Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Desa Penglipuran di Bali Mematahkan Omong Kosong Pauline Hanson, Senator Australia

Yanuar Abdillah Setiadi oleh Yanuar Abdillah Setiadi
10 Agustus 2022
A A
Desa Penglipuran di Bali Berhasil Mematahkan Omong Kosong (Unsplash.com)

Desa Penglipuran di Bali Berhasil Mematahkan Omong Kosong (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Desa Penglipuran di Bali punya pesona yang ampuh mematahkan omong kosong seorang senator dari Australia. Begini ceritanya.

Kemarin saya menemukan sebuah komentar yang bodohnya nggak ada batas. Komentar tersebut terlontar dari mulut Pauline Hanson, seorang senator dari Australia. Dia bilang bahwa Bali itu penuh kotoran sapi, menempel di pakaian wisatawan, dan dibawa pulang ke Australia.

Pauline melanjutkan racauannya dengan mengatakan bahwa kotoran sapi dari Bali itu menyebabkan munculkan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Australia. Tidak akan ada yang protes kalau kamu memasukkan kalimat Pauline itu ke dalam kotak omong kosong paling bodoh tahun ini.

Sebagai petinggi sebuah negara, hendaknya, Pauline mengontrol mulutnya. Ketimbang menuduh dan menyalahkan Bali, ada baiknya dia bikin dua riset terpadu. Pertama, tentu saja riset untuk mencari solusi merebaknya wabah PMK di Australia. Kedua, riset terpadu untuk mencari tahu mana kalimat yang baik untuk dilontarkan di ranah publik biar Pauline nggak kelihatan makin bodoh. Belum tahu dia soal pesona Desa Penglipuran.

Respons negatif atas omong kosong

Komentar Pauline mendapat respons beragam dari netizen dan tentu saja tone-nya negatif. Gara-gara kebodohan Pauline, kami jadi makin lupa sama kebodohan Kominfo akhir-akhir ini. Dasar nggak peka sama kesibukan netizen Indonesia yang lagi fokus nyinyirin mesin pencari bernama Gatotkaca.

Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengingatkan Pauline untuk tidak menghina Bali. Apalagi Bali itu ikon wisata Indonesia. Kali ini saya setuju sama politisi. Ini jarang terjadi, lho.

Komentar Pauline seakan-akan menggambarkan bahwa Bali itu kotor sekali. Sudah banyak kotoran sapi berceceran di jalan, masih ada sampah yang tidak dibuang pada tempatnya. Sebagai warga Indonesia, saya sebal betul sama komentar beliau karena nggak mau riset dan mencari tahu soal Desa Penglipuran.

Perlu diingat bahwa, seiring kebangkitan sektor wisata, misalnya di Canggu dan Seminyak, kesadaran untuk membuang sampah dan menjaga kebersihan itu selalu digaungkan. Gimana, ya. Warga lokal Bali juga menyadari bahwa kalau “rumahnya” bersih, yang menikmatinya juga mereka. Gitu, lho, Pauline.

Baca Juga:

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

Fakta Kerja di Bali Tidak Seindah Kata Orang

Mari mengenal pesona Desa Penglipuran

Masyarakat adat di Bali juga selaras dengan kesadaran itu. Mereka menjaga betul rumahnya tetap bersih dan sehat. Misalnya, Pauline, bisa melihatnya di Desa Trunyan, Desa Tenganan, dan Desa Penglipuran. Pauline sudah pernah mendengar keajaiban di tiga desa itu? Pernah dengar soal Desa Penglipuran? Sini saya bisikin ke telingamu yang kotor itu.

Desa Penglipuran terletak di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Jarak tempuh ke Desa Penglipuran sekitar 45 kilometer dari Denpasar dengan waktu tempuh sekitar 1,5 hingga 2 jam. 

Desa Penglipuran memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki berbagai desa di Indonesia. Salah satunya, Desa Penglipuran mendapatkan status sebagai desa terbersih ketiga di dunia menurut riset Green Destinations Foundation. Yes, kalian tak salah dengar. Desa paling bersih nomor tiga di dunia. Desa Penglipuran. 

Berdasarkan catatan sejarah, Desa Penglipuran merupakan hadiah dari Raja Bangli untuk masyarakat adat di sana yang mau bertempur melawan Kerajaan Gianyar. Peran sebagai desa adat membuat warga masih mengamalkan dua pedoman hukum dalam bermasyarakat, yaitu “awig-awig” dan “drestha”. 

Secara harfiah, “awig-awig” adalah sebuah ketentuan tertulis yang mengatur tata krama pergaulan hidup dalam masyarakat. Tujuannya untuk mewujudkan tata kehidupan yang ajeg di masyarakat. Sementara itu, “drestha” adalah peraturan tidak tertulis yang mengatur norma kehidupan. Dua aturan ini yang menjadi pedoman warga Desa Penglipuran. Salah satunya soal menjaga kebersihan.

Warisan yang selalu dijaga

Segala daya dan upaya terus dilakukan agar warisan nenek moyang tetap terjaga dan lestari. Di sini tidak ada bising kendaraan bermotor, polusi udara, sampah berserakan. Bahkan untuk menjaga agar desa tetap nyaman dan terbebas dari pencemaran udara, warga dilarang menggunakan kendaraan bermotor. Semua warga yang hendak pergi biasanya berjalan kaki atau mengendarai sepeda. Walaupun harus keliling desa dengan jalan kaki, kalian nggak bakal bosan. 

Memang, ada anggapan bahwa banyak warga Indonesia itu makhluk yang tidak tertib buang sampah. Namun, status itu tidak berlaku di Desa Penglipuran. Kesadaran untuk menjaga kebersihan di sini terlihat secara gamblang di mata, kok. Sampah itu langsung dibersihkan supaya lingkungan tetap asri dan cantik. Apalagi kotoran sapi atau binatang. Yuk, ajak Pauline mengunjungi Desa Penglipuran dan cari ceceran kotoran hewan di sana.

Ayo Pauline, lakukan survei. Kalau perlu studi banding ke masyarakat adat Desa Penglipuran. Mari belajar caranya menjaga kebersihan biar Australia terhindar dari wabah PMK. Saya jadi menaruh curiga kalau sebetulnya orang-orang Australia yang nggak bisa menjaga kebersihan, banyak kotoran hewan berceceran di jalanan Canberra atau Sydney dan bikin wabah PMK menyebar. Pauline nggak becus kerjanya dan mencari kambing hitam dan Bali yang kena. Bodoh sekali.

Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Desa Bengkala di Bali: Surga Bagi Penyandang Tunarungu dan Tunawicara.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 10 Agustus 2022 oleh

Tags: australiabaliDesa PenglipuranDesa TrunyanPauline Hanson
Yanuar Abdillah Setiadi

Yanuar Abdillah Setiadi

Santri. Murid Cak Nun, Rocky Gerung, Sujiwo Tejo. Instagram: @yanuarabdillahsetiadi

ArtikelTerkait

Banyuwangi Seharusnya Masuk dalam Daftar Tempat Pensiun Paling Enak Mojok.co

Sudah Saatnya Banyuwangi Pindah Ibu Kota, agar Pembangunan Kota Ini Merata dan Tidak di Situ-situ Aja

9 Oktober 2025
8 Makanan Khas Bali yang Jarang Direkomendasikan Warga Lokal kepada Wisatawan

8 Makanan Khas Bali yang Jarang Direkomendasikan Warga Lokal kepada Wisatawan

17 Maret 2024
Bagi Saya, Pesisir Utara Buleleng Bali Istimewa, Bukti Nyata Bhinneka Tunggal Ika bule

Semurah Apa sih Negeri Kita sampai Bali Isinya Bule Semua?

12 Desember 2023
3 Alasan Road Trip ke Bali Lebih Worth It Dibandingkan Naik Pesawat Terminal Mojok

3 Alasan Road Trip ke Bali Lebih Worth It Dibandingkan Naik Pesawat

17 Agustus 2022
Tantangan Berat di Balik Gaji WHV Australia yang Menggiurkan Mojok.co

WHV Australia Ternyata Tidak Seindah di Konten Orang-orang

22 Januari 2025
6 Cerita Misteri di Gunung Agung yang Perlu Diketahui terminal mojok.co

6 Cerita tentang Gunung Agung yang Perlu Diketahui Pendaki

31 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.