Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Dilema Orang Cikarang: Terlalu Betawi untuk Disebut Sunda, Terlalu Sunda untuk Disebut Betawi

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
20 Januari 2024
A A
Dilema Orang Cikarang: Terlalu Betawi untuk Disebut Sunda, Terlalu Sunda untuk Disebut Betawi

Dilema Orang Cikarang: Terlalu Betawi untuk Disebut Sunda, Terlalu Sunda untuk Disebut Betawi (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jadi sebenernya orang Cikarang itu suku Betawi atau Sunda?

Bukan hanya orang Cirebon saja yang terlalu Jawa untuk disebut Sunda, dan terlalu Sunda untuk disebut Jawa. Juga bukan hanya orang Jember yang terlalu Madura untuk disebut Jawa, serta terlalu Jawa untuk disebut Madura. Orang Cikarang pun kurang lebih merasakan dilema yang serupa.

Saya rasa, orang Cikarang terlalu Betawi untuk disebut Sunda, dan terlalu Sunda untuk disebut Betawi. Mengapa bisa demikian?

Bahasa Cikarang dipengaruhi bahasa Betawi dan bahasa Sunda

Bahasa Cikarang itu sebenarnya mirip kayak bahasa Jaksel. Kita tahu bahwa bahasa Jaksel itu kan dipengaruhi oleh dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Maka nggak usah heran anak Jaksel ngomongnya campur-campur antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Perpaduan bahasa ini kerap bikin pendengarnya pening.

Sementara itu, bahasa orang Cikarang dipengaruhi dua bahasa daerah, yakni bahasa Betawi dan bahasa Sunda. Contoh penggunaan bahasa Cikarang dalam kehidupan sehari-hari:

“Lah, lu, Tong, ujug-ujug udah di sini aja. Kapan datangnya?”

Pada kalimat di atas, terdapat kata “lu” dan “tong”. “Lu” dan “tong” berasa dari bahasa Betawi. “Lu” artinya kamu, sementara “tong” atau “entong” merupakan sebutan untuk anak laki-laki. Ada pula kata “ujug-ujug” yang dalam bahasa Sunda artinya tiba-tiba.

Hanya saja bahasa Sunda yang memengaruhi bahasa Cikarang bukan bahasa Sunda halus layaknya yang digunakan di daerah Bandung dan sekitarnya. Bahasa Sunda yang digunakan di Cikarang adalah bahasa Sunda yang biasa dan kasar.

Baca Juga:

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

Trotoar Jatinangor Bukan Tempat Jalan Kaki, tapi Tempat Uji Kekebalan Tubuh dan Memperpendek Usia

Orang Cikarang, aksen mirip Betawi tapi seperti ada Sunda-sundanya

Jika didengar secara sekilas, mayoritas aksen orang Cikarang itu mirip orang Betawi. Kamu nggak percaya? Coba deh nonton materi stand up comedy-nya Boah Sartika, komika asal Cikarang. Khususnya, kala dia masih berkompetisi di Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV musim ketujuh (SUCI 7).

Aksen Boah setiap membawakan materi di SUCI 7, membuatnya kadang disangka orang Betawi. Padahal kalau didengar baik-baik, aksen orang Cikarang seperti Boah, agak berbeda dengan orang asli Betawi seperti Bang Mandra dan Pak Haji Malih.

Menurut saya pribadi, aksen orang Cikarang itu serupa dengan orang Betawi. Akan tetapi, ada pengaruh aksen Sundanya. Meskipun hanya sedikit. Jadi, nggak bisa dibilang 100 persen sama dengan orang Betawi.

Adat Cikarang, hasil perkawinan adat Betawi dan adat Sunda

Secara umum, adat istiadat di Cikarang merupakan hasil perkawinan dari adat Betawi dan adat Sunda. Maklum saja, Cikarang itu secara administratif berada di wilayah Provinsi Jawa Barat, yang notabene mayoritas masyarakatnya memiliki latar belakang suku Sunda. Namun, secara jarak, lebih dekat dengan DKI Jakarta ketimbang Bandung (ibu kota Jawa Barat).

Di luar bahasa, bukti sahih adat Cikarang dipengaruhi oleh suku Betawi dan suku Sunda ada di hampir setiap sendi kehidupan. Mulai dari beberapa makanan khas Cikarang hingga pakaian adat Cikarang/Kabupaten Bekasi, sangat mirip dengan pakaian adat dari suku Betawi.

Selain itu, ada juga yang namanya Tari Kembang Bulak. Gerakan tarian khas Kabupaten Bekasi ini memiliki pijakan dari Tarian Topeng, yang berasal dari suku Betawi. Bukan hanya itu saja. Tari Kembang Bulak juga mengambil pijakan dari Tari Jaipong, yang merupakan tarian khas Sunda.

Kalau kamu orang Cikarang dan dihadapkan pada pertanyaan Cikarang itu Betawi atau Sunda, nggak perlu bingung menjawabnya. Apalagi kalau sampai galau. Kamu tinggal jawab saja Cikarang itu ya Cikarang. Dominan budaya Betawi, tapi ada sisi Sundanya juga. Sebab, adat dan budaya Cikarang ini dipengaruhi oleh budaya dari kedua suku tersebut.

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Buat Orang Cikarang, Jakarta Itu Nggak ada Keras-kerasnya karena Gaya Hidup Pekerjanya Saja yang Bikin Ogah Kerja di Sana.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2024 oleh

Tags: adat betawibetawiCikarangJawa Baratkabupaten bekasisuku sundaSundawarga Cikarang
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

Semarang dan Segala Isinya yang Menyiksa Mahasiswa Cikarang (Unsplash)

Bagi Orang Cikarang, Kuliah di Semarang Bisa Sangat Menyiksa meski Akhirnya Jadi Cinta Mati

29 Februari 2024
Panduan Singkat Jadi Mahasiswa Rantau di Kota Bogor Terminal Mojok

Panduan Singkat Jadi Mahasiswa Rantau di Kota Bogor

23 Maret 2022
sunda maunya dipanggil aa bukan kang mang mojok

4 Alasan Laki-Laki Sunda Nggak Mau Dipanggil ‘Kang’

22 November 2020
Saya Bangga Jadi Anak Kampung Sawah, Indonesia Mini di Pinggiran Bekasi

Saya Bangga Jadi Anak Kampung Sawah, Indonesia Mini di Pinggiran Bekasi

23 Juli 2023
Sisi Terang Bekasi yang Tak Disadari Banyak Orang

Sisi Terang Bekasi yang Tak Disadari Banyak Orang, Saya Tulis biar Bekasi Nggak Dibully Terus

30 April 2025
Kota Bandung yang Semakin Terasa Asing (Unsplash)

Kota Bandung yang Semakin Terasa Asing

15 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.