Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Bukan Hanya Bahasa Jawa, Bahasa Sunda Juga Peduli dengan Jatuhnya Umat Manusia

Nasrulloh Alif Suherman oleh Nasrulloh Alif Suherman
9 Agustus 2020
A A
bahasa sunda kata jatuh macam-macam istilah mojok.co

bahasa sunda kata jatuh macam-macam istilah mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Seperti pada hari-hari biasa, saya sedang scrolling layar gawai saya untuk membaca tulisan-tulisan di Terminal Mojok, termasuk sembari menunggu tulisan saya akan terbit atau tidak. Kemarin, mata saya tertuju pada tulisan Mas Prabu yang berjudul “Bahasa Jawa Sangat Peduli pada Jatuhnya Umat Manusia“. Isinya, kurang lebih menjelaskan kalau Bahasa Jawa sebagai bahasa sangat menarik, karena perkara jatuh saja banyak kosakata untuk segala kondisi. Oh, Mas Prabu, percayalah, sesungguhnya bahasa yang paling “peduli pada jatuhnya umat manusia” itu adalah bahasa Sunda.

Ya gimana. Mulai dari posisi, sampai kondisi jatuh, baik itu beneran jatuh sampai jatuh di perasaan, bahasa Sunda memiliki banyak kosakata untuk membedakannya. Lho, jangan salah. Bahasa Sunda sebagai salah satu bahasa lokal yang dituturkan terbanyak nomor dua di Indonesia ini memang sangat kaya karena dalam bahasa Sunda terdapat undak usuk basa. Langsung saja biar nggak lama nih saya jelaskan. Sok mangga, tipayun a.

Jatuh dilihat dari posisi jatuhnya

Posisi jatuh dalam bahasa Sunda itu nggak seperti bahasa Indonesia, yang kalau misalnya jatuh ke depan, ya, disebut “jatuh ke depan” juga. Kalau bahasa Sunda justru berbeda, mulai dari jatuh ke depan sampai jatuh dari atas, memiliki kosakata yang sangat jauh berbeda.

Kita mulai dari kosakata bahasa Sunda posisi-posisi jatuh. Oh iya, kalau bahasa Sunda jatuh umumnya itu labuh untuk kasar, dan geubis untuk yang halusnya.

Pertama, untuk orang yang jatuh ke depan adalah tikusruk. Misalnya, kalau kita lagi jalan kaki dan tiba-tiba badan oleng jatuh ke depan. Tikusruk bisa digunakan dalam kondisi itu. Eits, pasti banyak yang mikir kalau jatuhnya karena tersandung lalu jatuh ke depan gimana? Itu beda kosakata lagi, nanti saya kasih tahu.

Kedua, untuk orang yang posisi jatuhnya ke belakang disebut ngajengkang. Untuk yang satu ini, sepertinya agak cukup umum digunakan. Apalagi, kalau kita bergaul di lingkungan Betawi-Bekasi, yang bahasanya banyak tercampur antara Sunda dan Betawi. Kalau ngajengkang, itu contohnya saat sedang duduk di kursi terus ditarik orang dan jatuh ke belakang. Nah, itu namanya ngajengkang.

Ketiga, jatuh dari atas atau posisi lebih tinggi. Yang satu ini disebut ragrag. Itu untuk makhluk hidup, kalau untuk benda mati digunakan kosakata murag. Contohnya buah yang jatuh dari pohon, itu disebutnya murag. Karena benda mati yang jatuh dari atas. Tidak hanya posisi jatuh saja, kondisi jatuh juga banyak ragamnya dalam bahasa Sunda.

Jatuh dilihat dari kondisinya

Agar tulisan saya padat dan singkat, tentu biar para pembaca paham, saya akan menuliskan kosakata per baris dengan makna/artinya di sebelah, ya. Kalau kepanjangan, nanti takutnya malah pada pusing wqwqwq. Canda sayang~

Baca Juga:

Dilema Warga Brebes Perbatasan: Ngaku Sunda Muka Tak Mendukung, Ngaku Jawa Susah karena Nggak Bisa Bahasa Jawa

10 Kosakata Pemalang yang “Ajaib” hingga Bikin Bingung Banyak Orang

Tisoledat, artinya jatuh karena licin dan sampai pantat yang jatuh terkena lantai. Misalnya kita sedang jalan-jalan ke mal, lalu ada peringatan “awas lantai licin” tapi kita acuhkan. Saat sedang enak-enak berjalan, tiba-tiba kita terjatuh dan posisinya pantat duluan baru punggung yang jatuh. Tah, itu namanya tisoledat.

Ngagolosor, yang satu ini hampir mirip dengan kondisi jatuh karena licin. Tapi, jika tisoledat hanya jatuh karena licin, yang satu ini sudah jatuh karena licin lalu sambil meluncur. Contohnya, kita sedang jalan di turunan lalu tiba-tiba jatuh dan karena licin kita jatuhnya sambil meluncur ke arah bawah. Itulah yang namanya ngagolosor, agak mirip longsor kan? Wqwqwq.

Tigebrus, biasanya tukang gali sumur ini. Soalnya artinya adalah jatuh ke lubang, pfft. Kalau kalian lagi jalan, tiba-tiba ada lubang besar dan terperosok itu bisa disebut tigebrus. Soalnya, ya, memang artinya jatuh ke lubang. Baik itu lubang yang besar atau kecil. Pokoknya jatuh, dan posisinya masuk ke lubang.

Ngagolepak, yang kalau diartikan dalam bahasa Indonesia itu tergeletak. Kita tahu tergeletak jarang digunakan, dan biasanya untuk benda mati. Tapi, ada juga yang mengartikan jatuh yang satu ini adalah jatuh dengan keadaan badan menyamping. Jadi, saat jatuh posisi badan yang terjatuh adalah samping duluan. Begitu~

Tikosewad, ini jatuh karena tersandung. Bisa tersandung batu, bola, atau benda yang membuat kaki kita oleng dan kita tersandung lalu jatuh. Untuk yang satu ini adalah kosakata dan artinya.

Waduhhh, lumayan banyak sebenarnya kalau saya mau tuliskan semuanya. Tapi, ya, sebenarnya saya nggak hafal-hafal amat wqwqwq. Itu yang di atas adalah beberapa kosakata bahasa Sunda jatuh yang saya ketahui, mungkin nanti saya lanjutkan lagi jika saya sudah hafal kosakata lainnya. Oh iya, beberapa kosakata jatuh sebagai honorable mention juga sudah saya siapkan!

Honorable mention jatuh dalam bahasa Sunda

Pasti yang namanya manusia itu pernah jatuh cinta, atuh. Kalau normal, dan punya perasaan mah pasti tertarik tentang hal-hal yang berbau romansa. Bahasa Sunda juga mengakomodir “jatuh” yang satu ini. Dalam bahasa Sunda, jatuh cinta adalah beger. Contoh penggunaan katanya dalam kalimat: “Tong beger, budak keneh, sakola sing bener” atau jangan jatuh cinta, masih kecil, sekolah dulu yang betul.

Lalu satu lagi adalah jatuh untuk orang yang sering jatuh ke lubang yang sama, kalau yang satu ini kosakata yang paling cocok adalah belegug! Udah tahu itu lubang yang sama, udah tahu dia bakalan begitu dan nggak akan berubah. Masih saja dikejar, masih saja mau masuk ke lubang yang sama. Belegug, eling sia teh!

Jadi ada yang pernah pakai kosakata di atas? Atau mau nambahin? Mangga diantos dina kolom komentar.

BACA JUGA Panduan Belajar Bahasa Sunda yang Tidak Baik dengan Benar dan tulisan Nasrulloh Alif Suherman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 9 Agustus 2020 oleh

Tags: Bahasa JawaBahasa Sunda
Nasrulloh Alif Suherman

Nasrulloh Alif Suherman

Penulis partikelir. Menulis di selang waktu saja.

ArtikelTerkait

Langkat, Kabupaten di Sumatera Utara yang Masyarakatnya Fasih Berbahasa Jawa Mojok.co

Langkat, Kabupaten di Sumatera Utara yang Masyarakatnya Fasih Berbahasa Jawa

6 November 2023
5 Makna Kata Anjing dalam Bahasa Sunda, Pahami biar Kalian Nggak Dikeroyok Gara-gara Asal Ngomong, Anjing!

5 Makna Kata Anjing dalam Bahasa Sunda, Pahami biar Kalian Nggak Dikeroyok Gara-gara Asal Ngomong, Anjing!

27 Februari 2024
Medok Sebagai Identitas Bahasa Ibu, Bukan untuk Diremehkan MOJOK.CO

Medok Sebagai Identitas Bahasa Ibu, Bukan untuk Diremehkan

17 Juli 2020
Ngadulag_ Tradisi orang Sunda yang Sebaiknya Dihilangkan pada Saat Sahur terminal mojok

Bikin Resah Warga seperti Saya, Mending Tradisi Sunda ‘Ngadulag’ Dihilangkan Saja!

26 April 2021
5 Kosakata Bahasa Jawa Khas Orang Pati yang Sulit Dimengerti Orang Demak

5 Kosakata Bahasa Jawa Khas Orang Pati yang Sulit Dimengerti Orang Demak

14 Februari 2024
10 Istilah Sakit dalam Bahasa Jawa yang Biasa Dijumpai Sehari-hari Terminal Mojok

10 Istilah Sakit dalam Bahasa Jawa yang Biasa Dijumpai Sehari-hari

22 September 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.