Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Di Tanah Kelahiran BJ Habibie, Nyali HMI Ciut di Hadapan Ketua DPRD

Ahmad Faisal oleh Ahmad Faisal
27 Agustus 2023
A A
Di Tanah Kelahiran BJ Habibie, Nyali HMI Ciut di Hadapan Ketua DPRD

Di Tanah Kelahiran BJ Habibie, Nyali HMI Ciut di Hadapan Ketua DPRD (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

“Nyali sama harganya dengan nyawa. Jika itu hilang, niscaya tak ada gunanya kau hidup!”

-Che Guevara-

Lima hari yang lalu, dengan penuh semangat, saya membaca dan menikmati ketersinggungan yang teramat oleh beberapa elit HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) di Parepare. Melalui story Whatsapp, peringatan dan seruan perlawanan menyatu dalam sumpah serapah. Genderang perang, tampaknya kembali ditabuh.

Dari kabar yang beredar, HMI dan kolega bertamu ke kediaman ketua DPRD. Atas nama rakyat, mereka menyoal sampah di kota Parepare, tanah kelahiran BJ Habibie.

Sayang, usul yang atas nama rakyat itu tidak disambut baik oleh sang ketua. Sang ketua menganggap, perihal sampah di kota Parepare bukan persoalan yang terlalu penting.

Saya kurang tahu persis apa yang terjadi dalam ruangan ber-AC tersebut. Yang pasti, puncak dari pertemuan itu, rombongan HMI diusir dari ruangan ketua DPRD. Oleh sang ketua sendiri. Inilah cikal bakal lahirnya ketersinggungan.

Daftar Isi

  • Skenario yang mungkin terjadi
  • Pentas ketersinggungan HMI
  • Ketua tidak tahu Perjanjian Oslo?

Skenario yang mungkin terjadi

Saat membaca beberapa story dari mereka yang tersinggung, saya membayangkan gumpalan asap ban bekas akan kembali menghitamkan langit Parepare. Kawat berduri menjadi blokade di halaman kantor wakil rakyat di jalan jendral Sudirman. Dan yang tidak akan ketinggalan, aparat kepolisian berpakaian lengkap, menenteng senjata, ditemani beberapa ekor anjing menjadi penjaga blokade. Lewat sedikit, sikat.

Saya membayangkan, teriakan perlawanan kembali bergema melalui corong toa, memecah sunyi kemunafikan. Poster kritikan membentang di halaman kantor wakil rakyat. (DPR= Dewan Penghianat Rakyat) dan kritikan-kritikan lain yang tidak kalah menarik.

Pertengkaran dua golongan yang sama-sama mengklaim diri penyambung lidah rakyat, Selalu menarik menurut saya. Mementaskan drama pertentangan antara kemapanan dan kejelataan. DPR sebagai simbol kemapanan dan kemewahan versus Mahasiswa yang mendeklair diri sebagai simbol perlawanan kaum jelata.

Pertentangan keduanya adalah pertentangan kebenaran dan kebatilan. Meski masih menjadi tanda tanya, mana pihak yang benar dan mana pihak yang batil. Sebab keduanya sama-sama mengklaim diri berada di pihak yang benar.

Tapi, khayalan tetaplah khayalan. Lima hari telah berlalu. Sampai hari ini, sampai tulisan ini selesai. Tidak ada kejadian apa-apa. Rupanya sumpah serapah elit HMI di Parepare hanya gertakan sambal. Ujar-ujar lama orang-orang Makassar yang mengatakan “panas-panas tai ayam” rupa masih berlaku.

Pentas ketersinggungan HMI

Pengusiran yang dilakukan sang ketua DPRD, juga ketersinggungan yang pura-pura dipentaskan oleh elit HMI di Parepare. Setidaknya melahirkan beberapa kemungkinan-kemungkinan.

Kemungkinan pertama, elit HMI di Parepare sudah mulai malas membaca. Akhirnya, mereka tidak memiliki data valid dan argumentasi yang kuat tentang apa yang mereka persoalkan. Budaya ngopi malam, mungkin telah menggantikan budaya diskusi dan baca buku.

Mereka kurang referensi tentang sampah, persoalan yang menjadi perhatian serius oleh hampir semua negara yang ada di penjuru dunia ini. Bagaimana dampak negatif dari sampah yang tidak dikelola dengan baik, mereka tidak pernah baca. Ya, jalan terakhir hanya bisa pura-pura tersinggung.

Saya sangat percaya dengan ungkapan, bahwa kualitas bacaan seseorang sangat mempengaruhi daya kritisnya.

Kemungkinan kedua, sang ketua DPRD sama dengan elit HMI. Sama-sama malas baca. Jika tidak malas baca, tidak akan ada argumentasi bahwa sampah bukan persoalan yang penting-penting amat.

Ketua tidak tahu Perjanjian Oslo?

Apa sang ketua nggak tau ya, kalau sampah masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan. Bagaimana Indonesia menjadi salah satu negara yang darurat sampah. Juga, masalah mendasar sampah yang tidak kunjung selesai. Ini merupakan problem yang sering menjadi penghangat diskusi hampir semua kalangan. kok bisa, seorang yang katanya mewakili rakyat, tidak mengetahui hal krusial semacam ini.

Kementerian PUPR bahkan merilis, bahwa sampah masih menjadi kendala di perkotaan. Seorang wakil rakyat tidak mengetahui data semacam ini. Apa tidak bahaya?

Atau jangan-jangan, sang ketua tidak tahu juga, kalau Perjanjian Oslo yang lahir pada 1993 yang lalu, sebelum disepakati sebagai sebuah perjanjian, kemudian melahirkan 200-an butir-butir poin. Hal paling pertama menjadi perdebatan adalah persoalan sampah. Setelah itu pajak.

Andai sang ketua pernah membaca referensi, atau paling tidak pernah menonton dokumentasi film tentang hal ini. Saya percaya, tidak akan ada argumentasi yang menyepelekan sampah. Pengusiran juga tidak akan ia lakukan.

Kemungkinan yang ketiga, nyali HMI ciut di hadapan ketua DPRD. Dari dua kemungkinan sebelumnya, kemungkinan ini yang lebih mendekati kebenaran. Secara, sang ketua adalah alumni HMI yang cukup diperhitungkan di Kota Parepare.

Awas saja, bukankah jika kanda sudah berfatwa adinda hanya bisa manut-manut saja? Apa pula independensi itu, hanya dongeng pengantar tidur untuk kader-kader baru. Menjadi jajan murahan untuk dekat dengan kekuasaan. Omong kosong Independensi.

Penulis: Ahmad Faisal
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Mengenal GMNI dan HMI, Organisasi Ekstra Kampus yang Diikuti Ganjar dan Anies Saat Mahasiswa

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Agustus 2023 oleh

Tags: DPRDHMImasalah sampahparepare
Ahmad Faisal

Ahmad Faisal

Pengembara radikal, anggota HMI cabang Parepare.

ArtikelTerkait

HMI PMII

3 Alasan yang Bikin HMI Lebih Laku Dibanding PMII di Fakultas Saya

20 April 2020
Adakah Dana Istimewa untuk Sampah yang Tidak Istimewa? TPST Piyungan, ASEAN Tourism Forum, Jogja krisis sampah di jogja bantargebang

TPST Piyungan, Tempat Terbaik untuk Membuka ASEAN Tourism Forum 2023

13 Januari 2023
Menikahkan Korban Pemerkosaan dengan Pelaku Adalah Pemikiran Paling Ugal-ugalan! terminal mojok.co

Menikahkan Korban Pemerkosaan dengan Pelaku Adalah Pemikiran Paling Ugal-ugalan!

28 Mei 2021
Soal Sampah, Pemkot Pekalongan Harusnya yang Ngasih Solusi, Bukan Warga!

Soal Sampah, Pemkot Pekalongan Harusnya yang Ngasih Solusi, Bukan Warga!

6 April 2025

3 Ormek yang Sering Dianggap Underbow Partai, Meski Sering Deklarasi Independen

12 September 2021
Citra Kritis HMI Memudar, Kini Fokus Mengejar Kekuasaan

Citra Kritis HMI Memudar, Kini Fokus Mengejar Kekuasaan

9 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menebak Sampo yang Dipakai Karakter Serial Upin Ipin: Si Kembar Pakai Sampo Lidah Buaya, Ehsan Pakai Sampo Organik yang Mahal

Menebak Sampo yang Dipakai Karakter Serial Upin Ipin: Si Kembar Pakai Sampo Lidah Buaya, Ehsan Pakai Sampo Organik yang Mahal

9 Juli 2025
Kebohongan WHV Australia yang Terlanjur Dipercaya Pencari Kerja Indonesia Mojok.co

Kebohongan WHV Australia yang Terlanjur Dipercaya Pencari Kerja Indonesia

7 Juli 2025
Perempatan Sukorejo Memang Pantas Mendapat Julukan Perempatan Maut di Situbondo

Perempatan Sukorejo Memang Pantas Mendapat Julukan “Perempatan Maut” di Situbondo

9 Juli 2025
4 Lumpia Semarang yang Bikin Kecewa Wisatawan, Jangan Dibeli

4 Lumpia Semarang yang Bikin Kecewa Wisatawan, Jangan Dibeli

11 Juli 2025
Admin Medsos KAI Sigap dan Komunikatif, Humas Pemerintah Harusnya Belajar dari Mereka

Admin Medsos KAI Sigap dan Komunikatif, Humas Pemerintah Harusnya Belajar dari Mereka

10 Juli 2025
Kasta Lagu Peterpan Paling Membekas di Ingatan Fans yang Seharusnya Dinyanyikan Saat Reuni Mojok.co

Kalau Peterpan Reuni Nanti, Andika dan Vokalis Bayaran Wajib Menyanyikan 5 Lagu yang Paling Membekas di Ingatan Fans Ini

11 Juli 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=ek8g_0FrLQM

DARI MOJOK

  • Begini Penderitaan Saya Tertipu Polisi Gadungan Jelang KKN: Baru Mau Berangkat Dijadikan Tersangka Pencucian Uang dan Ikut “Sidang PPATK” via Aplikasi Zoom
  • Dosa Besar Pedagang Soto Adalah Merusak Kesegaran Kuah Demi Mempertebal Margin Keuntungan 
  • Iseng Jadi Pengamen Liar di Jogja: Sehari Dapat Cuan Menggiurkan, Tolong Saya saat Luntang-lantung karena Puluhan Kali Gagal Kerja
  • Warga Desa Sebenarnya Kasihan dengan Mahasiswa KKN: Duit Tipis, Hidup Susah, tapi Dituntut untuk “Mengentaskan Kemiskinan”
  • Tiga Tahun Jadi “Calo” Tiket Konser demi Bayar UKT di UNY, Modal Orang Dalam dan Sasar Penonton Kepepet
  • Repotnya KKN sama Mahasiswa Kupu-kupu Tak Paham Organisasi: Bingung Mau Ngapain, Jadi Nggak Guna hingga “Diusir” Warga

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.