Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Culture Shock Resepsi Pernikahan di Sumenep: Nggak Dapat Hidangan, Cuma Diberi Nasi Berkat untuk Dibawa Pulang

Zubairi oleh Zubairi
31 Oktober 2023
A A
Culture Shock Resepsi Pernikahan di Sumenep: Nggak Dapat Hidangan, Cuma Diberi Berkat untuk Dibawa Pulang Mojok.co

Culture Shock Resepsi Pernikahan di Sumenep: Nggak Dapat Hidangan, Cuma Diberi Berkat untuk Dibawa Pulang (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa bulan yang lalu, salah satu teman kelas di kampus menikah. Saya dan teman-teman diundang. Kami tentu saja menyanggupi undangan tersebut. Itu menjadi kali pertama bagi saya dan teman-teman menghadiri resepsi pernikahan di Sumenep. 

Singkat cerita, kami bersalaman dengan tuan rumah sebelum akhirnya dipersilahkan duduk di bawah tenda selaku tamu undangan. Waktu itu belum ada undangan lain yang hadir. Rentetan kami duduk membuat kami terkaget-kaget, kok tradisinya begini? 

Resepsi pernikahan di Sumenep ada perbedaan perlakuan 

Salah satu pelayan mendatangi kami, membagikan beberapa batang rokok. Biasanya setelah pembagian rokok, tamu akan diberi kopi atau teh. Namun hal itu tidak terjadi pada kami. Setelah diberi rokok, kami hanya dibekali dengan nasi berkat untuk dibawa pulang. Kami terheran-heran, apakah memang seperti ini resepsi pernikahan di Sumenep? 

Keheranan kami semakin menjadi-jadi setelah tamu-tamu lain berdatangan. Ada tamu laki-laki bersama pasangannya datang setelah kami. Tidak lama setekah mereka duduk, berbagai hidangan langsung tersaji di hadapan mereka kopi, rokok, makanan, dan berkat untuk dibawa pulang. 

Jelas-jelas kami diperlakukan berbeda. Namun, tidak sampai hati untuk mengatakannya. Apalagi di hari berbahagia seorang kawan. Kami hanya bisa terheran-heran.  

Tidak bawa beras tidak dapat hidangan

Selama resepsi pernikahan kami hanya plonga-plongo. Ingin bertanya, tapi ragu-ragu dan rikuh. Ingin pulang, tapi khawatir ternyata mendapat hidangan makanan. Kami akhirnya hanya menunggu. 

Akhirnya kami memutuskan berdiri dari tempat duduk. Menuju pelaminan tempat teman saya dan istrinya duduk. Kami berfoto bersama lalu pulang. 

Teman saya yang menikah hari itu melihat kami yang hanya plonga-plongo selama resepsi. Dia sepertinya tahu, kami terheran-heran dengan perbedaan perlakuan yang dialami. Akhirnya dia mengirimkan pesan melalui ke salah satu dari kami. Katanya, tradisi resepsi pernikahan di Sumenep, hanya tamu yang membawa beras yang akan dihidangkan makanan. Sementara yang membawa amplop berisi uang, tidak diberi hidangan makanan. 

Baca Juga:

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Sederet Keanehan di Balik Bus Trans Bangkalan yang Telah Berhenti Beroperasi

Seketika kami menyadari bahwa tidak ada satupun dari kami yang datang dengan beras. Kami hanya membawa amplop berisi uang sebagai hadiah. Sementara tamu laki-laki dan pasangannya yang datang setelah kami, yang mendapat hidangan lengkap tadi, kemungkinan membawa beras. Kami sempat melihat ada tas kecil yang ditenteng ketika datang ke pernikahan.

Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga. Kalian akan menghadiri respsi pernikahan di Sumenep atau daerah lain, pelajari terlebih dahulu tradisi resepsi pernikahannya. Jangan seperti kami yang akhirnya cuma plonga-plongo dan terheran-heran selama resepsi.

Penulis: Zubairi
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Sejarah dan Alasan Laki-laki Madura Suka Pakai Sarung

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 31 Oktober 2023 oleh

Tags: amplopBerasmaduraPernikahanresepsisumenepTeman
Zubairi

Zubairi

Pemuda asli Sumenep, Madura yang biasa makan nasi jagung dan gengan kelor.

ArtikelTerkait

Tiga Catatan Penting Soal Pernikahan Orang Kaya dan Miskin Usul Muhadjir Effendy

Tiga Catatan Penting Soal Pernikahan Orang Kaya dan Miskin Usul Muhadjir Effendy

22 Februari 2020
Suka Duka Tinggal di Pelosok Kabupaten Bangkalan Madura

Suka Duka Tinggal di Pelosok Kabupaten Bangkalan Madura

20 Maret 2023
3 Kearifan Lokal Situbondo Melawan Kenaikan Harga Beras (Unsplash)

3 Kearifan Lokal Situbondo yang Membuat Warganya Sementara Bisa Bertahan dari Kenaikan Harga Beras yang Ugal-ugalan

2 Maret 2024
67 kosakata bahasa madura

67 Kosakata yang Sering Digunakan Orang Madura dalam Percakapan Sehari-hari

8 April 2022
tipe teman dalam menanggapi curhat mojok.co

5 Tipe Orang ketika Menanggapi Curhat Temannya

28 Agustus 2020
Menormalisasi Resepsi Pernikahan Tanpa Sumbangan. Bukannya Sultan, Hanya Nggak Ingin Punya Beban Mojok.co

Menormalisasi Resepsi Pernikahan Tanpa Sumbangan. Bukannya Sultan, Hanya Nggak Ingin Punya Beban

13 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.