Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Dianggap Tak Setia Kawan karena Malas Simpan Kontak Teman yang Suka Ganti Nomor

Ade Vika Nanda Yuniwan oleh Ade Vika Nanda Yuniwan
16 Maret 2020
A A
Dianggap Tak Setia Kawan karena Malas Simpan Kontak Teman yang Suka Ganti Nomor
Share on FacebookShare on Twitter

Saya adalah sosok introvert. Meskipun saya seorang introvert, tapi soal bergaul saya nggak kaku-kaku amat. Saya punya (lumayan) banyak teman. Tapi baru-baru ini saya mempunyai keresahan. Dalam benak saya timbul pertanyaan, standar kesetiakawanan itu diukur dari segi apa, sih, dalam pertemanan? Pertanyaan ini bermula dari ruang obrolan saya dengan seseorang (yang nomornya belum terdaftar dalam kontak hape saya). Dia nyeletuk, “Katanya sahabat, tapi nomorku nggak disimpan. Dasar nggak setia kawan!”

Awalnya saya pikir redaksi “setia kawan” bisa muncul karena terjadi gabungan diksi antara “setia” dan “kawan”, yang jika dikontemplasikan berarti kawan yang selalu ada saat suka dan duka. Tapi seseorang yang ngakunya teman saya, mengatai saya tidak setia kawan hanya karena saya tidak menyimpan kontak WhatsApp-nya. Sebetulnya salah saya di mana saudara-saudara?

Setelah perdebatan yang kurang penting dengan nomor tak dikenal ini melalui WhatsApp, akhirnya saya tahu juga siapa identitas nomor tak dikenal ini. Tak lain dan tak bukan adalah salah satu teman saya ketika duduk di bangku SMP sebut saja Florin. Saya tiba-tiba jadi gemas dengan Florin, karena setelah saya cek di kontak hape, nomornya sudah 5 kali saya simpan. Dan nomor barunya itu adalah nomor ke-6 yang harus saya simpan setelah ini. Luar biasa!

Dibilang tidak setia kawan karena tidak menyimpan kontak WhatsApp seseorang yang hobi gonta-ganti nomor itu sebenarnya menyebalkan sekali. Jangankan dikatai tidak setia kawan karena tidak menyimpan nomor teman sendiri, melihat teman suka susah dihubungi karena gonta-ganti nomor saja sudah bikin saya empet sendiri. Sebenarnya siapa, sih, yang nggak setia kawan, hah?

Malas menyimpan nomor seseorang yang hobi gonta-ganti nomor dengan alasan sepele, mungkin pernah dialami oleh sebagian orang. Karena saking seringnya mereka yang doyan ganti nomor, kontak mereka yang lama sering kali jadi rancu dan membuat saya bingung harus menghubungi nomor yang mana ketika sedang ada perlu.

Maksud saya, kalau memang nomor lama sudah tidak diganti kenapa tidak bilang, “Hapus saja nomor lamaku.” Tanpa saya perlu bertanya, “Nomormu yang lama masih dipakai?” Sebagai orang yang bijak, seharusnya mereka yang suka ganti-ganti nomor sudah paham betul soal hal sepele ini.

Satu: Membagikan nomor berarti siap menanggapi keperluan pribadi antar dua orang yang bersangkutan.

Kalau nggak urgent-urgent amat mendingan nggak usah share nomor. Tapi kalau nge-share nomor mbok ya yang bisa dihubungi setiap saat. Jangan pernah membagikan nomor yang seminggu lagi hangus karena jarang diisi pulsa atau membagikan nomor yang tidak digunakan untuk selular alias nomor khusus paket internetan. Nomor semacam ini bisa saja ganti tiap bulan berdasarkan masa aktif paket internet, atau ketika paket internet mencapai batas limit.

Menghubungi seseorang yang sering ganti nomor saat keadaan genting bisa lebih menyebalkan daripada sekadar sebal karena kontak WhatsApp tidak disimpan oleh teman sendiri.

Baca Juga:

4 Siasat Bertahan di Grup WhatsApp Keluarga Besar 

Fitur Reaction WhatsApp Nggak Ada Gunanya, Bukannya Mempermudah Komunikasi Cuma Bikin Sakit Hati

Dua: Kebanyakan nomor bisa bikin orang lain bingung dengan nomor mana yang akan dihubungi.

Oke, saya sudah simpan semua nomor kamu. Suatu kali, saya butuh kamu, tapi nomor mana yang lebih kamu prioritaskan? Mana mungkin kamu membawa banyak ponsel dalam sekali waktu karena nomor aktifmu sebanyak ini. Pikirkan baik-baik!

Bayangkan saja ketika kita akan menghubungi seseorang karena urusan yang sangat penting. Di saat bersamaan, kita melihat ada lebih dari tiga nomor orang yang bersangkutan itu. Kalian menghubungi ketiga nomornya atau hanya salah satu nomor yang sering aktif? Meskipun ketiganya sama-sama nomor aktif. Saya pernah mengalami hal ini. Karena saya bukan tipikal orang yang mau ribet karena masalah sepele, saya pun mengurungkan niat.

Tiga: Jangan menuh-menuhin memori telepon ya!

Saya tahu kapasitas memori hape canggih saat ini sudah tidak perlu diragukan lagi. Tapi sebagai sama-sama pengguna yang juga mempunyai kepentingan beragam lewat hape, menjaga memori hape tetap besar adalah salah satu caranya. Meskipun daftar kontak tidak memakan banyak memori hape, tapi usahakan jangan menggunakan nomor hape lebih dari dua.

Saran saya, gunakan dua nomor saja jika memang mempunyai keperluan yang mendesak. Satu nomor untuk keperluan bisnis dan nomor lain untuk keperluan pribadi.

Jadi, daripada capek tersinggung karena nomor kalian tidak disimpan oleh teman kalian sendiri, saya sarankan kalian belajar introspeksi diri. Apakah selama ini kalian tergolong orang yang doyan gonta-ganti nomor atau tidak. Jika doyan, berarti pahami sendiri alasan temanmu tidak menyimpan nomor WhatsApp barumu. Tapi kalau tidak doyan, ya berarti temanmu yang lupa kalau kamu adalah temannya. Heuheu~

BACA JUGA Konsensus Juga tentang Nomor Ponsel, Sayang atau tulisan Ade Vika Nanda Yuniwan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 Maret 2020 oleh

Tags: ganti nomorkontaknomor hapeWhatsapp
Ade Vika Nanda Yuniwan

Ade Vika Nanda Yuniwan

Pekerja literasi yang mencintai buku, anak-anak, dan pendidikan. Suka berdiskusi sambil nulis ringan untuk isu-isu yang di sekelilingnya.

ArtikelTerkait

grup whatsApp

Alasan Kenapa Gabung Grup WhatsApp itu Penting

15 Maret 2020
sms hadiah cara mengecek nomor hape teman dibajak apa nggak

4 Langkah Mengecek Apakah Nomor Hape Teman Dibajak Apa Nggak

22 Juli 2020
Saya dan Pacar Mulai Belajar Nulis dengan Baik di Pesan WhatsApp terminal mojok.co

Saya dan Pacar Mulai Belajar Nulis dengan Baik di Pesan WhatsApp

30 Oktober 2020
alasan orang bikin status whatsapp pakai foto lama mojok.co

3 Alasan Orang Suka Update Status WhatsApp Pake Foto Lama

20 Mei 2020
wag

Dilema Admin Tunggal WhatsApp Group (WAG) yang Nggak Laku

10 Agustus 2019
Trik Sukses Berjualan di WhatsApp agar Story-mu Nggak Di-skip Orang

Keuntungan Menjadi Pengamat Whatsapp Status Ibu-Ibu Kompleks

29 November 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.