Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Kecantikan

Buzzer Skincare: Udah Bikin Rugi Konsumen, Jatuhin Brand Lagi!

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
2 Maret 2022
A A
Buzzer Skincare: Udah Bikin Rugi Konsumen, Jatuhin Brand Lagi! Terminal Mojok.co

Buzzer Skincare: Udah Bikin Rugi Konsumen, Jatuhin Brand Lagi! (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Baru-baru ini publik dihebohkan dengan sebuah brand skincare yang disebut-sebut membayar buzzer untuk mempromosikan produknya. Publik, khususnya skincare enthusiasts, merasa tindakan brand skincare tersebut sangat nggak bijak. Apalagi, buzzer tersebut mempropagandakan produk berupa sunscreen di lapak milik brand lain.

Buzzer skincare sebenarnya nggak hanya sekali ini bikin risih dan kesal. Ketika mencari ulasan di autobase kecantikan di Twitter, selalu saja ditemukan buzzer yang suka nggak paham tempat. Saya sering sekali menjumpai sebuah mention confess (menfess) yang meminta para pengikut autobase untuk memberikan review terhadap suatu produk skincare tertentu. Alih-alih ulasan jujur dari para pengguna skincare-nya secara langsung, kolom reply menfess tersebut justru berisi para buzzer yang bikin ulasan seadanya dan menyuruh pengirim menfess untuk langsung membeli produk di suatu online shop.

Twitter, salah satu platform tempat para buzzer skincare beraksi (Unsplash.com)

Bukan hanya di Twitter, Female Daily, laman yang menjadi rujukan para pengguna skincare untuk mencari ulasan dan berdiskusi, juga sering kali dipenuhi oleh para buzzer. Para buzzer ini memberi bintang lima dan mengagung-agungkan produk dari brand yang membayar mereka. Seakan-akan produk tersebut dewa yang bisa menyembuhkan semua masalah di kulit kita.

Gara-gara penuh dengan ulasan bias di autobase dan Female Daily, tujuan para skincare enthusiast untuk mencari ulasan jujur jadi nggak bisa dicapai. Review dari para pemakai skincare sebuah produk itu krusial banget. Sebab, testimoni jujur bisa menjadi bahan pertimbangan para calon konsumen untuk ikutan membeli atau nggak.

Sebenarnya, merekrut buzzer merupakan bagian dari strategi promosi suatu brand. Brand tertentu yang pengin produknya lebih dikenal di masyarakat bisa menggunakan jasa buzzer. Namun, keberadaan buzzer ini merugikan konsumen. Disebutkan oleh Kompas.com bahwa buzzer berdampak pada kebingungan masyarakat dan membuat masyarakat terjebak dalam popularism, yakni istilah yang merujuk pada kondisi seolah-olah hal yang paling populer adalah benar.

Beberapa macam produk skincare (Shutterstock.com)

Buzzer skincare ini memiliki kepentingan untuk menaikkan nama dan insight suatu produk. Mengingat adanya kepentingan di baliknya, maka ulasan atau komentar yang ditinggalkan oleh para buzzer ini sudah pasti bias. Lha wong mereka hanya membeberkan sisi positif dari produk tertentu. Nggak menutup kemungkinan pula mereka “menyerang” brand lain untuk meningkatkan insight produk yang sedang dipropagandakan.

Sebagian besar konsumen skincare, khususnya yang sudah banyak riset dan belajar dari pengalaman, lebih mengutamakan khasiat, worth for money, dan efektivitas suatu produk skincare. Skincare yang sedang naik daun maupun banyak dibicarakan orang nggak menjamin bahwa skincare tersebut aman, nyaman, dan cocok untuk digunakan. Nggak jarang pula skincare yang dibeli sudah cocok dari segi komposisi. Akan tetapi, ketika produk tersebut diaplikasikan ke wajah, ternyata tetap nggak cocok. Menjajal skincare memang harus melewati fase trial and error.

Maka dari itu, para skincare enthusiast memerlukan testimoni jujur dari orang lain yang sudah pernah mencoba. Tapi, kalau banyak buzzer seperti ini, tentunya honest review dari pemakai skincare jadi tertimbun. Memang, sih, bisa dibedakan mana akun yang menulis ulasan tanpa dilatarbelakangi oleh kepentingan maupun hasil review dari buzzer. Tapi, capek juga kalau harus memilah mana ulasan yang jujur dan mana yang sudah bias setiap kali cari review produk tertentu.

Baca Juga:

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Konten “5 Ribu di Tangan Istri yang Tepat” Adalah Bentuk Pembodohan

Selain itu, brand skincare seharusnya belajar cara untuk mempertahankan konsumen alih-alih berlomba-lomba untuk ningkatin insight semata. Dari kacamata saya sebagai konsumen, persaingan di dunia skincare tampak sangat ketat dan berat. Ada brand yang datang dan pergi. Ada brand yang dalam semalam menjadi favorit semua orang, tapi langsung ditinggalkan begitu ada brand kompetitor yang produknya lebih nampol sekaligus menghormati para pemakainya.

Dua orang sedang memakai masker kecantikan dan berfoto (Shutterstock.com)

Memang, selain harus peka terhadap permintaan pasar yang dinamis, brand skincare harus menjaga kepercayaan konsumen yang sudah setia pada produknya. Brand yang bisa bertahan artinya memang sudah mendapatkan keloyalan dari konsumen. Klaim dan tawaran dari produknya pun nggak ngibul.

Ketika konsumen sudah loyal dan nggak pernah dikecewakan, niscaya akan semakin banyak konsumen baru yang berdatangan. Jangan dikira racun skincare dari mulut ke mulut itu nggak ada gunanya. Inilah the power of getok tular.

Setelah ketahuan pakai buzzer, mereka yang menggunakan brand skincare yang kasusnya saya singgung secara sekilas di atas sudah menyatakan bahwa mereka kecewa. Nggak sedikit pula yang mendeklarasikan nggak akan membeli lagi produk sunscreen tersebut di kemudian hari. Nah kan, berabe kalau pakai buzzer. Mending tetap fair play bersaing sambil terus meningkatkan kualitas dan mempertahankan loyalitas konsumen. Iya, kan?

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 2 Maret 2022 oleh

Tags: buzzerMedia Sosialskincare
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Alumnus UGM asal Yogyakarta yang lagi belajar S2 Sosiologi di Turki

ArtikelTerkait

Jika Karl Marx Hidup Lagi, Ia Akan Bilang kalau Jadi Silent Reader Itu Candu

Jika Karl Marx Hidup Lagi, Ia Akan Bilang kalau Jadi Silent Reader Itu Candu

22 Maret 2020
5 Serum Pencerah Wajah di Bawah 50 Ribu Terminal Mojok

5 Serum Pencerah Wajah di Bawah 50 Ribu

13 April 2022
Saya Punya Alasan untuk Tidak Perhitungan Follow IG Orang terminal mojok.co

Saya Punya Alasan untuk Tidak Perhitungan Follow IG Orang

7 Januari 2021
Pengalaman Jadi Buzzer Produk di Twitter dan Memahami Polanya terminal mojok.co

Pengalaman Jadi Buzzer Produk Sukses di Twitter

4 November 2020
Beli Skincare karena Racun TikTok Adalah Hal Bodoh terminal mojok.co

Beli Skincare karena Racun TikTok Adalah Hal Bodoh

7 Oktober 2021
Penyesalan Seorang Pembuat Konten Hijrah terhadap Aktivitas Hijrahnya terminal mojok.co

Betapa Sulitnya Bergaul Dengan Orang yang Baru Hijrah

21 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.