Tiba-tiba saja dan dengan sangat tidak terduga, nama Dewa 19 kembali mencuat dan menjadi perbincangan. Bukan soal karya baru atau kontroversi Ahmad Dhani, melainkan soal direkrutnya Marcello Tahitoe atau Ello sebagai vokalis baru mereka. Melalui unggahan di akun instagram pribadi Ello, dia mencurahkan kebahagiaannya atas perekrutan dirinya menjadi bagian dari Dewa 19. Seperti kita ketahui, Ello memang sudah beberapa kali berkolaborasi dengan Dewa 19 beberapa waktu terakhir ini.
Kabar masuknya Ello ke dalam Dewa 19 ini jelas membuat banyak orang terkejut. Beberapa memberikan selamat kepada Ello. Namun, beberapa yang lain malah mempertanyakan nasib Virzha, vokalis berstatus additional (featuring) yang selama beberapa tahun terakhir selalu bersama Dewa 19 kalau tidak ada Ari Lasso atau Once. Virzha yang bertahun-tahun menjadi additional vokal di Dewa, eh yang direkrut malah Ello, vokalis yang hitungannya masih belum lama (setidaknya belum selama Virzha) berkecimpung bersama Dewa 19.
Setelah menjadi perbincangan selama beberapa jam di media sosial, status Ello di Dewa 19 akhirnya menjadi lebih jelas setelah muncul cuitan dari jurnalis musik senior, Adib Hidayat. Setelah mengucapkan selamat kepada Ello, Adib Hidayat juga mengonfirmasi kabar ini ke pihak Dewa 19 (Ahmad Dhani). Katanya, status Ello sama seperti Virzha, sekadar featuring saja. Syukurlah kalau hanya sekadar featuring, sebab akan aneh kalau Dewa 19 punya vokalis tetap yang bukan Ari Lasso atau Once.
Sebagai Baladewa yang levelnya masih medioker, saya sebenarnya cukup menyayangkan langkah-langkah yang diambil oleh Dewa 19 dengan merekrut vokalis baru, meski statusnya featuring saja. Batas toleransi saya sudah cukup untuk Virzha saja, yang mana saat dulu dia diumumkan sebagai vokalis featuring, saya pun agak ragu. Ya meskipun ternyata Virzha tidak jelek-jelek banget di Dewa 19, masih oke, lah.
Tanpa bermaksud mendiskreditkan Ello, saya agak menyesalkan keputusan Dewa 19 menambah personel di posisi vokal. Kalau yang ditambah atau dibongkar pasang itu di posisi lain seperti drum (sesekali Tyo Nugros, tapi lebih sering diisi oleh Agung Gimbal), saya masih bisa terima. Tapi ini vokal, lho, posisi yang sangat vital, sangat punya ciri khas terutama bagi Dewa 19. Bayang-bayang Ari Lasso atau Once sudah jelas akan menghantui.
Secara kualitas vokal, kita semua sepakat bahwa Ello itu vokalis yang bagus. Kiprahnya di dunia musik Indonesia juga sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Dia nyanyi pop bagus, nyanyi grunge ala-ala Dave Grohl juga bagus. Tapi dengan Dewa, maaf banget saya tidak menemukan kecocokan atau sesuatu yang unik dari Ello bersama Dewa 19. Dalam kolaborasi mereka terakhir, misalnya, saya bahkan merasa Ello masih kurang cocok mengisi vokal di Dewa 19.
Begini, lho, Dewa 19 itu mending yang anteng-anteng saja. Perekrutan personel baru, apalagi di posisi vokal, tidak perlu dilakukan. Bukan apa-apa, bayang-bayang Ari Lasso dan Once itu terlalu besar, dan terlalu susah untuk digantikan. Ya walaupun status vokalis baru ini hanya sekadar featuring, tapi ngapain? Pakai saja personel yang sudah ada, manggung-manggung saja, bawakan lagu-lagu hits kalian. Menambah vokalis baru hanya akan mengacaukan memori romantis sebagian Baladewa di luar sana.
Di akhir tulisan, saya ingin mengutip apa yang ditulis oleh Felix Dass, seorang pengamat musik, tentang Dewa 19. Saya hanya mengutip satu paragraf saja. Tulisan lengkapnya bisa kalian baca di kolom deskripsi video konser Dewa 19 di Soundrenaline Festival, tepatnya di kanal YouTube Sound From The Corner. Tulisannya sih ditulis beberapa tahun lalu, dan masih relevan, kok, kalau dikaitkan dengan situasi sekarang. Begini tulisannya.
“Kalau boleh usul: Janganlah membuat karya baru. Tetaplah jadi masa lalu yang bisa ditengok sekali-kali. Rasanya adil; penggemar dapat perjalanan ke belakang, kalian dapat kompensasi finansial yang baik. Win-win. Karya baru, hanya akan memberikan warna gelap yang merusak. Bukan apa, Ahmad Dhani bukan lagi penulis lagu yang keren sekarang. Itu masalahnya.”
Sumber gambar: Instagram @officialdewa19
Penulis: Iqbal AR
Editor: Rizky Prasetya