Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Culture Shock Orang Bugis Makassar yang Merantau ke Bali, Salah Satunya Kaget Lihat Honda Vario di Mana-mana

Sulkifli oleh Sulkifli
28 September 2024
A A
Culture Shock Orang Bugis Makassar yang Merantau ke Bali, Salah Satunya Kaget Lihat Honda Vario di Mana-mana

Culture Shock Orang Bugis Makassar yang Merantau ke Bali, Salah Satunya Kaget Lihat Honda Vario di Mana-mana (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Belakangan, banyak orang yang menuliskan atau sekadar update story di media sosial tentang culture shock mereka ketika datang dan merantau ke Bali. Kebanyakan yang menuliskan culture shock adalah orang Jawa, seolah hanya orang Jawa yang pergi merantau hingga ke pulau lain. Padahal, orang Bugis Makassar juga tak kalah banyak yang merantau lalu menetap di daerah lain, salah satunya ke Bali.

Akan tetapi sedikit sekali saya menemukan cerita orang Bugis mengalami gegar budaya di daerah yang mereka datangi. Saya jadi bertanya-tanya, apakah karena daerah tersebut yang justru mengalami gegar budaya karena didatangi orang Bugis? Atau mungkin kebetulan saja orang-orang yang merantau adalah orang-orang kuat yang bisa beradaptasi dengan sangat baik di daerah baru.

Meski begitu, sebagai orang Bugis Makassar yang lemah, tentu saja saya mengalami culture shock ketika merantau, khususnya merantau ke Bali. Berikut beberapa culture shock yang saya rasakan saat tinggal di Bali.

Pemaknaan kata tabe’ yang berbeda

Pemaknaan kata tabe’ di Sulawesi, khususnya di Makassar, secara umum hampir sama dengan di Bali, yaitu kesopanan. Tapi saya melihat orang Bali yang lebih memaknai kata tabe’ ini karena benar terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika harus memberikan uang kembalian dengan tangan kiri.

Di Makassar sendiri penggunaan kata tabe’ lebih kepada orang itu ingin di hargai, jadi jatuhnya seperti krisis identitas. Misalnya ketika ingin melarang atau menakut-nakuti seseorang. Tak jarang dia akan mengatakan, “Tabe’di saya tompolko(pukul) itu.”

Pulau sejuta motor Honda Vario

Di daerah saya di Makassar, kendaraan motor sangat bervariasi, beda sama di Bali. Sejauh apa pun kita memandang, di Bali hanya ada motor Honda Vario mulai dari yang keluaran lama sampai terbaru. Saya bahkan berani bertaruh, setiap rumah di Bali, jika di dalam garasinya ada beberapa motor, setidaknya minimal ada satu motor Vario. Entah kenapa populasi Honda Vario di Pulau Dewata begitu banyak.

Dari data pusat statistik Provinsi Bali 2023, pengguna motor di Bali berada di angka 4,3 juta, yang kemungkinan 60 persennya menggunakan Honda Vario. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Kepala Wilayah PT Astra Internasional Tbk-Honda Sales Operation (HSO) Denpasar, Afriano Nadianto, di sela turingnya yang mengatakan bahwa Honda telah mencapai pangsa pasar 78 persen yang 60 persennya berasal dari segmen sepeda motor matik (skutik) yaitu Honda Beat dan Vario. Dan trennya terus meningkat.

Banyak lalat di Bali

Sebagai penyumbang sampah terbesar ketiga di Indonesia, Bali perlu mengelola sampah dengan baik. Hal ini diawali dari perasaan kurang nyaman saya saat sampah di depan kos yang sudah penuh belum diambil. Memang sampah di sini nggak diambil setiap hari, malah bisa nggak diambil sampai sebulan. Kalau sudah begini, jadinya banyak lalat beterbangan.

Baca Juga:

Fakta Kerja di Bali Tidak Seindah Kata Orang

Sop Saudara, Kuliner Makassar yang Namanya Bikin Salah Paham tapi Rasanya Bikin Ketagihan

Waktu saya pergi ke Kintamani juga saya pernah disuguhi kopi dan teh. Di sana, ada banyak lalat beterbangan. Anehnya, tuan rumahnya nggak mengusir lalat atau sekadar menutup gelas kopi untuk menghindari lalat nyemplung ke dalam gelas, seolah sudah biasa.

Soal lalat di Kintamani ini bahkan pernah ramai diberitakan. Katanya sih jumlah lalat yang banyak itu diakibatkan penggunaan pupuk kotoran ayam oleh petani di sana.

Tukang parkir tatoan di Bali tapi ramah dan baik

Di Makassar, kalau Anda melihat tukang parkir tatoan, berarti biasanya dia sering melakukan perbuatan kriminal. Minimal begal. Nggak ada kata-kata don’t judge a book by its cover di sini, Bos. Selain itu, tukang parkir bertato ini kebanyakan pungli dan nggak mengerjakan SOP tukang parkir pada umumnya. Tiba-tiba saja muncul meminta uang parkir seperti siluman.

Akan tetapi di Bali nggak begitu. Tukang parkir di sini justru ramah meski badannya besar dan penuh tato. Profesi tukang parkir di Pulau Dewata memang sangat profesional. Mereka berseragam lengkap dan menjalankan tugas sesuai SOP. Mereka akan membantu Anda mulai dari memarkirkan motor sampai keluar dari parkiran. Malah jika boleh sedikit lebay, jika Anda minta diantar ke rumah, mungkin tukang parkir di sini mau-mau saja saking ramahnya.

Selain itu soal tarif parkir, di seluruh Provinsi Bali rata-rata seribu rupiah. Tapi sekarang khusus daerah Denpasar tarif parkir motor naik jadi dua ribu rupiah. Menurut saya nggak masalah lah tarif segitu kan tukang parkir di sini juga amanah. Saking baiknya tukang parkir di Bali, saya selalu ingin memberikan semua uang yang ada di kantong saya. Tapi sayang kantong saya selalu kosong karena semua uang dipegang oleh istri.

Begitulah culture shock yang saya rasakan sebagai orang Bugis Makassar saat merantau ke Bali. Sebagai perantau, tentu saja saya tetap harus menghormati nilai-nilai yang dijunjung tinggi di sini sekaligus menghargai perbedaan.

Penulis: Sulkifli
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Lalu Lintas Bali Ngawur, Bikin Saya Bersyukur Tinggal di Surabaya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 September 2024 oleh

Tags: baliculture shockmakassarorang bugis
Sulkifli

Sulkifli

Alumnus Universitas Hasanuddin

ArtikelTerkait

Akui Saja, Batu Lebih Menarik Menjadi Destinasi Study Tour Ketimbang Jogja dan Bali Mojok.co

Sebagai Warga Lokal, Saya Setuju Study Tour ke Batu Malang Lebih Menyenangkan karena Study Tour ke Jogja dan Bali Sangat Membosankan

8 Mei 2025
5 Hal yang Bikin Orang Bekasi Culture Shock Saat Merantau ke Solo

5 Hal yang Bikin Orang Bekasi Culture Shock Saat Merantau ke Solo

31 Oktober 2024
Unhas Makassar Si Jago Kandang: di Indonesia Timur, Ia Juara, di Luar Itu, Bukan Siapa-siapa

Unhas Makassar Si Jago Kandang: di Indonesia Timur, Ia Juara, di Luar Itu, Bukan Siapa-siapa

10 Juli 2025
Culture Shock Orang Jawa yang Merantau ke Bali turis asing sewa motor

Pelarangan Turis Asing Sewa Motor di Bali: Perketat Aturannya, Jangan Langsung Larang

17 Maret 2023
Driver Ojol dan Taksol di Bali Amat Pantas Diberi Bintang 5, Pelayanannya Top Banget, Wajib Ditiru Driver Kota Lain

Driver Ojol dan Taksol di Bali Amat Pantas Diberi Bintang 5, Pelayanannya Top Banget, Wajib Ditiru Driver Kota Lain

10 September 2024
12 Kosakata Bahasa Tegal yang Biasa Digunakan dalam Percakapan Sehari-hari

Culture Shock Berkendara di Tegal: Nyala Lampu APILL yang Agak Laen dan Bau Teh di Mana-mana

23 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.