Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Camilan dan Makanan yang Perlu Kamu Bawa Saat Mendaki Gunung

Risky Priadjie oleh Risky Priadjie
16 Oktober 2020
A A
Camilan dan Makanan yang Perlu Kamu Bawa Saat Mendaki Gunung terminal mojok.co

Camilan dan Makanan yang Perlu Kamu Bawa Saat Mendaki Gunung

Share on FacebookShare on Twitter

Mendaki gunung bukanlah sesuatu yang mudah. Diperlukan fisik yang prima sebelum melakukan kegiatan ini. Biasanya, pendaki gunung melatih fisiknya dua minggu sebelum keberangkatan untuk naik gunung, sembari mempersiapkan peralatan dan konsumsi yang akan dibawa.

Masalah peralatan sudah jelas apa saja yang dibawa seperti sleeping bag, tenda, carrier, jaket waterproof, senter, dan lainnya. Kalau masalah konsumsi masih banyak pendaki pemula yang bingung dan bertanya-tanya, “Mau bawa camilan apa, ya, saat mendaki?” Lantaran saya sering ditanya masalah ini, kali ini saya akan berbagi informasi soal makanan dan camilan yang sering saya bawa saat mendaki dan mungkin ini bisa mencerahkanmu.

Langsung saja.

#1 Coklat pasta (Choki-Choki)

Nah, kalau ini termasuk ke dalam kategori camilan. Ketika di tengah perjalanan, pasti ribet kalau harus membuka carrier lalu mengambil wajan dan gas. Oleh karena itu, Choki-Choki ini bisa menjadi solusi. Lantaran, ukurannya yang kecil, bisa disimpan di mana saja, dan mudah untuk dibawa.

Biasanya, saat saya mendaki, saya membawa satu box Choki-Choki sebagai penunda lapar sebelum mencapai pos pendakian. Harganya pun terjangkau. Satu box Choki-Choki harganya sekitar Rp20 ribu.

#2 Mi instan

Kalau ini termasuk ke dalam kategori makanan. Makanan satu ini tidak hanya berguna saat di kosan, tapi juga berguna saat di pendakian. Harganya yang murah dan cocok sekali dimakan saat di suasana dingin.

Mi instan biasanya dimasak saat sedang berada di pos pendakian. Kalau saya, saat mendaki biasanya membagi jatah per orangnya, satu orang mendapat jatah dua mi. Jadi, kalau ada lima anggota, berarti harus membawa sepuluh mi. Kalau mau lebih terasa solidaritasnya, tidak perlu dibagi-bagi jatah per orangnya, sekali masak langsung tiga mi dan dimakan bersama-sama. Kamu juga bisa menjadikan makanan ini sebagai camilan di tengah pendakian.

#3 Coklat batang (SilverQueen)

Kalau kamu adalah kaum “sultan”, kamu bisa membawa camilan ini ke pendakian. Camilan ini cocok untuk pendaki yang ingin terlihat mewah. Memang harganya termasuk mahal bagi sebagian besar pendaki, tapi camilan ini sangat ampuh untuk menunda lapar.

Baca Juga:

4 Kasta Tertinggi Varian Rasa Brownies Amanda yang Nggak Bikin Kecewa

4 Dosa Penjual Gorengan yang Bikin Pembeli Kapok dan Trauma

Perbandingannya, satu potong kecil dari SilverQueen sama dengan dua Choki-Choki. Ukurannya juga pas kalau dibawa ke mana-mana. Saya membawa camilan ini hanya saat ada salah satu anggota tim yang habis gajian atau anggota yang memang sudah “sultan” dari kecil. Kisaran harganya sekitar Rp20-25 ribu.

#4 Biskuit (Crispy Cracker/Biskuat)

Produk ini bisa termasuk ke dalam kategori camilan dan juga makanan. Pasalnya, hanya memakannya beberapa saja sudah kenyang. Ia cocok untuk pendaki yang solidaritasnya tinggi, karena isinya yang banyak sehingga bisa berbagi ke sesama pendaki. Saya biasanya membawa ini masing-masing satu dan dimakan saat sudah setengah perjalanan. Biasanya makanan ini bakal bertahan sampai turun gunung dan dibawa pulang. Kamu bisa mencoba membeli ini untuk dibawa ke pendakian.

#5 Gula jawa

Camilan ini adalah opsi kalau kamu tidak mampu membeli SilverQueen. Sangat cocok untuk sobat misqueeen karena harganya yang sangat murah dan bisa mengganjal perut sampai ke pos pendakian bahkan sampai ke puncak gunung. Namun, jangan terlalu banyak dalam mengonsumsinya karena bisa menimbulkan penyakit. Lagipula, hanya memakannya secuil sudah bikin mual dan membuat selera makan berkurang. Saya biasanya membawa ini dengan perbandingan dua gula jawa untuk lima orang.

#6 Rokok

Ini adalah “camilan” yang paling dibutuhkan bagi para perokok saat pendakian. Rokok adalah penghangat saat suasana sedang dingin. Kalau saya, rokok juga bisa untuk penyemangat saat berada di tengah pendakian. Jumlah rokok yang dibawa pun berbeda-beda tergantung seberapa kuat si pendaki untuk merokok. Saya biasanya hanya membawa tiga bungkus rokok dan satu plastik penuh berisi tembakau, untuk jaga-jaga kalau ada pendaki yang kehabisan rokok.

Itulah makanan atau camilan yang sering saya bawa saat mendaki gunung. Sebetulnya, masih banyak camilan atau makanan yang cocok menemani selama pendakian seperti madu dan roti.

Seperti yang dituliskan tadi, mendaki gunung harus dengan persiapan fisik yang matang, termasuk persiapan konsumsinya. Jangan sampai saat di tengah pendakian kamu kehabisan logistik dan ini membuatmu kebingungan. Memang, di beberapa gunung terdapat warung di setiap posnya. Akan tetapi, persiapan logistik tidak boleh diremehkan karena makanan di gunung semuanya mahal dan akan membuat dompetmu tipis.

Kalau kamu adalah pendaki yang kreatif, kamu juga bisa mencampur berbagai bahan makanan menjadi satu. Namun, jangan mencampur bahan yang aneh seperti Biskuat dengan mi instan, hanya karena pengin kelihatan kreatif.

Selain itu, tetap patuhi peraturan basecamp pendakian. Jangan lupa untuk mempersiapkan surat yang harus dibawa saat ingin mendaki seperti SIMAKSI dan surat keterangan sehat. Oke?

BACA JUG Stop Menjelaskan Sensasi Naik Gunung pada Mereka yang Skeptis dan tulisan Risky Priadjie lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 Oktober 2020 oleh

Tags: camilanMakananMendaki Gunung
Risky Priadjie

Risky Priadjie

Nongkrong adalah jalan ninjaku

ArtikelTerkait

Gultik Enak, tapi Nggak Cocok buat Anak Kos

Gultik Enak, tapi Nggak Cocok buat Anak Kos

2 Juli 2024
Seenak Apa pun Rasanya, Saya Nggak Akan Pernah Makan Jengkol! Terminal Mojok

Seenak Apa pun Rasanya, Saya Nggak Akan Pernah Makan Jengkol!

19 Desember 2020
gorengan

Kenapa kalau Ada Gorengan Sisa Satu Nggak Ada yang Mau Ngabisin?

22 Maret 2020
Solusi Agar Setiap Pesan Makanan Secara Online Melalui Jasa Pesan Antar Nggak Diminta Beli Totebag Melulu terminal mojok

Solusi biar Nggak Beli Totebag Mulu Tiap Pesan Makanan Online

1 Oktober 2021
Wonogiri dan Gunungkidul, Saudara Kembar Beda Nasib

10 Makanan Legendaris Kota Wonogiri selain Mi Ayam

22 November 2022
6 Biskuit Enak Selain Good Time yang Harganya di Bawah Rp10 Ribu Mojok.co

6 Biskuit Enak selain Good Time yang Harganya di Bawah Rp10 Ribu

8 Januari 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.