentang pentingnya beragama dengan baik.

Sebaliknya, model konfrontatif malahan bisa merugikan salah satu pihak. Seperti teman saya. Meskipun salah, bukan berarti harus diperlakukan layaknya pesakitan. Metode seperti inilah yang seharusnya menjadi perhatian bersama. Barangkali sederhana, tetapi memiliki dampak yang besar. Sehingga, selain dipandang sebagai tindakan solutif, ajaran syariat juga applicable dan bisa dirasakan manfaatnya oleh segala kalangan.

Terakhir, yang paling terngiang dari ucapan kawan saya dalam sambatannya ialah, “Wes cidro, dicap dajjal meneh.” Pedih sekali.

Penulis: Muhammad Ghossan Nazhif Dhiya’elhaq

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Penyesalan Seorang Pembuat Konten Hijrah terhadap Aktivitas Hijrahnya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Juli 2023 oleh

Tags: akhir zamandajjalhijrahislam
Muhammad Ghossan Nazhif Dhiya Elhaq

Muhammad Ghossan Nazhif Dhiya Elhaq

Santri PP Al-Hamidi Kaliurang.

ArtikelTerkait

ahli bid'ah, Tren Hijrah yang Banyak Dipersoalkan Umat

Tren Hijrah yang Banyak Dipersoalkan Umat

17 Desember 2019
Mempelajari 6 Rukun Iman dalam Islam

Rukun Iman Ada 6, Wajib Dipelajari Umat Muslim

15 Januari 2023
Kiamat Tidak Akan Terjadi karena Pegunungan Makkah Jadi Hijau dan Cristiano Ronaldo Kumpul Kebo

Kiamat dalam Berbagai Versi Agama, dari Majusi Sampai Buddha

6 Februari 2023
Tempat Duduk Saat Tahlilan Bisa Digunakan untuk Memetakan Status Sosial Seseorang terminal mojok.co

Islam Ramah Itu Kayak Gimana Sih?

30 November 2019
Penyesalan Seorang Pembuat Konten Hijrah terhadap Aktivitas Hijrahnya terminal mojok.co

Penyesalan Seorang Pembuat Konten Hijrah terhadap Aktivitas Hijrahnya

27 Februari 2021
Dituduh Tidak Islami, Persatuan Klepon Indonesia Justru Ingin Ajak Kurma Colab Bikin Produk Klepon Saus Kurma MOJOK.CO

Dituduh Tidak Islami, Persatuan Klepon Indonesia Justru Ingin Ajak Kurma Colab Bikin Produk Klepon Saus Kurma

22 Juli 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.