Bus Mira menyalip truk isi ayam di tikungan puncak
Dari seluruh perjalanan ini terjadi ketika kami sampai di salah satu tikungan tajam yang sangat sempit. Saat itu, bus Mira tiba-tiba mempercepat laju dan menyalip truk yang sedang melaju pelan di depan kami. Truk itu tidak sembarangan, loh! Isi truk itu ayam, yang mungkin sedang diantar ke pasar atau ke rumah makan.
Rasanya seperti berada dalam adegan film aksi, saat bus ini meluncur dengan kecepatan tinggi, menyalip truk berisi ayam yang seolah tidak peduli dengan keselamatan. Jantung saya hampir melompat keluar saking kagetnya. Truk itu hampir saja menabrak kami, dan dalam beberapa detik saya bisa melihat ayam-ayam di belakang truk itu bergetar dengan hebat. Ada yang bahkan sampai terbang ke luar, meskipun saya berharap itu hanya imajinasi saya yang terlalu dramatis.
Saat itu, saya hanya bisa berharap semoga sopir tahu apa yang dia lakukan, meskipun tindakan itu bisa dibilang sangat berisiko. Semua penumpang, termasuk nenek di depan saya dan ibu hamil di belakang, sepertinya tak ada yang bisa berkata apa-apa selain beristighfar atau terus meremas kursi dengan keras.
Disuruh maju dekat pintu
Setelah beberapa saat mencoba bertahan di perjalanan yang semakin menegangkan ini, saya diminta oleh seorang kondektur untuk maju mendekat pintu. Saya bingung, “Pintu? Pintu yang mana?”
Padahal tujuan saya masih lama, dan saya hanya ingin duduk dengan tenang. Ternyata, kondektur itu memberi instruksi agar saya bergerak sedikit lebih dekat, mungkin untuk memberikan ruang bagi penumpang lain atau alasan teknis lainnya. Tapi dalam kondisi seperti itu, rasanya aneh sekali. Mengingat bus yang sudah berjalan begitu cepat, saya merasa agak khawatir jika tiba-tiba ada sesuatu yang tak terduga.
Setelah hampir berjam-jam menjalani perjalanan yang rasanya lebih mirip petualangan ekstrem, akhirnya saya sampai pada tujuan. Saya nggak tahu apakah saya sudah menjadi lebih berani, atau justru lebih paranoid setelah naik Bus Mira ini.
Naik bus ini bukan sekadar perjalanan, ini adalah ujian adrenalin yang mengingatkan saya bahwa di dunia ini banyak hal yang nggak bisa diprediksi. Di satu sisi, saya merasa semacam kebanggaan karena berhasil bertahan. Tapi di sisi lain, saya lebih merasa seperti “pahlawan” yang berhasil selamat dari kecelakaan yang hampir pasti terjadi.
Jadi, kalau suatu saat kamu ingin merasakan sensasi naik roller coaster di jalan raya—tanpa sabuk pengaman—naik Bus Mira adalah jawabannya. Tapi kalau kamu tipe orang yang lebih suka perjalanan santai, tenang, dan bebas dari ketegangan tinggi, mungkin lebih baik kamu pikirkan lagi pilihan transportasi berikutnya.
Sebab, bus Mira ini adalah pilihan yang penuh dengan kejutan, dan kamu nggak akan tahu apa yang bakal terjadi selanjutnya. Tapi satu yang pasti: setelah naik bus ini, jantung kamu pasti berdebar lebih kencang dari biasanya.
Penulis: Sri Wanda Aprillia
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Menikmati Persaingan Abadi Bus Sugeng Rahayu dan Eka Mira di Jalanan Jawa Timur
















