Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Daripada Sering Bertengkar, HMI dan PMII Sebaiknya Kawin Silang Saja

Firdaus Al Faqi oleh Firdaus Al Faqi
25 April 2020
A A
Daripada Sering Bertengkar, HMI dan PMII Sebaiknya Kawin Silang Saja

Daripada Sering Bertengkar, HMI dan PMII Sebaiknya Kawin Silang Saja

Share on FacebookShare on Twitter

Cukup menggemaskan melihat kedua organisasi ini sering bertengkar. Tempat bertengkarnya, pun, beragam. Bisa di masing-masing kampus, di luar, dan juga ada bentuk baru, yakni dalam tulisan.

Pada bentuk terbarunya ini, saya kok melihat ada semacam kemesraan, ya? Ibarat sepasang kekasih, pertengkaran-pertengkaran semu itu wajar sebagai bumbu dalam sebuah hubungan. Apalagi kalau sudah suami-istri. Sebatas pengetahuan saya, setelah pagi dan siangnya bertengkar sengit, pada malam harinya pasti sangat mesra di ranjang.

Mengetahui ini, tangan saya jadi geli untuk memberikan saran yang mungkin ampuh agar kedua rombongan ini tak lagi saling sikut. Entah itu di kampus, di luar, dan juga di tulisan. Caranya yakni dengan cara kawin silang dari kedua organisasi tersebut.

Kedua rombongan itu, kan, sama-sama organisasi kampus. Yang berbeda hanya perihal nilai dasar dalam mereka berperilaku. Kalau yang PMII pakai Nilai Dasar Pergerakan (NDP), kalau yang HMI pakai Nilai Dasar Perjuangan (NDP). Kan sama-sama NDP, hanya berbeda belakangnya saja. Kalau mau kawin seperti saran saya, gabungkan saja keduanya menjadi Nilai Dasar Perjuangan dan Pergerakan. Beres tho?

Lagipula, tujuannya juga kan hampir sama. Kalau yang PMII itu, kan, agar terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa, berbudi luhur, berilmu, dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya. Dan kalau tujuan HMI itu, agar terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam, dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur. Tujuan keduanya ini kalau ditarik benang merahnya, kan,  membentuk atau membina kader-kadernya agar punya ilmu mumpuni, bernafas islam, berperilaku baik, dan sama-sama ingin mengabdi pada bangsa, jadi kalau dikawinkan ya tidak masalah. Wong sama-sama mulia tujuannya.

Paling yang berbeda hanya pada tokoh-tokoh pemikir yang ada di dalamnya. Kalau di PMII, ya, paling tidak meniru Mahbub Djunaidi, kalau HMI itu ingin meniru Nurcholish Majdid. Yang satu berpegang pada tradisi, orientasinya pada mempertahankan, dan lebih ke arah spiritual, dan yang satunya lagi memaksimalkan potensialitas intelektual, ijtihan, dan selalu membawa pembaharuan. Kalau digabung, kan, asik tuh. Intelektualitas bisa maksimal, spiritualitasnya madep mantep jejeg. Lagipula, setahu saya dulu Mahbub juga dari HMI. Jadi tidak ada salahnya, kan, jika kawin saja?

Alasan lainnya mengapa HMI dan PMII di-kawin silang-kan saja adalah agar keduanya nanti tidak lagi berebut kader. Kalau semuanya bergabung dalam satu naungan bendera gabungan dari PMII dan HMI, keduanya bisa saling membantu. Kalau misalnya bingung mau pakai nama organisasi apa setelah dikawinkan, saya saran untuk memberi nama Pergerakan Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia, untuk kemudian disingkat PHMII. Komponen ‘gerakan’, ‘himpunan’, ‘islam’, dan ‘Indonesia’ bersatupadu dalam hanyatnya bahtera rumah tangga kawin silang. Tapi ingat, walaupun ada singkatan ‘PH’, tujuannya bukan jadi penyedia makanan pizza! Melainkan tetap menjadi organisasi mahasiswa.

Alasan lain lagi, agar keduanya ini terbiasa mandiri. Walaupun senior-seniornya sudah banyak yang melanglangbuana di dunia ‘persilatan’ entah itu di bidang politik, ekonomi, budaya, sosial, dst. dst. Kalian nanti tidak akan terpengaruh. Tidak akan memilih ‘jalan tol’ titip-titip dalam mendapatkan pekerjaan. Selain itu, nanti tidak bakal dapat proyek-proyek, karena namanya sudah ‘spesies’ baru, bisa diakui oleh spesies dasarnya, bisa juga berbeda sama sekali. Sekalian juga belajar untuk tidak selalu bergantung pada relasi dan berupaya makan atas hasil keringat sendiri.

Baca Juga:

PMII Itu (Masih) Organisasi Mahasiswa Islam, kan? Iya, kan?

Hal-hal Menyebalkan yang Hanya Bisa Dipahami Mahasiswa UIN SAIZU Purwokerto

Apa dasar pengajuan saran saya masih kurang dan belum kuat? Kalau belum, tenang, masih ada. Kalau ingat dulu, kan, zamannya Soekarno, semua organisasi mahasiswa itu bergabung jadi satu dalam naungan kelompok Cipayung. Itu dulu, saat ada ‘musuh’ bersama. Tapi sekarang, Cipayung hanya eksis di beberapa kota besar saja. Tidak merata dan atau mungkin kader-kadernya masih belum tahu tentang kelompok ini. Karena sekarang jadi banyak yang terpisah-pisah, maka dari itu saran saya untuk kawin silang saja bisa dipertimbangkan. Agar kalian tetap bersatu, tetap bersama, tetap bergandengan tangan, dan agar bisa se-ranjang lagi.

Hanya sekedar informasi untuk memperkuat saran saya ini. Di rumah, ayah saya memelihara ayam joper. Ayam ini adalah hasil kawin silang antara ayam kampung dan ayam broiler. Hasilnya tidak buruk-buruk amat, kok. Ayam ini malah punya kepribadian yang agak moderat, agak mandiri, agak tahan bantin, dan agak agak yang lainnya. Selain itu, ini juga bisa jadi primadona bagi para peternak ayam. Selain menguntungkan, dia bisa jadi spesies yang membikin damai antara kedua ‘leluhur’-nya itu.

Wallahulmuwafiq ila aqwamit thariq

Wabillahitaufiq wal hidayah

Tetap tangan terkepal dan yakin usaha sampai.

Salam damai

BACA JUGA Ormek Kayak HMI dan PMII yang Akurnya Cuma Lewat Ucapan “Selamat Ulang Tahun” Itu Kenapa, sih? dan tulisan Firdaus Al Faqi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 25 April 2020 oleh

Tags: HMIOrganisasi mahasiswa ekstraPMII
Firdaus Al Faqi

Firdaus Al Faqi

Sejak lahir belum pernah pacaran~

ArtikelTerkait

pmii mojok

Kekonyolan Kader PMII Menyikapi Model Kaderisasinya

18 Agustus 2020
Cak NUR Benar, Baiknya HMI Dibubarkan Saja

Cak NUR Benar, Baiknya HMI Dibubarkan Saja

11 Februari 2024
Alasan Yogyakarta Layak Disebut sebagai Kota Terbaik untuk Berdiskusi terminal mojok.co

Kaderisasi dan Romantisme PMII lewat PBAK

21 September 2020
Di Tanah Kelahiran BJ Habibie, Nyali HMI Ciut di Hadapan Ketua DPRD

Di Tanah Kelahiran BJ Habibie, Nyali HMI Ciut di Hadapan Ketua DPRD

27 Agustus 2023
ole pemain underrated fans bola fans Manchester United MU jesse lingard manchester united liverpool Real Madrid #GlazersOut Gini doang nih grup neraka? MOJOK.CO

3 Kemiripan Manchester United dan HMI di Masa Kini

8 November 2020
hmi vs pmii uin ciputat kaderisasi kelemahan kelebihan senioritas uin syarif hidayatullah fakultas adab dan humaniora mojok

Balasan untuk Tulisan tentang HMI vs PMII yang Terbit di Terminal Mojok

22 April 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.