Pertandingan pertama Copa America sudah selesai. Beberapa hal patut untuk disoroti. Salah satunya adalah sang pemain FC Barcelona yang membela Brazil, Phelipe Coutinho.
Saat bermain bersama Barcelona, Coutinho terus mendapatkan kritik dari para fans. Hal itu karena performanya yang menurun dan dianggap tidak sesuai dengan yang diharapkan. Coutinho hanya mampu mencetak 11 gol dan 5 operan berbuah gol dari 54 laga di semua ajang kompetisi. Memang rekor yang kurang ciamik dari pemain bintang yang dibeli dengan harga 160 juta Euro dari Liverpool ini. Wajar saja kalau fans merasa kecewa terhadapnya.
Akibat penampilannya yang dirasa kurang optimal, beredar rumor kalau Coutinho akan hengkang dari Barcelona. Beberapa fans setuju kalau Coutinho mau hengkang, yang lainnya tentu saja tidak sependapat. Yang setuju dengan kepindahan Coutinho nantinya mengatakan kalau dia memang tidak memiliki “DNA” permainan Barcelona. Coutinho tidak cocok dengan gaya main Barcelona. Yang tidak setuju menyayangkan kalau Coutinho sampai pindah. Sudah susah-susah didatangkan dari Liverpool malah mau dijual begitu saja. Ra sudi.
Beberapa klub Eropa memang menunjukan ketertarikan untuk memakai jasa pemain bernomor punggung 7 ini. Dia terus dikait-kaitkan dengan tim papan tengah Manchester United dan juga Paris Saint Germain. Dengan penampilannya saat bersama Barcelona, harga jualnya tentu tak akan semahal saat didatangkan dari Liverpool. Beda ceritanya kalau dia bisa tampil memukau bersama timnsas Brazil di ajang Copa America.
Seolah ingin menjawab kritik dari para fans, Coutinho malah tampil garang bersama Brazil di ajang Copa America. Coutinho berhasil mengantarkan Brazil untuk memenangi match pertama melawan Bolivia dengan skor yang cukup meyakinkan, 3-0. Dia juga berhasil menciptkan dua gol dalam pertandingan ini.
“Belum bisa jadi patokan. Bolivia mah nggak jago-jago amat”, kata haters. Jangan salah, boi. Bolivia bukannya tanpa berlawanan. Mereka berhasil menahan gempuran dari tim samba sepanjang babak pertama. Tapi memang Brazil masih terlalu tangguh untuk mereka.
Bersama timnas Brazil, Coutinho bisa tampil lebih menjanjikan dibanding saat berseragam Barcelona. Dia menjadi man of the match atau pemain terbaik di tiga pertandingan terakhirnya bersama timnas Brazil. Dia juga sepertinya menjadi tumpuan baru bagi Brazil setelah Neymar Junior tidak bisa bermain bersama Brazil di ajang Copa America setelah cedera yang dialaminya.
Karena penampilannya yang ciamik bersama timnas Brazil, netizen yang selalu merasa benar yang disinyalir merupakan fans Barcelona ramai-ramai membuli pelatih FC Barcelona. Hashtag #ValverdeOut ramai bertebaran di media sosial. Valverde dianggap tidak mampu mengeluarkan potensi terbaik dari Coutinho. Dibawah asuhan Valverde, Coutinho hampir selalu bermain sebagai sayap kiri. Posisi yang dianggap oleh para fans memang kurang cocok untuk Coutinho. Sementara bersama timnas Brazil dibawah asuhan Tite (Adenor Leonardo Bacchi), Coutinho selalu dimainkan sebagai gelandang serang yang terbukti memang lebih efektif.
Berbeda dengan Coutinho, Lionel Messi bersama Argentina malah harus menelan kekalahan dari Kolombia. Messi dan kawan-kawan kebobolan dua gol tanpa mampu membalas. Timnas Argentina terlihat seperti tidak berdaya saat berhadapan dengan Kolombia. Kata netizen mereka seperti diajari cara bermain sepakbola oleh para pemain dari timnas Kolombia. Martinez dan Zapata menjadi pencetak gol bagi Kolombia di pertandingan itu.
Ini akan menjadi langkah berat dan juga beban bagi Argentina untuk menghadapi pertandingan selanjutnya. Terutama bagi Lionel Messi yang sepertinya benar-benar akan kembali kehilangan kesempatan untuk meraih Ballon d’Or tahun ini. Kritikan dan juga cibiran untuk Messi mengalir deras usai pertandingan.
“Messi memang cupu, malas ngejar bola. Main bola kok jalan kaki. Lari dong”.
Kalimat-kalimat seperti itu banyak ditujukan kepada Lionel Messi. Dia dianggap tidak mampu memimpin tim. Kapten yang tidak berguna. Fans memiliki ekspektasi tinggi yang belum mampu ditunjukan oleh si kutu.
Beban bagi Lionel Messi sepertinya kian berat karena melihat teman setimnya di Barceolona mampu meraih kemenangan di laga perdana. Coutinho yang mampu mengatasi Bolivia bersama timnas Brazil dan Luis Suarez yang membawa Uruguay memenangkan laga melawan Ekuador.
Kita lihat saja bagaimana kelanjutan mereka di ajang Copa America tahun ini. Apakah Coutinho mampu menunjukan penampilan yang konsisten dan maju ke putaran selanjutnya atau malah sebaliknya. Apakah Lionel Messi akan comeback layaknya jagoan di film laga yang kalah di awal-awal?
Patut untuk dinantikan fans siapa yang akan menang adu bacot nantinya.