Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Cara Menangani Sohibul WhatsApp yang Suka Beralasan Pesan Tertimbun Padahal Memang Sengaja Mengabaikan

Ade Vika Nanda Yuniwan oleh Ade Vika Nanda Yuniwan
30 Agustus 2019
A A
sohibul whatsapp

sohibul whatsapp

Share on FacebookShare on Twitter

Tulisan ini terilhami dari sebuah kejadian yang sedikit menjengkelkan bagi saya selaku pengguna aktif WhatsApp. Sejak tahun 2016 saya menggunakan WhatsApp untuk bertukar pesan dan berbagi informasi dengan teman-teman saya, baik teman SD, SMP, SMA, hingga kuliah. Namun di masa-masa kuliah ini, suatu hal yang berhubungan dengan WhatsApp dan juga penggunanya, sedikit membuat saya jengkel.

Adalah tentang sohibul WhatsApp yang sengaja mengabaikan pesan WhatsApp dengan alasan pesan tertimbun. Tentu ini bukan berdasarkan perasaan suuzan, pasalnya selang beberapa menit saya mengirim pesan, si sohibul ini malah memperbarui status WhatsApp. Hingga berakhir dengan pengabaian pesan dari saya selama berhari-hari lamanya.

Seakan-akan pesan yang datang dari saya adalah sebuah pesan kematian yang perlu dihindari keberadaannya. Seburuk itu kah? Padahal sebuah pesan yang saya kirimkan tidak jarang berisi informasi yang penting. Saya pun yakin, hampir semua pengguna WhatsApp juga pernah mengalami hal yang sama seperti yang saya alami.

Untuk mengatasi perasaan baper ketika pengabaian pesan (yang bahkan tidak dibaca sama sekali) itu terjadi, kita perlu membentengi diri kita dengan berbagai pikiran husnuzan. Senjata terbaik memang harus berhusnuzan ya, gais! Selain itu sebuah treat tertentu sepertinya akan pantas kita lakukan untuk para sohibul ini.

1. Berhusnuzan dan berbodo amat

Tugas kita hanyalah menyampaikan pesan (entah itu penting atau sama sekali nggak penting) buat para sohibul tersebut. Ketika mereka dengan sengaja mengabaikan pesan kita, tugas utama yang harus dilakukan adalah husnuzan. Tugas tertinggi dari segala tugas kita sebagai seorang manusia. Meskipun tidak jarang tugas ini juga bakal menjadi tugas terberat. Tapi percayalah, saat insiden ini terjadi berhusnuzan akan jadi cara termudah dan terderhana.

Jika mereka merasa telah melewatkan sebuah informasi yang penting di saat-saat genting, maka dengan sendirinya mereka akan membaca pesan kita. Lalu mereka akan meminta maaf pada kita dan beralasan, “Maaf ya, pesanmu ketimbun di bawah.” Iya lah ketimbun sama ketidakpedulianmu~

2. Menelepon langsung si sohibul yang bersangkutan

Baca Juga:

Quora Media Sosial Paling Nggak Toxic yang Pernah Saya Coba, Bikin Betah

4 Siasat Bertahan di Grup WhatsApp Keluarga Besar 

Kesal karena pesanmu sengaja diabaikan begitu saja? Coba lakukan cara ini—menelepon langsung si sohibul yang bersangkutan. Tidak usah ragu. Jika pesanmu benar-benar layak untuk segera mendapat respon darinya, cara ini adalah cara terbaik untuk menjadi manusia yang bijak sejak dalam pikiran. Saat sebuah amanah harus benar-benar disampaikan, ada baiknya kita segera menyampaikan (meskipun sempat diabaikan).

Jangan lupa ucapkan salam sebagai pembuka. Lalu tahan emosi agar tidak meletup. Kemudian bicaralah “Kamu kemana sih kok pesanku tidak kamu baca?”. Maka saya yakin sohibul di seberang sana akan menjawa “Maaf, pesanmu tertimbun di bawah”. Hmmm sudah kuduga, Ferguso!

3. Membombardir mereka dengan spam chat

Terlalu kesal karena sudah lama diabaikan? Cara ini akan jadi cara terampuh agar mereka tidak beralasan bahwa pesan kita tertimbun, yaitu dengan membombardir mereka dengan spam chat. Kalian yang biasanya suka iseng mengerjai teman kalian atau memang pernah merasa kesal karena pesan kalian terlalu lama diabaikan, spam chat akan jadi alternatifnya.

Dengan mengirimkan spam chat, pesan kita yang awalnya diabaikan karena para sohibul ini beralasan pesan kita tertimbun, akan dapat menutup alasan tersebut. Pasalnya ketika mereka mengatakan “Maaf, pesanmu tertimbun di bawah” kita bisa mengirimkan bukti bahwa kita sudah berulang kali mengcopy paste dan mengirimkannya sebagai bombardir spam chat di ruang obrolan antara kita dan para sohibul ini.

Jika sudah begitu, kita bisa tinggal menimpali jawaban, “lha itu aku sudah spam pesannya. Masih tertimbun juga? Rusak kali hapemu.” wqwq

4. Tinggalkan pesan suara atau voice note

Tenang…untuk kalian yang sedang dalam masa krisis kuota, tapi tetap ingin segera diperhatikan oleh para sohibul ini adalah dengan mengirimkan voice note. Salah satu fitur WhatsApp berupa pesan suara ini tergolong sedikit ampuh untuk menarik perhatian para penggunanya. Pasalnya untuk mengetahui isi pesan, kita harus terlebih dulu memutar pesan suara.

Pada fitur ini juga terdapat keunggulan lain. Jika seorang pengguna WhatsApp menyenyapkan laporan baca pada pengaturan akunnya, maka pengaturan itu tidak akan berlaku pada pesan suara. Ketika para sohibul ini sengaja mengabaikan pesan meskipun sempat membacanya, laporan baca akan tetap terlihat pada pesan suara. Jadi kita tetap bisa mengetahui apakah pesan kita benar-benar tertimbun atau hanya alasan para sohibul ini.

Meskipun di atas adalah cara-cara menangani para sohibul yang suka mengabaikan pesan WhatsApp kita dengan alasan pesan kita tertimbun, ada baiknya menjadi orang yang santuy dan kalem-kalem bae adalah cara terbaik untuk mengatasi kegemasan kita pada mereka. Atau jika terlanjur gemas, saat bertemu mereka langsung saja cubit pipinya lalu katakan “Besok uninstall aja WhatsAppmu, Sob!” (*)

BACA JUGA Culture Shock Anak Rantau di Jogja atau tulisan Ade Vika Nanda Yuniwan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Januari 2022 oleh

Tags: pengguna internetSosial MediasuudzonWhatsapp
Ade Vika Nanda Yuniwan

Ade Vika Nanda Yuniwan

Pekerja literasi yang mencintai buku, anak-anak, dan pendidikan. Suka berdiskusi sambil nulis ringan untuk isu-isu yang di sekelilingnya.

ArtikelTerkait

Polresta Banyuwangi Launching Hotline Wadul, Bagaimana Nasib para Pelapor? Bisa Dijamin Aman?

Polresta Banyuwangi Launching Hotline Wadul, Bagaimana Nasib para Pelapor? Bisa Dijamin Aman?

29 September 2023
Emang Kenapa Kalau Telpon Orang Lain Pakai Fitur Voice Call pada WhatsApp?

Emang Kenapa Kalau Telpon Orang Lain Pakai Fitur Voice Call pada WhatsApp?

29 Februari 2020
alasan orang bikin status whatsapp pakai foto lama mojok.co

3 Alasan Orang Suka Update Status WhatsApp Pake Foto Lama

20 Mei 2020
Dianggap Tak Setia Kawan karena Malas Simpan Kontak Teman yang Suka Ganti Nomor

Dianggap Tak Setia Kawan karena Malas Simpan Kontak Teman yang Suka Ganti Nomor

16 Maret 2020
Ternyata Ngobrol via WhatsApp Bisa Bikin Urusan Jadi Rumit

Ternyata Ngobrol via WhatsApp Bisa Bikin Urusan Jadi Rumit

20 Maret 2020
Fitur Reaction WhatsApp Nggak Ada Gunanya, Bukannya Mempermudah Komunikasi cuma Bikin Sakit Hati

Fitur Reaction WhatsApp Nggak Ada Gunanya, Bukannya Mempermudah Komunikasi Cuma Bikin Sakit Hati

30 Juni 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Banyu Langit Agro Park Magelang, Tempat Liburan yang Tepat untuk Momong Anak Mojok.co

Banyu Langit Agro Park Magelang, Tempat Liburan yang Tepat untuk Momong Anak

30 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.