Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Di Madura, Biaya Oleh-oleh Haji Hampir Sama Besarnya dengan Biaya Keberangkatannya, Bikin Orang Jadi Enggan Berangkat  

Siti Halwah oleh Siti Halwah
17 Agustus 2024
A A
Di Madura, Biaya Oleh-oleh Haji Hampir Sama Besarnya dengan Biaya Keberangkatannya, Bikin Orang Jadi Enggan Berangkat  

Di Madura, Biaya Oleh-oleh Haji Hampir Sama Besarnya dengan Biaya Keberangkatannya, Bikin Orang Jadi Enggan Berangkat  

Share on FacebookShare on Twitter

Di Indonesia, berangkat haji atau umroh masih dianggap sebagai salah satu peristiwa besar. Khususnya daerah tempat saya tinggal, di Bangkalan, Pulau Madura. Kegiatan berhaji/umroh tetap menjadi bagian penting dalam hidup, apalagi jika ingin meningkatkan status sosial dalam bermasyarakat.

Orang-orang yang baru pulang dari haji/umroh, otomatis derajat status sosialnya bakalan naik satu tingkat. Orang-orang nggak akan lagi memanggilnya hanya dengan nama saja, melainkan ditambah dengan embel-embel Pak Haji/Abah dan Bu Haji/Ummi.

Di Madura, biasanya sebelum berangkat untuk haji/umroh, pihak keluarga akan mengadakan tasyakuran terlebih dahulu dengan mengundang para tetangga. Lalu sekitar H-3 sebelum keberangkatan, pihak yang berhaji/umroh akan berkeliling dari rumah ke rumah untuk memohon doa restu dan keselamatan, mulai dari berangkat hingga kepulangannya.

Di sini, peristiwa berhaji/umroh ini tentunya nggak akan bisa dilakukan secara diam-diam dan sederhana, melainkan harus meriah dan diketahui banyak orang. Tujuan awalnya tentu saja bagus, sayangnya lama-kelamaan justru berkembang hingga kehilangan esensinya.

Budaya orang Madura yang harus memberikan buah tangan kepada para tamu yang berkunjung minta barokah

Sehubungan peristiwa haji/umroh yang sejak awal sudah meriah tadi, maka orang-orang tentunya mengetahui dan ikut menghitung hari. Saat kembali pulang dari tanah suci, banyak para tetangga berdatangan untuk menyambut dan meminta barokah.

Sayangnya, di Madura, kegiatan meminta barokah orang yang berhaji/umroh nggak cukup hanya dengan didoakan saja, lalu makan kurma, kismis dan minum air zamzam. Tapi, juga sepaket dengan buah tangannya.

Iya, orang-orang yang datang untuk menyambut kepulangan seseorang dari berhaji/umroh itu biasanya membawa beras/sembako yang diletakkan di dalam tas untuk diserahkan kepada pihak keluarga. Nah, saat dibawa pulang, tas tersebut tentunya nggak boleh kosong, dong?

Maka, tugas si tuan rumahlah yang harus mengisi tas-tas para tamu tadi dengan oleh-oleh yang khas dari tanah suci. Entah air zamzam, kurma, tasbih, bahkan kerudung. Pokoknya buah tangannya biasanya ikutan bernuansa religi, seperti suasana yang sedang dirayakan. Beginilah tradisi di Madura.

Baca Juga:

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Sederet Keanehan di Balik Bus Trans Bangkalan yang Telah Berhenti Beroperasi

Sayangnya, perihal buah tangan orang-orang yang pulang dari haji ini mulai kebablasan, malah cenderung terlalu duniawi. Buah tangan tersebut nggak lagi hanya berupa printilan tasbih atau camilan khas tanah Arab, melainkan juga barang-barang mewah hingga sembako.

Di daerah saya, di pedesaan, orang-orang mulai memberikan handuk, minyak, piring, beras hingga tas sebagai buah tangan para tamu yang berkunjung. Pokoknya, semakin lama perihal buah tangan haji ini rasanya semakin berkembang jadi ajang adu gengsi antarkeluarga di Madura. Semakin mahal, semakin bagus.

Orang-orang nggak lagi datang untuk meminta doa barokah, melainkan untuk mendapatkan buah tangannya

Pada akhirnya, perihal buah tangan tersebut bikin banyak orang nggak lagi berkunjung dengan niatan untuk meminta doa barokah saat kepulangan haji saja. Melainkan juga untuk mendapatkan benda-benda yang menjadi buah tangannya.

Banyak masyarakat yang justru berakhir dengan mengadu buah tangan yang didapatkan dari berbagai keluarga yang sudah berangkat haji di Madura. Mereka bahkan membuat semacam kasta keluarga mana saja yang buah tangannya bagus hingga yang hanya biasa saja.

Akibatnya, tentu saja berimbas pada keluarga-keluarga lain yang punya niat ke Tanah Suci, tapi biaya pas-pasan. Banyak dari mereka yang harus menabung ekstra dan menunda keberangkatannya hanya demi mengumpulkan pundi-pundi uang lebih banyak lagi untuk dipakai sebagai biaya buah tangan para tamu.

Bahkan, saya pernah mendengar seorang kakek marbot masjid di desa tetangga yang menolak untuk diberangkatkan umroh. Pasalnya, beliau nggak memiliki cukup uang untuk membeli buah tangan bagi para tamu.

Yup, harga buah tangan untuk para tamu di Madura biayanya hampir sama besarnya dengan biaya keberangkatan haji atau umroh. Apalagi kalau tetangganya banyak, biayanya akan semakin membengkak.

Tradisi harus lestari (?)

Sebenarnya ada pilihan dengan memberikan informasi bahwa pihak keluarga menolak menerima tamu. Tapi, konsekuensinya akan jadi bahan gunjingan. Apalagi kalau pihak yang berangkat haji baru pertama kali pergi ke Tanah Suci, tentunya gunjingannya makin menjadi-jadi.

Tradisi, awalnya adalah suatu hal mulia yang dilestarikan karena nilainya yang memberi kebaikan untuk banyak orang. Tapi, jika akhirnya memberatkan, apakah tradisi tersebut layak untuk dilanjutkan, atau tetap dilestarikan semata karena konsensus tersebut sudah hidup telanjur lama? Saya tak tahu, tapi, saya yakin kita semua tak ingin terbebani saat berbuat kebaikan.

Penulis: Siti Halwah
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Menjemput Jemaah Haji (Harus) dengan Konvoi di Madura Itu Meresahkan, Nggak Semua Orang Harus Tahu kalau Situ Baru Naik Haji

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Agustus 2024 oleh

Tags: hajimaduraOleh-Olehtradisiumroh
Siti Halwah

Siti Halwah

menulis untuk eksis

ArtikelTerkait

Tempat Wisata Sumenep Madura Memang Indah, tapi Jangan Berekspektasi Terlalu Tinggi Mojok.co

Tempat Wisata Sumenep Madura Memang Indah, tapi Jangan Pasang Ekspektasi Terlalu Tinggi

4 Januari 2024
Le Minerale dan Aqua Nggak Laku di Madura! Orang Madura Lebih Suka Air Minum Kemasan Lokal yang Ada Barokah-barokahnya

Le Minerale dan Aqua Nggak Laku di Madura! Orang Madura Lebih Suka Air Minum Kemasan Lokal yang Ada Barokah-barokahnya

22 Juli 2024
Penjaga Warung Madura Membeberkan 5 Hal Sepele yang Menentukan Kesuksesan Warung Mojok.co

Penjaga Warung Madura Membeberkan 5 Hal Sepele yang Menentukan Kesuksesan Warung

26 September 2025
Tradisi Menjemput Jemaah Haji (Harus) dengan Konvoi di Madura Lama-lama Meresahkan!

Menjemput Jemaah Haji (Harus) dengan Konvoi di Madura Itu Meresahkan, Nggak Semua Orang Harus Tahu kalau Situ Baru Naik Haji

27 Juli 2024
Buket Wisuda, Perayaan yang Goblok dan Balas Budi yang Tanpa Arti

Buket Wisuda, Perayaan yang Goblok dan Balas Budi yang Tanpa Arti

21 Oktober 2023
stereotip anak laut pantai sijile baluran mojok

Pantai Sijile, Pantai Indah yang Harus Dikunjungi kalau Kalian Main ke Situbondo

2 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.