Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Ekonomi

Bukan Pelit, Memang Sudah Seharusnya Pulpen di Bank Diikat Tali

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
17 November 2022
A A
Bukan Pelit, Memang Sudah Seharusnya Pulpen di Bank Diikat Tali Terminal Mojok

Bukan Pelit, Memang Sudah Seharusnya Pulpen di Bank Diikat Tali (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika seseorang berniat pergi ke bank, tentu saja dia berharap bakal menerima pelayanan prima dari para pegawai bank mulai dari satpam, customer service, hingga teller. Apalagi kalau bank yang didatangi adalah BCA, yang konon katanya satpamnya saja berbudi pekerti luhur, tentu saja ekspektasi calon nasabah semakin tinggi.

Berdasarkan pengalaman pribadi—dan mungkin juga sebagian dari Anda—pelayanan bank yang saya datangi nyaris selalu baik, atau minimal cukup baik lah. Kalau dibandingkan dengan pelayanan di kantor pemerintahan, ya jelas jauh beda. Ehem, maksudnya kantor pemerintahan Wakanda, ya.

Namun, sebaik-baiknya pelayanan sebuah bank, ada satu hal yang mungkin bikin sebagian orang merasa nggak nyaman dan juga bertanya-tanya. Pasalnya, hal ini nyaris ditemui di semua bank. Pelayanan yang saya maksud adalah soal pulpen yang disediakan oleh pihak bank untuk mengisi formulir nasabah, tapi diikat tali.

Bukannya gimana-gimana, tapi gara-gara hal itu banyak orang yang beranggapan bahwa pihak bank nggak percaya sama nasabahnya sendiri. Padahal para nasabah kan sudah mempercayakan uang mereka kepada pihak bank. Ada nasabah yang menyimpan uang dengan nominal puluhan hingga ratusan juta rupiah. Tentu saja harga sebuah pulpen nggak ada apa-apanya ketimbang nominal uang segitu, tapi kok perkara pulpen untuk kepentingan nasabah mengisi formulir saja harus diikat segala.

Lantaran penasaran, saya pun mencari tahu ke beberapa teman yang bekerja di bank mengenai alasan pulpen yang diikat tersebut. Rata-rata para karyawan bank ini menyampaikan alasan yang kurang lebih sama, yakni pulpen rawan hilang kalau nggak diikat. Cukup logis, sebab terkadang nasabah yang sedang terburu-buru nggak sengaja membawa pulpen yang ia gunakan untuk mengisi formulir, padahal itu pulpen fasilitas bersama.

Sekarang coba kita hitung kerugian bank jika kehilangan minimal satu buah pulpen setiap hari. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri pada Juni 2021, jumlah kecamatan di seluruh Indonesia ada sekitar 7.230 kecamatan. Misalnya BRI punya kantor cabang minimal setengah dari jumlah kecamatan di seluruh Indonesia tersebut, atau sebut saja ada 3.500 kantor cabang (ini misalnya, ygy). Sementara itu, harga satu buah pulpen kira-kira Rp3.000 di toko. Berarti dalam satu hari kerja, BRI bisa mengalami kerugian sebanyak Rp10.500.000 seandainya kehilangan satu buah pulpen di tiap kantor cabang.

Itu kerugian dalam satu hari kerja saja, lho. Lha, gimana kalau dihitung selama setahun? Belum lagi kalau harga pulpennya lebih dari Rp3.000. Apa nggak tambah rugi tuh bank kalau pulpennya tiap hari hilang di tiap cabang?

Kita baru ngomongin alasan ekonomisnya saja, ya. Lantas gimana kalau ternyata bank punya alasan filosofis terkait keputusan mengikat pulpen yang mereka sediakan di tiap cabang?

Baca Juga:

8 Rekomendasi Tabungan dengan Biaya Admin Rendah, bahkan Gratis!

6 Alasan Orang Kaya Bayar Pakai Kartu Kredit padahal Bergelimang Duit

Kalau saya boleh mengira-ngira, alasan filosofis dari pulpen yang diikat itu adalah pihak bank ingin menyampaikan pesan pada para nasabah bahwa hal terkecil yang mereka miliki seperti pulpen saja bakal mereka jaga sebaik-baiknya, apalagi uang nasabah. Tentu saja pihak bank akan menjaganya dengan lebih baik lagi. Gitu nggak, sih?

Meskipun bagi sebagian orang pulpen yang diikat dengan tali ini memberikan kesan “bank pelit”. yang terpenting kan pelayanan kepada nasabah tetap berjalan dengan prima. Jangan sampai perkara pulpen diikat ini bikin nasabah suuzan.

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 3 Kejadian Memalukan yang Pernah Saya Alami di Bank.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2022 oleh

Tags: bankpulpen
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

ilustrasi petugas damkar

4 Alasan Pemilik Kartu Mengandalkan Petugas Damkar untuk Evakuasi Kartu ATM ketimbang Lapor ke Bank

11 Oktober 2021
Wacana Tenor KPR 35 Tahun Bahaya, Malah Bikin Waswas Gen Z dan Milenial

Wacana Tenor KPR 35 Tahun Bahaya, Malah Bikin Waswas Gen Z dan Milenial

12 Januari 2024
5 Alasan Orang Ogah Punya m-Banking padahal Zaman Sudah Canggih

5 Alasan Orang Ogah Punya m-Banking padahal Zaman Sudah Canggih

27 April 2024
standard AE7 snowman pulpen mojok

3 Alasan Pulpen Standard AE7 Lebih Baik ketimbang Snowman

11 Juli 2021
tutup pulpen yang hilang tak bisa ditemukan karena mojok.co

Penyebab Tutup Pulpen yang Hilang Tak Pernah Bisa Kita Temukan Kembali

12 Juli 2020
emas logam mulia tabungan bank ekonomi stabilitas mojok

Demam Emas Bisa Jadi Ancaman Pemulihan Ekonomi

12 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.