Desa Jangkar, Desa Paling Nyaman di Bangkalan Madura. Menetap Sehari, Langsung Ingin Datang Lagi

Desa Jangkar, Desa Paling Nyaman di Bangkalan Madura. Menetap Sehari, Langsung Ingin Datang Lagi

Desa Jangkar, Desa Paling Nyaman di Bangkalan Madura. Menetap Sehari, Langsung Ingin Datang Lagi (unsplash.com)

Membaca tulisan Mas Zubairi tentang Desa Rajun Sumenep memantik saya untuk menulis artikel ini. Katanya, desa tersebut adalah desa ternyaman di Kabupaten Sumenep. Untungnya hanya di Sumenep, sebab jika dibandingkan dengan Desa Jangkar yang berlokasi di Bangkalan Madura, tak ada yang lebih nyaman dari desa ini. Jangankan desa lain di Madura, dibandingkan dengan Kampung Durian Runtuh dalam serial Upin Ipin saja, Desa Jangkar ini jauh lebih nyaman.

Yah, meskipun desa ini terkenal cukup angker, bukan berarti kehidupan di sini tidak nyaman. Bahkan kalau kalian bertanya pada saya, apa yang bisa disyukuri dengan menjadi warga Bangkalan Madura, maka jawaban satu-satunya adalah lahir dan menetap di Desa Jangkar. Alasannya bukan karena KTP saya terdata di desa ini, tapi desa ini memang benar-benar sangat unik.

Di Madura, kalian tidak bakal menemukan desa senyaman Desa Jangkar. Bahkan banyak orang yang ingin mengunjungi desa ini karena desa ini menyimpan banyak hal menarik yang tak mungkin bisa ditemukan di desa lain.

Tanahnya subur mengalahkan Kampung Durian Runtuh Upin Ipin

Umumnya, tema basa-basi sesama orang Madura adalah menanyakan sedang musim apa di wilayah kita. Tapi jika pertanyaan tersebut dilontarkan kepada orang yang berasal dari Desa Jangkar Bangkalan Madura, itu bukanlah basa-basi. Mereka benar-benar ingin tahu sedang musim buah apa di desa ini. Sebab desa ini memang sangat terkenal dengan kesuburan tanahnya. Berbeda dengan desa-desa lainnya yang tidak begitu subur.

Menurut saya, Kampung Durian Runtuh saja kalah, lho. Tak ada bibit tumbuhan yang ditolak di Desa Jangkar. Semua pasti tumbuh jika ditanam di sini.

Beberapa tumbuhan yang mudah ditemukan di Desa Jangkar Bangkalan Madura namun sulit ditemukan di desa lainnya adalah rambutan dan durian. Bahkan rata-rata warga desa saya memiliki pohon buah ini. Sehingga kalau lagi musim, orang di desa lebih sering menjualnya lantaran panennya sangat melimpah. Sedangkan di desa lainnya, tanaman ini tak bisa tumbuh. Entah mengapa.

Nah, kalau sudah musim buah seperti ini, teman-teman saya banyak yang main ke rumah. Agenda utama mereka ya mencari buah yang sedang musim. Tapi tak semua orang saya ajak ke rumah, apalagi kalau sedang musim durian. Untuk durian, saya lebih sering menjawab, “Tidak punya pohonnya!” Hehehe. Bukan karena saya pelit ya, tapi kalau dijual bisa jadi uang, Gaes. Lebih untung!

Baca halaman selanjutnya: Desa ini juga dikenal sebagai pusat usaha konvensi…

Warga Desa Jangkar Bangkalan Madura mandiri. Selain pertaniannya, desa ini dikenal sebagai pusat usaha konveksi

Kalian tahu pusat konveksi di Bangkalan Madura? Lokasinya ya di Desa Jangkar Bangkalan Madura. Biasanya masyarakat desa identik dengan pekerjaan sebagai petani atau peternak. Tapi berbeda dengan warga Desa Jangkar. Meskipun kegiatan pertanian di sini sangat aktif, desa ini lebih terkenal dengan usaha konveksinya. Banyak seragam sekolah di Kabupaten Bangkalan yang dibuat di desa ini.

Konon katanya, jahitan baju hasil konveksi desa ini sangat rapi sehingga banyak diminati. Bahkan saya sering sekali mendapat titipan baju dari teman saya yang tinggal di kota yang meminta dijahitkan kepada pemilik usaha konveksi di desa saya.

Oiya, usaha konveksi di desa ini bukan hanya dilakukan satu atau dua orang ya, tapi puluhan. Bahkan rumah yang saling bersebelahan banyak yang sama-sama memiliki usaha ini. Meskipun bersebelahan, usaha mereka juga sama-sama lancar. Hasilnya bisa dilihat dari bangunan rumah mereka yang semuanya mentereng, tanda keuntungan yang nggak kaleng-kaleng. Makanya selain terkenal dengan buah-buahannya, desa ini juga terkenal dengan usaha konveksinya.

Bukan itu saja, banyak usaha lain yg juga digeluti oleh penduduk Desa Jangkar Bangkalan Madura ini sehingga perputaran ekonomi tetap lancar. Misalnya usahan menjual makanan, sayuran, mainan, ataupun lainnya. Jadi meskipun ada pengangguran di desa ini, jumlahnya sangat sedikit.

Banyak warung makan murah

Satu lagi yang membuat saya betah di desa ini adalah kuliner yang beragam dan murah. Saya yakin kalian nggak akan menyangka.

Pertama, di pagi hari ada dua pilihan warung favorit saya mencari sarapan, yakni Sate Bu Mutik atau Lontong Bu Siti. Di warung sate Bu Mutik, dengan uang 5 ribu saya sudah dapat sate 6 tusuk. Bumbunya banyak, rasanya juga nggak main-main. Buktinya, ponakan saya tiap pagi selalu beli sate ini untuk sarapan.

Nah, kalau besoknya ingin ganti menu, ada mi lontong Bu Siti. Tahu harganya? Cuma 3 ribu per porsi. Ini sudah bikin saya kenyang sampai siang.

Itu baru pagi harinya. Siang harinya kita bisa makan bakso Bang Lut yang harganya cuma 5 ribu di Desa Jangkar Bangkalan Madura. Seporsi bakso di sini terdiri dari tahu goreng, keripik, pentol, sama siomai.

Makan malam harinya nanti beda lagi, ada Rujak Bi’ Sirah atau Mie Ayam Petrah. Pokoknya, harganya nggak ada yang di atas 8 ribu, Gaes. Gimana saya nggak betah coba tinggal di desa ini. Makanya meskipun kuliah di surabaya, saya lebih suka tingga di desa saya.

Itu baru segelintir keunggulan yang ada di Desa Jangkar Bangkalan Madura yang bikin warga nyaman. Belum lagi bicara soal alamnya yang indah, masyarakatnya yang guyub, agenda keagamaannya yang beragam. Pokoknya masih banyak deh keunggulan desa ini yang nggak dimiliki desa lain. Saya yakin kalian akan sulit menemukan lingkungan desa seperti Desa Jangkar ini. Teman saya yang sudah berkunjung ke sini saja selalu ingin datang lagi. Sebab lingkungan di sini memang senyaman itu, Gaes..

Penulis: Abdur Rohman
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Alun-Alun Bangkalan Madura Lebih Butuh Tempat Sampah, Bukan Jogging Track! Percuma Ramai tapi Nggak Nyaman karena Sampah Berserakan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version