Dari 'Buka Sitik Jos!' hingga 'Semongko': Senggakan Adalah Unsur Penting Dangdut Koplo Jawa – Terminal Mojok
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Featured

Dari ‘Buka Sitik Jos!’ hingga ‘Semongko’: Senggakan Adalah Unsur Penting Dangdut Koplo Jawa

Dicky Setyawan oleh Dicky Setyawan
22 Oktober 2020
0
A A
Dari 'Buka Sitik Jos!' hingga 'Semongko': Senggakan Adalah Unsur Penting Dangdut Koplo Jawa terminal mojok.co

Dari 'Buka Sitik Jos!' hingga 'Semongko': Senggakan Adalah Unsur Penting Dangdut Koplo Jawa terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

“Tarik sis, semongko.” Entah bagaimana ceritanya diksi ini mendominasi linimasa akhir-akhir ini. Menariknya, “tarik sis, semongko” sendiri bukan merupakan kesatuan lirik dari lagu Bunga yang kembali populer oleh Anggun Pramudita, dkk. Fenomena ini sendiri sebetulnya bukan hal baru jika kita membicarakan tren kultur di skena musik koplo Jawa. “Tarik sis, semongko” hanya kelanjutan sekuel dari senggakan-senggakan yang pernah dilahirkan skena koplo Jawa layaknya Marvel Cinematic Universe yang merilis film secara bertahap tahun ke tahun.

Sebagai subgenre Jawa yang terbilang cukup muda dibandingkan keroncong dan campursari, kehadiran senggakan ini seolah menjadi ciri khas musik koplo dibanding musik-musik Jawa lainnya. Senggakan sendiri biasanya ditempatkan di bagian-bagian menuju klimaks tabuhan ketipung, atau secara acak ditaruh di bagian random lainnya.

Sebagai pemuda desa yang besar bersama dengan kultur musik Jawa yang kental, saya mengamati senggakan sangat berperan dalam menentukan pasar pendengarnya. Saya berani mengategorikan tipe-tipe orang menyukai musik koplo Jawa bisa dipengaruhi suara si biduan, aransemen, tabuhan ketipung, busana yang dikenakan biduan, dan yang paling aneh yaitu berdasarkan senggakan. Aneh, tapi ada manusia semacam ini.

Jika kita merunut awal mula senggakan ini, tren ini dulu bermula dari “buka sitik jos!” yang muncul di era 2000-an. Bisa dikatakan senggakan ini ibu dari segala senggakan. Dan mungkin “buka sitik jos!” adalah senggakan yang paling populer serta tidak lekang oleh waktu.


Setelah kemunculan “buka sitik jos!” muncul lagi “woyo-woyo jos!” pada 2010-an. Demam woyo-woyo melanda anak muda terutama di perkampungan yang menjadi basis musik koplo. Lebih lagi di masa-masa ini lagu koplo Jawa belum terlalu banyak mengcover lagu-lagu pop layaknya musik koplo sekarang. Ya, sebelum populer oleh Jason Ranti, diksi woyo sendiri sudah lebih dulu membenam di ingatan para pendengar legenda musik koplo Jawa.

Bergeser sedikit, lalu muncul senggakan yang cukup populer lagi yaitu “aselole”. Ia lahir dan menjadi signature OM Sagita. Masa-masa itu medio 2011 hingga 2014 bisa dikatakan sebagai era keemasan OM Sagita. OM Sagita seolah memberikan paket lengkap. Kala itu, suara serak Eny Sagita, Lagu Ngamen yang memiliki banyak versi, hingga “aselole” selalu menjadi andalan penikmat musik koplo. Bahkan “aselole” pernah dibawakan Tretan Muslim di panggung SUCI 3 sebagai ciri khasnya.

Tak berhenti di situ. Lalu, lahir beberapa senggakan baru seperti “oaoe”, “hak’e-hak’e”, hingga “slololo, jos!” Menariknya, senggakan ini populer bersamaan dengan naik daunnya Via Vallen di pertengahan dekade 2010-an di kancah nasional sebagai ikon musik koplo Jawa.

Tak lama muncul fenomena “cendol dawet” oleh Abah Lala cs. Kehadiran Abah Lala seolah menyegarkan musik milik campursari Didi Kempot di tengah dominasi musik-musik koplo hingga gelombang paling anyar yaitu musik pop koplo Jawa. Entah kebetulan atau tidak, kemunculan Abah Lala seolah menjadi tanda nama sang legenda kembali diterima di kancah nasional, sebelum viralnya Balekambang 2019 dan Ngobam bersama Didi Kempot.

Senggakan-senggakan di atas sebenarnya hanya sedikit dari diksi-diksi yang diciptakan pelaku industri musik koplo Jawa atau hanya permukaannya. Lantaran menjadi sesuatu yang cukup vital, para pegiat musik koplo Jawa sendiri selalu kreatif dalam menciptakan istilah atau diksi-diksi senggakan.

Baik dari nama kota seperti “Jogja Solo, jos!” hingga nama makanan “tahu tempe jos!” Lebih dari sekadar tempelan, senggakan terkadang diidentikkan dengan satu orkes atau penyanyi tertentu sebagai signature, hingga selalu melekat pada lagu tertentu. Dan bisa jadi senggakan merupakan salah satu unsur yang menaikkan nama orkes, penyanyi, hingga lagu yang dibawakan.

Namun, begitulah uniknya musik koplo Jawa, setiap instrumen dari satu kesatuan orkesnya memberikan peran yang sama vitalnya. Baik tukang kendang, biduan, tukang pukul crash, hingga senggakan. Layaknya sekuel MCU, selanjutnya saya yakini akan muncul “buka sitik jos!” dan “tarik sis, semongko” baru. Akan tetapi, seperti kata Reza Arap, “Viral itu tidak dapat diciptakan.” Senggakan akan terus ada. Hanya entah senggakan milik siapa yang akan naik daun, tentu tinggal menunggu waktu.

BACA JUGA Lagu Dangdut: Satu Lagu Sejuta Penyanyi dan tulisan Dicky Setyawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Oktober 2020 oleh

Tags: dangdut koplosemongko
Dicky Setyawan

Dicky Setyawan

Pemuda asal Boyolali. Suka menulis dan suka teh kampul.

Artikel Lainnya

Kemendikbud, Tolong Balikin Kuota Edukasi Jadi 50 GB Lagi!

New Pallapa: Grup Orkes Dangdut Koplo Terbaik Tak Bisa Dikalahkan!

19 September 2021
tamborin tukang kecrek dangdut koplo mojok

Tanpa Tukang Kecrek, Dangdut Koplo Serasa Kanebo Kering

31 Agustus 2021
15 Lagu Dangdut Koplo Terbaik untuk Rayakan Keruwetan Hidupmu terminal mojok.co

15 Lagu Dangdut Koplo Terbaik untuk Rayakan Keruwetan Hidupmu

28 Agustus 2021
Pura-pura Menyukai Dangdut Koplo, Salah Satu Cara Bertahan di Pergaulan Masyarakat terminal mojok

Pura-pura Menyukai Dangdut Koplo, Salah Satu Cara Bertahan di Pergaulan Masyarakat

18 Juli 2021
Makna Ungkapan 'Semongko' dan Filosofi Gambaru di Jepang terminal mojok.co

Makna Ungkapan ‘Semongko’ dan Filosofi Gambaru di Jepang

31 Oktober 2020
Penyambutan Tokoh Ormas Boleh, Konser Musik Harusnya Juga Boleh, dong? terminal mojok.co

Membayangkan Sistem Konser Drive-in dalam Gelaran Dangdut Koplo. Aneh Banget!

3 September 2020
Pos Selanjutnya
Shokugeki no Soma, Bukan Sekadar Anime Masak-Memasak terminal mojok.co

Shokugeki no Soma, Bukan Sekadar Anime Masak-Memasak

Terpopuler Sepekan

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini Terminal Mojok.co

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini

16 Mei 2022
Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik Terminal Mojok

Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik

15 Mei 2022
Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara Starbucks Membuat Orang Tertarik Beli meski Tahu Harganya Mahal

13 Mei 2022
3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

14 Mei 2022
Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

6 Mei 2022
10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan

2 Januari 2022
Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

11 Mei 2022

Dari MOJOK

  • KKN di Desa Penari Hingga Elon Musk yang Ditemui Jokowi
    by Ali Ma'ruf on 18 Mei 2022
  • Mengenang Kebesaran Raja-raja Jawa di Pajimatan
    by Syaeful Cahyadi on 18 Mei 2022
  • Kementerian PPPA Minta UGM Bantu Buat Aturan Turunan UU TPKS
    by Yvesta Ayu on 18 Mei 2022
  • Dubes Palestina: Perjuangan Melawan Israel Dilanjutkan Anak-anak Muda
    by Arif Hernawan on 17 Mei 2022
  • Piala Dunia, Ketakutan Romo Sindhu di Usianya yang ke-70
    by Yvesta Ayu on 17 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GwazDvZPZ_Q&t=619s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In