Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Derita Menyandang Status Sarjana Pertama di Keluarga, Dianggap Pasti Langsung Sukses Nyatanya Gaji Kecil dan Hidup Pas-pasan

Ruslan Abdul Munir oleh Ruslan Abdul Munir
7 Mei 2025
A A
Derita Menyandang Status Sarjana Pertama di Keluarga, Dianggap Pasti Langsung Sukses Nyatanya Gaji Kecil dan Hidup Pas-pasan

Derita Menyandang Status Sarjana Pertama di Keluarga, Dianggap Pasti Langsung Sukses Nyatanya Gaji Kecil dan Hidup Pas-pasan (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai seorang anak yang menjadi sarjana pertama di keluarga, saya pikir setelah wisuda hidup bakal lebih ringan. Tapi nyatanya, hidup makin penuh dengan ekspektasi, doa setengah maksa, dan tidur yang tak nyenyak. Hampir setiap hari saya dihantui oleh masa depan yang nggak tahu mau dibawa ke mana.

Menjadi sarjana pertama dalam keluarga itu ibarat naik gunung pakai sandal jepit. Waktu sampai di puncak, semua bertepuk tangan. Tetapi waktu turun, jalan makin curam. Ada banyak tanggung jawab yang nggak pernah saya tulis dalam buku catatan saya sebelumnya. Semua itu harus saya pelajari dan telan mentah-mentah. Tak ada cara lain selain berusaha di tengah tekanan hidup yang semakin sulit ini.

Gaji pas-pasan, tapi kebutuhan segunung

Setelah menjadi sarjana dan kerja, saya pikir gaji dapat membuat hidup jadi tenang. Nyatanya, gaji di bawah UMR ini harus dipakai buat bayar kos, makan, sedikit-sedikit bantu keluarga, sampai kebutuhan pribadi yang kadang cuma bisa ditulis di wishlist.

Akan tetapi ajaibnya, tiap bulan selalu ada jalan. Kadang rezeki tak terduga dan datang dari mana saja. Saya belajar bahwa cukup itu bukan soal jumlah, tapi soal rasa syukur dan Allah nggak pernah tinggal diam.

Menjadi sarjana pertama di keluarga harus siap jadi teladan

Sebagai sarjana pertama di keluarga, tentu saya harus jadi role model untuk adik-adik saya di rumah. Tiap pulang kampung, saya pasti dikasih wejangan oleh orang tua untuk menjadi contoh baik. Kadang, saya juga menjadi kebanggaan bagi mereka, seolah saya ini lulusan Harvard. Padahal saya sendiri juga masih bingung gimana bayar sewa kos bulan depan.

Beban moral ini tiba-tiba membuat saya sulit menangis. Saya hanya bisa berpura-pura menjadi berbagai persona. Harus kuat, harus tahan, dan harus bisa. Soalnya kalau saya goyah, takutnya yang lain ikut tumbang.

Menjadi sarjana pertama di keluarga langsung dianggap sudah sukses, padahal cuma pindah level struggle

Stereotipe yang paling capek dijelasin: sarjana = sukses. Padahal banyak juga lulusan S1 yang tetap makan mie instan tiap hari berturut-turut apalagi kalau akhir bulan, termasuk saya. Saya kerja, iya. Tetapi saya bukan pekerja dengan gaji yang luar biasa. Mungkin rezekinya masih segitu. Menabung pun nggak pernah bisa konsisten karena kadang saya sendiri meminjam uang tabungan sendiri.

Akan tetapi masyarakat kita, khususnya orang-orang di kampung saya, cinta sekali dengan simbol-simbol. Baju toga, foto di studio, hingga caption motivasi di media sosial dianggap sudah menandakan “keberhasilan”. Padahal kenyataannya masih jauh dari kata mapan.

Baca Juga:

Realitas Pahit Lulusan Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Prodi Laris yang Susah Cari Pekerjaan

Sarjana Agama Jangan Mau Dicap Cuma Bisa Terima Setoran Hafalan, Ini 5 Profesi Alternatif yang Butuh Keahlian Agama Kamu

Perintis bukan pewaris

Jangan kira menjadi sarjana pertama di keluarga akan hidup enak tinggal panen. Apalagi buat orang-orang yang nggak terlahir dari keluarga dengan privilege ekonomi seperti saya. Nggak ada tuh warisan usaha, rumah, atau koneksi orang dalam. Semua saya tempuh dari jalur umum.

Selesai menjadi sarjana, cari kerja sendiri. Doa tiap malam dan tabah meski kadang direndahkan sudah menjadi kewajiban yang dilakukan. Menjadi perintis itu berat. Karena kalau gagal, yang runtuh bukan hanya mimpi kita, tapi juga harapan seluruh keluarga.

Menjadi sarjana pertama di keluarga harus belajar tersenyum walau lelahnya belum tamat

Punya gelar akademik nggak mengubah saya menjadi orang yang lebih tahu segalanya. Tetapi menjadi sarjana pertama di keluarga mengubah cara saya melihat dunia dan melihat diri sendiri. Saya belajar tetap tersenyum walaupun terasa lelah. Saya belajar mendengar meski ingin sekali berbicara. Dan yang paling penting, saya belajar untuk tak pernah merasa sendiri, walau kadang jalan ini terasa sangat sepi sekali. Saya yakin di luar sana banyak yang merasakan hal sama.

Menjadi sarjana pertama di keluarga memang bukan suatu hal yang mudah. Penuh dengan tekanan dari semua sudut. Tetapi saya tahu, saya bukan satu-satunya. Kalau kamu juga sedang berada dalam fase ini, peluk dari jauh. Mari sama-sama belajar bertumbuh, meski kadang akar kita tumbuh di tanah yang keras. Semoga akan selalu tumbuh bunga di sela sela retakmu itu.

Penulis: Ruslan Abdul Munir
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Beban Berat Menjadi Sarjana di Kampung.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Mei 2025 oleh

Tags: Keluargasarjana
Ruslan Abdul Munir

Ruslan Abdul Munir

Book lover.

ArtikelTerkait

6 Hal yang Bikin Tinggal di Basecamp Ormawa Itu Menyenangkan

Ormawa Itu Memang Bukan Keluarga, Ngapain Ngebet Dibikin kayak Keluarga sih?

18 Desember 2022
Susah-susah Kuliah Demi Ijazah Sarjana, Pas Cari Kerja Malah Lebih Laku Ijazah SMA Mojok.co

Susah-susah Kuliah Demi Ijazah Sarjana, Pas Cari Kerja Malah Lebih Laku Ijazah SMA

11 Juli 2024
driver ojol

Curhatan Seorang Sarjana yang Melamar dan Bekerja Sebagai Driver Ojol

29 Juli 2019
Pengalaman Saya Menjadi Joki Skripsi yang Penghasilannya Nggak Main-main terminal mojok.co joki tugas

Sisi Gelap Kampus: Menciptakan Joki Pencetak Sarjana

5 Mei 2023
Nggak Punya Grup WhatsApp Keluarga Bukan Berarti Nggak 'Happy Family' Terminal Mojok

Grup WhatsApp Keluarga Lebih Banyak Nyusahinnya, Mending Nggak Usah Punya, deh

11 Februari 2021
membalas pesan

Malasnya Berurusan Dengan Orang yang Online Tapi Enggan Membalas Pesan

2 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.