Dear, fans Manchester United, biar puasa gelar Liga Inggris kalian mulai tahun terasa lebih ringan, sebagai fans Liverpool, saya, akan berbaik hati memberi kalian tips berpuasa. Pertama, izinkan saya bercerita….
Kemarin malam, ketika Jordan Henderson memutus serangkaian sial dari Steven Gerrard, juga ketika dirinya melakukan joged kempol khas ala dirinya saat angkat piala, suporter layar kaca ribut lagi.
Sepertinya nyaris tidak bisa untuk tidak sentimentil bagi mereka untuk memperdebatkan sesuatu yang remeh. Masalahnya sederhana, perihal puasa gelar liga. Berbagai pertanyaan berputar di kepala saya, salah satunya adalah ini mereka kenapa, sih? Kok ya sehari nggak ribut itu kayak ada yang kurang.
Dan saya merasa bertanggung jawab untuk menambah seru debat ini.
Kemarin, ketika Chlesea berhasil mengalahkan City dan “menghadiahi” Liverpool gelar Liga Inggris, suporter layar kaca, termasuk fans Manchester United, juga berdebat dengan titik pangkal yang berangkat dari nihilitas. Masalahnya remeh, pemirsa, pe epe em imi sa asa. Yakni Liverpool menang liga yang pertama atau 19? Demi semir rambut Origi, ini adalah debat yang paling nggak penting.
Dan sekarang adalah masalah puasa gelar. Pihak Liverpool mengklaim bahwa puasa mereka sudah usai, lawan mengatakan bahwa puasa mereka akan abadi di angka 30 tahun.
Artinya, pencapaian mau kayak gimana, tidak akan menggoyahkan angka yang hampir menginjak 30 itu. Kalian tahu perdebatan ini berkutat dalam argumen sebodoh apa? Lihat saja argumen Anji, Jerink, dan Young Lex perihal pandemi corona.
Tapi dari semua permasalahan di atas, ada satu pertanyaan yang unik dan menggugah. Pertanyaan itu terlahir dari Adek manis pendukung Manchester United. Begini kiranya, “Ajarin cara puasa gelar liga dong, senior. Baru puasa sebentar, nih, udah haus banget angkat trofi.” Kamu ini ngefans sama Manchester United atau One Direction, sih?
Setelah saya cek kembali, tweet tersebut sudah raib ditelan tanda tanya. Mungkin sudah saatnya ia bobok siang, jadi ia memilih untuk menghapusnya saja. Ya, mau bagaimana lagi, Anda jual saya beli. Saya berikan kiat-kiat puasa gelar liga yang baik dan benar. Patuhi aturannya, biar amal diterima dan hati dilapangkan.
Pertama, muahasabah diri. Untuk mengantisipasi puasa gelar liga yang berkepanjangan, ada baiknya fans Manchester United ini bermuhasabah diri. Ini menjadi penting lantaran setelah era Sir Alex, ketimbang sesumbar dan banyak cakap, ada baiknya kalian membeli properti di goa. Mumpung masih murah, hari Sabtu harga naik.
Bukannya apa-apa, kalian harus terbiasa dengan ekosistem goa lantaran kalian akan huni dalam waktu yang lama. Siapkan diri untuk bertahan hidup tanpa listrik, susah sinyal, dan membuat api dengan cara batu digesek-gesekkan. Bisa, kan fans Manchester United? Bisalah. Kan sudah trial selama 7 musim.
Kedua, sebelum mengejek fans lain semisal Liverpool, Spurs, dan Arsenal perihal puasa gelar liga, mending pahami sejarah dulu. Kan jika bermain dengan sejarah kalian jagonya. Perlu diakui bahwa Liverpool itu puasa selama tiga dekade. Ya, tiga dekade. Semisal kita lahir pada tahun 1980, barangkali kita sudah punya cucu yang lucu-lucu dan mereka menjadi fans Manchester United.
Mengenai puasa gelar liga, Arsenal lumayan lama, Spurs apa lagi. Kayaknya sampai kiamat, Spurs nggak bakal juara. Amin. Chelsea pernah setengah abad, City pernah 44 tahun. Namun, perlu diakui pula bahwa Manchester United juga pernah mengalami paceklik yang sama, yakni musim 1910/1911 hingga 1951/1952. Puasa 40 tahun, lebih lama dari Liverpool.
Saya tahu kok fans Manchester United banyak yang lucu-lucu dan beberapa ada yang belum disunat. Pasti ada alasan yang ndakik dan bikin kemekelen. Palingan ada yang bilang begini, “Utu kan zaman dulu, nggak apple to apple dengan Liverpool yang mengalami paceklik di era milenium.”
Ya, sudah, kita lupakan masa lalu, dan menggunakan data terbaru. Bagaimana? Santai saja, Manchester United kan baru “sahur” tujuh tahun yang lalu. Dan terus akan berlanjut, sih. Amin.
Keberhasilan Liverpool menjuarai Premier League musim ini menyudahi puasa gelar liga mereka selama 30 tahun. Prediksi kalian, di antara Spurs, Arsenal dan Man United, siapa yang akan lebih dulu ‘buka puasa’?? pic.twitter.com/q2wwYZEfU4
— tubirbola (@tubir_bola) June 27, 2020
Ketiga, jangan kebanyakan ngenyek tetanggamu yang berisik itu. Ibarat anak SD, City itu puasa cuma sampai jam 12 siang. Dan dengan merasa paling dewasa, kebanyakan fans United bakalan bilang, “Berisik! Dasar nggak punya sejarah.”
Nah, inilah kesalahan mendasar dalam menjalani puasa gelar liga. Bukannya dapat amal, bisa jadi kalian dapat dosa. Bukan dosa kepada yang transenden, tapi dosa kepada rekrutan terbaik United setelah Cristiano Ronaldo, yakni Howard Webb.
City itu punya sejarah, sobat United. No offense ya, sayangnya sejarah itu tersimpan di lemari usang bernama Maine Road yang sebelas dua belas dengan sejarah Stoke City dan tidak lebih indah dari Nottingham Forest.
City punya sejarah, sayangnya sejarah itu dibangun dengan sesuatu yang menjijikan. Tapi, agar bisa kuat nahan puasa gelar liga, coba bangun monumen David Pannick, pemain bertahan paling melegenda dalam tubuh City setidaknya sampai seratus abad lamanya.
Nah, dalam beberapa dekade ke depan, palingan fans Manchester United hanya bisa melawan fans City dengan terma sejarah yang membosankan. Daripada jadi klub, bagaimana melamar kerja jadi guru sejarah saja?
Kiat keempat, terpenting dari yang paling penting perihal menahan puasa gelar liga, rayakan apa yang bisa dirayakan. Untuk saat ini, kalian lebih baik merayakan kemenangan melawan tim medioker seperti Crystal Palace, Norwich, dan Brighton karena kalian kini tak kalah mediokernya. Amin.
BACA JUGA Manchester United Layak Dibenci Karena Fans Mereka Seperti Anak Kecil dan tulisan Gusti Aditya lainnya.