Wafatnya Ratu Elizabeth II, pemegang kekuasaan Kerajaan Inggris menjadi berita hangat beberapa hari ini. Banyak orang mengucapkan duka, tak sedikit juga yang tiba-tiba jadi fans Sex Pistols dan menyetel “God Save The Queen”, untuk menunjukkan “dukanya” kepada Ratu Inggris tersebut.
Dan nggak sedikit juga yang tiba-tiba ngetwit “The Queen is dead, long live The Queen!”. Edgy kali kau.
Tidak sedikit yang berkata bahwa Ratu Elizabeth adalah pemimpin yang baik dan pantas ditiru oleh seluruh umat manusia di seluruh dunia. Padahal, orang-orang tersebut nggak punya hubungan langsung dengan Ratu Elizabeth. Orang-orang tersebut pun bahkan belum pernah menginjakkan kakinya di Inggris sama sekali.
Pada nggak tau ya kalau Pemerintahan Inggris itu dipimpin oleh Perdana Menteri? Boris Johnson itu bukan bapak-bapak gabut ya tolong. Sekarang dah ganti sih, lanjut.
Orang-orang tersebut mungkin lupa, keluarga kerajaan Inggris bisa disebut sebagai keluarga kerajaan yang paling jahat di dunia. Hampir seluruh harta kekayaan mereka saat ini didapatkan dari kolonialisme yang mereka lakukan di seluruh dunia berabad-abad yang lalu.
Kalian pasti bertanya-tanya, kenapa sih banyak orang yang terobsesi pada keluarga kerajaan Inggris padahal mereka sebetulnya zalim? Selain buta sejarah, tentu saja.
Salah satu faktor yang membuat jutaan orang di seluruh dunia terobsesi pada keluarga kerajaan Inggris adalah kisah-kisah klasik Disney yang menceritakan indahnya kehidupan keluarga kerajaan. Indahnya jadi gadis biasa dari kalangan rakyat jelata yang tiba-tiba dipersunting pangeran tampan kaya raya pewaris takhta penguasa monarki yang sah. Cerita tersebut banyak diceritakan dari generasi ke generasi termasuk kita semua, bukan?
Nah, cerita fantasi tersebut sempat terwujud di dunia nyata ketika Pangeran Charles menikahi Diana Spencer pada 1981. Gaun yang indah, riasan yang menawan, serta perhiasan yang dikenakan Diana pada hari pernikahannya adalah representasi dari kisah klasik Disney yang diceritakan dari generasi ke generasi. Pernikahan Diana dan Charles bahkan disaksikan oleh lebih dari 750 juta orang secara langsung lewat tayangan televisi.
Seketika, kehidupan pribadi Diana menjadi konsumsi publik. Semua orang pingin tahu apa yang dilakukan Diana sebagai istri dari pewaris takhta monarki Inggris yang sah. Kenapa? Karena Diana telah mewakili fantasi sebagian besar dari kita yang tumbuh dengan kisah-kisah klasik Disney dengan segala tetek bengek kerajaannya.
Ngomong-ngomong soal Diana, saya jadi keingetan video klip Oasis yang berjudul “Falling Down”.
Di masa kini, obsesi masyarakat dunia semakin menjadi-jadi. Pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton, serta pernikahan Harry dan Meghan Markle kembali jadi sorotan publik layaknya pernikahan Pangeran Charles dan Diana puluhan tahun lalu. Kehidupan pribadi kedua pasangan tersebut pun langsung jadi sorotan publik sama seperti kehidupan Pangeran Charles dan Diana.
Industri hiburan pun nggak mau ketinggalan biar terus dpat cuan. Mereka kerap kali memproduksi berbagai produk pop culture yang menampilkan penampilan dari keluarga kerajaan Inggris dan segala serba-serbinya. Mulai dari Detective Conan, serial Friends, film Jackie Chan yang berjudul Shanghai Knights, hingga serial garapan Netflix The Crown, dan film biopik Spencer yang dibintangi Kristen Stewart.
Hal tersebut belum ditambah dengan berbagai konspirasi tentang keluarga kerajaan Inggris, mulai dari janggalnya kematian Putri Diana, hingga teori konspirasi yang mengatakan bahwa Ratu Elizabeth merupakan jelmaan alien kadal yang menjajah umat manusia. Makanya nggak usah heran makin kesini orang-orang semakin terobsesi dengan keluarga kerajaan Inggris.
Itulah alasan orang-orang terobsesi dengan kerajaan Inggris, meski mereka tak tahu barang secuil pun tentang mereka. Perkara mereka adalah kolonialis bengis, lintah pajak Inggris, bahkan anggota keluarga kerajaan ada yang pedofil sekalipun, mereka nggak peduli. Ya gimana mau peduli, kalau emang nggak tahu?
Tapi, kok ya bisa nggak tahu gitu lho.
Penulis: Raden Muhammad Wisnu
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Mengulik Keluarga Kerajaan Inggris yang Justru Lebih Berdarah Jerman ketimbang Inggris