Menjadi fresh graduate merupakan salah satu titik penting dalam kehidupan. Setelah euforia kelulusan yang tidak terlalu mengesankan di masa pandemi ini, kamu dihadapkan pada situasi yang lebih sulit: mencari pekerjaan. Tentu saja kita mengharapkan pekerjaan yang sesuai jurusan maupun passion, yang gajinya cukup untuk checkout keranjang Shopee, yang lingkungan kerjanya asik, dan yang bagus-bagus lainnya.
Tapi, kadang kita diharuskan untuk kompromi dengan keadaan. Pekerjaan impian kita tidak kunjung kita dapatkan. Sudah terlanjur malu sama umur kalau masih minta uang ke orang tua. Masa fresh graduate pun sudah hampir habis. Hilang lah idealisme pekerjaan tadi. Kini, setiap lowongan yang kamu temukan akan kamu apply. Pekerjaan apa pun rasanya bisa kamu lakukan untuk mendapatkan uang.
Di sini lah masalah baru muncul: kamu mendapatkan pekerjaan yang ternyata nggak kamu inginkan. Bisa jadi pekerjaan itu terlalu membosankan, atau terlalu berat, atau gajinya nggak sebanding dengan pekerjaan yang kamu lakukan (walaupun kalau di Jogja, perusahaan bisa sembunyi di balik rendahnya UMP DIY). Hal ini bisa jadi lebih parah jika kontrak kerjamu mensyaratkan penalti jika kamu resign. Mau tidak mau, kamu harus menyelesaikan pekerjaan itu hingga akhir.
Nah, untuk kamu, fresh graduate, yang sedang berada di situasi itu, kamu nggak sendirian. Setelah beberapa bulan terjebak di situasi itu, aku punya beberapa poin yang membuatku bisa bertahan sejauh ini. Semoga ini juga bisa membantu kalian.
Ini sekadar batu loncatan
Nggak apa-apa kalau kamu nggak cocok dengan pekerjaan kamu. Kamu masih meraba-raba mana pekerjaan yang cocok dengan kamu dan mana yang nggak cocok. Anggap aja ini sekadar batu loncatan untuk perjalanan karier kamu yang akan lebih baik ke depannya (aamiin). Kamu bisa mulai mencari pekerjaan baru yang lebih baik ketika kontrakmu sudah hampir habis. Kamu juga bisa mulai dari sekarang kalau kamu sanggup membayar penalti resign kamu, sih.
Meramaikan CV
Coba lihat sisi positif lainnya, paling tidak pekerjaan ini bisa sedikit meramaikan suasana CV kamu yang sepi itu. Jika selama ini sebagian besar CV kamu baru berisi kegiatan-kegiatan kemahasiswaan, pekerjaan ini bisa menjadi salah satu komponen yang mampu meramaikan CV di bagian pengalaman kerja. Tinggal tambahkan kata-kata pemanis agar pekerjaan ini terlihat mengesankan di CV.
Don’t try too hard
Ini adalah poin yang paling penting menurutku. Jika kedua poin di atas menurutmu kurang masuk dan terkesan sekadar ngayemke ati, poin ini lebih praktikal. Don’t try too hard. Kontrak kamu akan berakhir suatu saat, lama atau pun sebentar. Kamu akan digantikan oleh orang lain. Jadi ya udah lah, lakukan pekerjaan kamu sebisa kamu. Bukan berarti kamu kerja seenaknya, bukan gitu. Kamu tetap harus bekerja sesuai pekerjaan yang harus kamu kerjakan, tapi nggak perlu terlalu kamu pikirkan.
Kalau kamu udah berusaha sebisa kamu, tapi hasilnya masih belum memenuhi target yang ditentukan, jangan terlalu menyalahkan dirimu. Nggak apa-apa, besok kamu berusaha lebih baik lagi. Kalau atasan kamu ngomel-ngomel karena kerjaanmu kurang baik, minta maaf. Bilang dengan semangat kalau besok kamu akan berusaha lebih baik lagi. Apa pun yang terjadi, jangan terlalu dimasukkan ke dalam hati. Ini hanya pekerjaan sementara kamu, batu loncatan untuk masa depanmu yang lebih baik.
Jadi, gimana? Sanggup kan untuk kerja lembur lagi besok?
Sumber Gambar: Pixabay
Editor: Rizky Prasetya