Daftar Isi
Tidak dianggap warga Purbalingga
Dalam tongkrongan, saya sering diejek oleh teman saya yang berasal dari Purbalingga. Banyak yang menyarankan supaya saya pindah saja ke Kabupaten Banjarnegara karena desa saya memang lebih dekat ke kabupaten tersebut.
Lantaran tinggal di daerah yang berbatasan langsung dengan Banjarnegara, saya juga sering dimintai oleh-oleh berupa dawet ayu! Ealah, saya tuh warga Kota Perwira lho meskipun rumah saya mepet kabupaten sebelah. Lagi pula orang tua saya nggak jualan dawet, Gaes!
Mencari SPBU seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami
Desa saya memang dijadikan sebagai jalur alternatif Purbalingga-Banjarnegara. Jadi, kalau kalian pengin berwisata ke Dieng, kalian bisa melewati jalur ini, lho.
Lantaran jalanannya yang mulus dan sepi, pengendara jadi bisa menikmati perjalanan dengan nyaman. Tapi, saya ingatkan supaya kalian tidak melewati jalur ini di malam hari. Kenapa? Karena jalur ini bisa jadi petaka jika kalian kehabisan bensin di tengah jalan.
Di Kecamatan Kejobong, Kabupaten Purbalingga, tidak ada satu pun SPBU yang beroperasi. Yang ada hanya penjual bensin eceran dan tidak mungkin buka 24 jam. SPBU hanya ada di kecamatan sebelah, yaitu Kecamatan Kaligondang. Jadi, kalau mau lewat Kecamatan Kejobong, isi dulu bensin kalian supaya tidak kehabisan bensin di tengah jalan, ya.
Tidak ada minimarket 24 jam
Sebagai manusia nokturnal, saya memiliki hobi untuk membeli minuman di Alfamart dan Indomaret di malam hari. Selama di Purwokerto, hampir setiap hari saya menyempatkan diri untuk membeli minuman dan rokok sebelum begadang. Namun saat berada di rumah, saya lebih memilih untuk minum kopi hitam saja. Lagian mau ke minimarket juga sia-sia. Sebab, minimarket di kecamatan saya bobo gasik persis kayak anak TK. Jam 9 sudah tutup gerbang, Lur!
Di balik keluh kesah yang saya rasakan, saya bersyukur menjadi warga Kabupaten Purbalingga bagian timur dan tinggal di perbatasan selama 22 tahun dengan tentram. Tinggal di desa jauh dari hiruk pikuk kota merupakan sebuah privilese yang tidak didapatkan oleh mereka yang sibuk mencari jabatan, pengakuan, dan kekayaan di rimba metropolitan, lho.
Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Purbalingga: Ditinggal Merantau Ngangenin, Ditinggali Nggak Menghasilkan Apa-apa.