Cara Paling Manjur Lulus Kuliah Cepat Nggak Sampai 4 Tahun untuk Mahasiswa Jogja, Dijamin Cum Laude!

Cara Lulus Kuliah Cepat Nggak Sampai 4 Tahun untuk Mahasiswa Jogja, Dijamin Cum Laude!

Cara Paling Manjur Lulus Kuliah Cepat Nggak Sampai 4 Tahun untuk Mahasiswa Jogja, Dijamin Cum Laude! (Pixabay.com)

Kalian mahasiswa Jogja dan butuh tips cara lulus cepat? Saya beri dah tipsnya. Tenang, tipsnya diambil dari pengalaman saya melihat kawan-kawan yang mau berbagi cara lulus cepat, dan ya, mereka emang lulusnya cepet banget

Belakangan Mojok tidak ada ubahnya dengan situs Kemendikbud, alias isinya tentang mahasiswa semua. Tapi, nggak masalah, menurut saya sah-sah saja karena memang Mojok adalah cahaya bagi mahasiswa, memberi asupan ilmu yang nggak ditemukan di bangku kuliah. Apalagi untuk mahasiswa Jogja, Mojok bisa dibilang media tempat mereka berkeluh kesah. Ini sudah dari dulu, sejak saya masih mahasiswa dan kini jadi pekerjanya.

Tapi, ada satu jenis artikel yang saya tunggu dari kemarin kok nggak nongol-nongol. Yaitu, tips masuk akal lulus tepat waktu, juga cumlaude. Maka dari itu, saya buat artikel ini buat kalian, calon ataupun mahasiswa baru yang ingin lulus cepat dengan mudah dan lancar.

Hanya saja, saya buat ini untuk mahasiswa Jogja. Kenapa? Ya karena saya sendiri kuliah di Jogja. Takutnya tips saya nggak berlaku buat kalian yang kuliah di luar Jogja. Takut nggak relate. Tapi jika berguna buat kalian, gunakan saja. Soalnya pasti berhasil.

Kok bisa saya yakin banget bakal efektif? Sederhana: saya lulus 14 semester. Jelas saya tau betul cara lulus cepat, dengan melihat pengalaman, lalu lakukan sebaliknya. Dan saya akan berikan tipsnya secara detil. Daripada lama-lama, saya beberkan sekarang juga.

Mahasiswa Jogja semester 1 dan 2, fokus IPK

saya sarankan, untuk kalian mahasiswa Jogja semester awal, fokus naikin IPK kalian dulu. pokoknya, pastikan di atas 3. Kenapa? Sederhana, menurunkan IPK itu mudah banget. Tapi naikinnya, jauh lebih susah ketimbang mengharap MU juara Liga Champions.

Betul, masa-masa ini memang masa di mana kalian lagi seneng-senengnya eksplor Jogja. Saya tahu betul karena saya dulu juga begitu. Saya sarankan sih tetep lakuin aja, tetep eksplor. Cuman, jika dirasa sudah lewati batas dan merasa males kuliah, balik ke setelan ambis.

Semester 3 dan 4, jangan terlalu aktif di organisasi

Jadi mahasiswa Jogja tanpa ikut organisasi kampus itu kayak makan sate kambing tanpa daging kambing, alias genah wagune. Tapi ini kadang jadi bumerang, karena banyak yang remuk kuliahnya di semester ini karena keasikan berorganisasi.

Saran saya, do it in moderation. Jangan terlalu ngoyo jika posisi kalian di organisasi itu nggak tinggi. Kalau kalian jadi ketua atau kadiv/kadep, ya mau nggak mau kalian harus siap-siap korbanin makul. Cuman, jika kalian beneran mau ngorbanin beberapa makul, jangan drop separuh makul, dan jangan drop makul yang nilainya dijamin bagus.

Oh iya, semester 3 dan 4 harusnya kalian sudah bisa milih dosen. Jadilah mahasiswa yang taktis, pilih dosen yang sekiranya mudah nilai. Atau jika dosennya susah nilai, jangan ambil makul pagi. Kalau ada dosen yang sering keluar buat ngurusin penelitian, ambil. Pragmatis aja, kalian butuh nilai.

Semester 5 dan 6, sering-sering ingat orang tua

Semester 5 dan 6 bisa dibilang semester di mana mahasiswa mulai kepikiran nikah dan mulai melirik buku budi daya lele. Nggak masalah, karena tahun ketiga memang tahun kuliah terberat. Kalian mulai mempertanyakan eksistensi dan niat kuliah, serta kuliah sedang berat-beratnya. Padahal sebenarnya di masa itu, mata kuliah kalian bisa jadi sudah berkurang banyak. Setidaknya, nggak kayak awal kuliah.

Nah, saran saya sih, bagi kalian mahasiswa Jogja, sering-seringlah ingat perjuangan orang tua kalian. Ingat gimana bapak dan ibu kalian harus meratakan harga diri mereka ketika utang ke kerabat mereka demi bayarin gaya hidupmu yang ra ngutek itu. Jangan sia-siakan perjuangan orang tua kalian yang tidak tidur demi ambil pekerjaan tambahan. Kuliah kalian itu mahal, dan orang tua kalian banting tulang demi kalian.

Kalau ada abang-abangan mahasiswa Jogja yang bilang kuliah nggak harus cepet-cepet, ketimbang jadi budak kapitalis, ludahin saja. Kalau nggak berani, kene tak kancani, kita ludahi bareng-bareng.

Mahasiswa Jogja semester 7-8, nothing but skripsi!

Tibalah kita ke pembahasan skripsi, momok paling mengerikan di dunia bagi mahasiswa Jogja. Thanos kalau turun ke Jogja, pasti nggak bakal dipeduliin sama mahasiswa tingkat akhir. Ra urus, skripsiku sek. Ya karena saking mengerikannya skripsi itu.

Saran saya, kalau udah di titik ini, dah, fokus skripsi aja. Bagi kalian yang pacaran, mohon banget pengertiannya, dan dukung pacar kalian. Temani dan beri support yang mereka butuhkan agar kuliahnya cepat kelar. Betul, bisa jadi pacar kalian lulus duluan dan memutuskan hubungan yang sudah terjalin. Tapi, mau gimana lagi? Urip ki pancen ngono je.

Ini kalau kalian dapet dosen yang supportif, dan bisa ambil skripsi di semester 6 akhir atau 7 awal, saya yakin nggak sampe semester 8 mulai kalian udah kelar. Temen saya banyak yang begitu. Tapi ya, mereka proaktif dan langsung ngerjain revisi. Nggak nunggu mood.

Unpopular opinion nih ya. Mahasiswa yang ngerjain apa pun itu, harus nunggu mood, menurut saya cuman cari-cari alasan. Cuma cari legitimasi kemalasan.

Kalau kalian dapat dosen yang kek tai kalau bimbingan, saran saya: just grit your teeth. Udah, tahan, badai brengsek ini pasti berlalu kok. Kalau udah nggak tahan, ganti dosbing. Kalau nggak bisa, yaudah, tahan aja penderitaan ini selama yaaa setahun lah. Nanti kalau udah kelar dan wisuda, baru kalian lega.

Atau cegat dosbingnya terus kono antemi. Tapi ojo lah cuk. Tolong.

Keliatannya gampang, tapi emang beneran gampang

Ngomong kayak gini memang gampang. Kalian jelas meragukan ini karena sayanya sendiri lulus 14 semester. Tapi, serius, memang caranya sebenarnya sesederhana ini. Kawan sesama mahasiswa Jogja banyak banget yang lulus tepat waktu. Wong istri saya sendiri lulus tepat waktu, kok. Saya tahu betul jadinya apa yang harus dilakukan.

Sebenarnya, kuliah itu nggak serumit itu. Hanya saja, sebagai manusia, kita sering memperumit hidup yang fana ini. Beneran.

Jadi, tips ini jelas valid. Asal, jangan drop mata kuliah, jangan meleng, fokus pada tujuan. Jika kalian kena musibah di tengah jalan, well, tentu timeline tips saya nggak berlaku. Tapi, semoga saja kalian selalu lancar kuliahnya. Mahasiswa Jogja itu pasti pinter-pinter kok, jadi paham lah hal ini.

Ingat, ada orang tua yang menaruh harapan di rumah, jangan pernah kecewakan mereka. Mereka rela menukar apa pun di dunia ini demi melihat anaknya bertoga. Jadi, berjuanglah!

Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Lulus Kuliah Cepat 3,5 Tahun Memang Keren, tapi Bikin Menyesal

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version