Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Desa Kedung Wedus Kabupaten Tegal: Dulu Dikenal sebagai Sarangnya Maling, Menggandeng TNI sebagai Solusi

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
19 Juni 2024
A A
Desa Kedung Wedus Kabupaten Tegal: Dulu Dikenal sebagai Sarangnya Maling, Menggandeng TNI sebagai Solusi

Desa Kedung Wedus Kabupaten Tegal: Dulu Dikenal sebagai Sarangnya Maling, Menggandeng TNI sebagai Solusi (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Terkenal sebagai desa maling

Sama seperti Sukolilo Pati yang disebut-sebut sebagai kampungnya maling, Desa Kedung Wedus juga dikenal sebagai sarangnya maling. Saking terkenalnya Desa Kedung Wedus Kabupaten Tegal sebagai sarang maling, perumahan yang dibangun berbatasan dengan desa tersebut sampai tidak dilirik oleh pembeli. Rata-rata, mereka merasa takut untuk beli rumah di sana. Apalagi di tahun 90-an penerangan jalan di daerah sekitar belum seperti saat ini.

Orang yang telanjur membeli rumah di sana pun merasa menyesal. Banyak sekali pemilik rumah yang mengeluhkan hilangnya properti milik mereka. Ya bahan bangunan, ya pompa air, dll. Bahkan, kusen dan gagang pintu di rumah yang sedang dalam tahap proses pembangunan juga bisa raib. Kasus pencurian ini tidak hanya terjadi di perumahan saja, tapi juga menyasar ke daerah lain di sekitaran Desa Kedung Wedus.

Menggandeng TNI sebagai solusi

Untuk mencegah terjadinya pencurian yang kerap menimpa warga di perumahan, serta demi unitnya cepat terjual, developer kemudian mengambil keputusan untuk bekerjasama dengan aparat TNI. Caranya dengan memberikan harga khusus untuk aparat.

Gayung pun bersambut. Banyak aparat TNI, terutama Angkatan Laut dan Angkatan Darat yang mengambil rumah di sana. Perumahan yang diberi nama Perumahan Mawar Putih itu seketika laku. Bahkan, perumahan tersebut menjelma seperti asrama TNI saking banyaknya aparat yang bermukim di sana.

Jika diibaratkan, Perumahan Mawar Putih yang berbatasan langsung dengan Desa Kedung Wedus Tegal ini layaknya pagar yang membatasi ruang gerak para pencuri. Alhasil, kasus-kasus pencurian yang semula marak di wilayah setempat jadi berkurang.

Susahnya menghilangkan stereotipe sarang maling

Meski kasus pencurian berkurang, label sarang maling masih susah dilepaskan dari Desa Kedung Wedus Tegal. Ada semacam trauma dalam benak masyarakat. Contohnya yang terjadi dengan kawan saya.

Ceritanya, teman saya membeli tanah di Desa Kedung Wedus. Tanahnya sangat luas hingga cukup untuk dibuat rumah mewah. Namun alih-alih mendirikan bangunan di sana, kawan saya memilih untuk menjadikan lahan tersebut sebagai tempat untuk bercocok tanam. Dia juga membangun pagar keliling yang tingginya seperti harapan orang tua. Alias, tinggi banget. Rupanya hati kawan saya masih waswas. Dia khawatir kalau-kalau terjadi pencurian, mengingat lahan tersebut terletak di Desa Kedung Wedus.

Ada pula baru-baru ini, kasus pencurian televisi di salah satu rumah yang lama ditinggal pemiliknya. Kebetulan rumah tersebut ada di Desa Kedung Wedus Tegal paling pinggir. Mau tak mau, banyak orang yang mengaitkan peristiwa tersebut dengan cerita kelam masa lalu warga Desa Kedung Wedus yang terkenal sebagai sarangnya maling.

Baca Juga:

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Salah satu murid saya juga pernah mengalami kemalingan. Helm yang dia letakkan di atas motor hilang. Kalian tahu motornya diparkir di mana? Di depan rumah saya yang jaraknya hanya sekitar 5 meter dari Desa Kedung Wedus!

Banyak orang baik di Desa Kedung Wedus Tegal

Cerita kawan saya yang membangun pagar tinggi di sekeliling lahan miliknya saya yakini sebagai upaya preventif semata. Dua kasus pencurian yang saya ceritakan di atas pun sangat mungkin tidak ada sangkut pautnya dengan warga Desa Kedung Wedus. Toh yang namanya aksi pencurian, bisa dilakukan oleh siapa saja. Hanya saja, kebetulan dua peristiwa itu terjadi di dekat desa yang dulu dikenal dengan sarang maling.

Sebagai warga yang tinggal dekat dengan Desa Kedung Wedus Tegal, saya berani pastikan bahwa desa ini jauh dari kata seram. Banyak kok orang baik yang tinggal di sana. Kasihan jika mereka harus jadi tersangka tiap kali ada kasus pencurian yang terjadi.

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Jalan Pancasila Kota Tegal Nggak Seindah Gambaran di Instagram.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 20 Juni 2024 oleh

Tags: desa kedung weduskabupaten tegalmalingpilihan redaksitegal
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

7 Tipu Daya Penjual Bakso yang Mengaku Asli Malang

7 Tipu Daya Penjual Bakso yang Mengaku Asli Malang

13 Juli 2024
Dear Saudaraku FPI di Cianjur, Masuk Katolik Itu Susah. Serius! (Unsplash)

Dear Saudaraku FPI di Cianjur, Masuk Katolik Itu Susah. Serius!

29 November 2022
Menggugat Aktivis Muda Brengsek yang Jadikan Penderitaan Rakyat sebagai Portofolio terminal mojok.co

Menggugat Aktivis Muda Brengsek yang Jadikan Penderitaan Rakyat sebagai Portofolio

4 Oktober 2021

Reply 1988 vs Hometown Cha-cha-cha: Jelas Homcha Juaranya!

16 Oktober 2021
Keriweuhan yang Bakal Terjadi Ketika Atlet Badminton Kelas Dunia Jadi PNS Terminal Mojok

Keribetan yang Bakal Terjadi ketika Atlet Badminton Kelas Dunia Jadi PNS

11 November 2022
Menemukan Alasan untuk Hidup dalam Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati Karya Brian Khrisna

Menemukan Alasan untuk Tetap Hidup dalam Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati Karya Brian Khrisna

23 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.