Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

BTC Solo Dulu Ramai dan Jadi Andalan, Sekarang Berkawan Sepi

Putri Ardila oleh Putri Ardila
25 September 2025
A A
BTC Solo Dulu Ramai dan Jadi Andalan, Sekarang Berkawan Sepi

BTC Solo Dulu Ramai dan Jadi Andalan, Sekarang Berkawan Sepi (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau ngomongin mal di Solo, orang biasanya langsung nyebut Paragon, The Park, atau Solo Square. Mal-mal modern yang penuh tenant branded, ada H&M, Uniqlo, sampai food court yang lampunya terang kayak surga dunia. Tetapi bagi anak-anak Solo angkatan 2000-an ke atas, ada satu mal yang tempatnya nggak pernah bisa diganti, yakni BTC Solo.

BTC itu singkatan dari Beteng Trade Center. Dari namanya saja sudah terasa vibes 2000-an banget. Nggak ada “mall” atau “plaza”, apalagi “park”. Cuma “trade center”. Simpel, langsung to the point.

BTC Solo pernah jadi andalan

Dulunya BTC jadi pusat segala kebutuhan rakyat jelata tapi tetep pengin gaya. Baju murah, tas KW, sepatu yang entah KW berapa, sampai aksesoris ala K-pop KW aneh-aneh ada di sini. Pokoknya BTC ibarat surga buat anak kos Solo yang duit bulanan udah tipis tapi tetep pengin gonta-ganti outfit tiap minggu.

Waktu awal-awal booming, BTC rame banget. Emak-emak belanja, mahasiswa ngeborong tas, anak-anak remaja nongkrong sambil cari jajan. Beda sama mal modern yang kadang bikin minder kalau outfit kita nggak branded, BTC ini kayak rumah kedua. Nggak peduli mau pakai kaos Rp20 ribuan, masuk BTC tetep pede, soalnya semua orang juga sama-sama “miskin estetik”.

Satu yang paling khas dari BTC Solo adalah lorongnya sempit, penuh kios, dan setiap kios memutar musik sendiri-sendiri. Ada yang memutar dangdut remix, ada yang K-pop, ada yang lagu India, semua jadi satu kayak DJ campur sari. Kalau di Mall Paragon, backsound-nya adem kayak hotel bintang lima, sementara di BTC backsound-nya kayak hajatan warga RT.

Tapi justru itu yang bikin hangat.

Berkawan sepi

Sekarang, kondisi BTC Solo jauh berbeda dengan yang dulu. Banyak kios tutup, pedagang mulai cabut karena kontrak habis. Sampai ada yang bilang “Kangen BTC yang dulu!” Dan itu bener banget. BTC sekarang kayak rumah mantan, pernah ramai dengan kenangan tapi sekarang kosong bikin sesak.

Ironisnya, BTC yang dulu jadi destinasi wajib buat belanja murah, sekarang lebih sepi daripada rak diskonan Indomaret. Anak-anak muda Solo juga lebih memilih nongkrong di kafe estetik buat foto-foto, bukan di BTC yang lighting-nya remang-remang.

Baca Juga:

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

Padahal siapa sih yang dulu nggak pernah beli barang di sini? Celana jeans 50 ribuan, tas ala-ala branded 70 ribuan, sampai jaket bomber yang ngetren 2015-an, semua bisa diborong di BTC Solo. Bahkan kalau lagi hoki, bisa dapat harga “grosir” asal pinter nawar.

Kalau dipikir-pikir, mal modern sama BTC itu kayak perbandingan antara pasangan mapan dengan pasangan sederhana tapi tulus. Di mal modern, kamu disambut eskalator mewah, musik elegan, dan toko dengan pegawai yang pakai seragam kece. Di BTC? Eskalatornya suka mogok, musiknya campur sari remix, dan pedagangnya pake kaos oblong sambil bilang, “Mbak, murah aja mbak, tiga puluh ribu dapet dua.”

Jujur aja, saya lebih kangen suasana BTC Solo. Karena apa? Di mal modern, masuk ke toko aja kadang udah bikin insecure. Pegawai toko melihat kita dari atas sampai bawah seolah mau ngetes, beneran mau beli atau cuma numpang ngadem.

Sementara itu di BTC, saya bebas keluar masuk kios dengan santai. Nggak beli ya nggak apa-apa. Nggak ada yang judging, paling cuma disapa, “Neng, cari apa?”

Banyak kenangan di BTC

Bagi saya, BTC Solo bukan sekadar tempat belanja. Ia penanda era. Generasi 2000-an Solo pasti punya kenangan di sini. Entah beli baju Lebaran bareng emak, hunting outfit buat pensi sekolah, atau sekadar jalan sama temen gebetan waktu masih SMA.

Kalau Solo punya Paragon buat pamer gaya, BTC adalah tempat buat jadi diri sendiri. Mal yang nggak peduli sama status sosial, mal yang isinya memang rakyat jelata tapi bahagia.

Sekarang BTC Solo memang mulai meredup, banyak pedagang yang cabut, dan pengunjung juga makin jarang. Tapi buat saya pribadi, BTC bakal selalu jadi bagian sejarah kecil tentang bagaimana anak-anak Solo belajar gaya dengan budget minimalis.

Kalau kata orang, mal bisa kalah bersaing, tapi kenangan di dalamnya nggak pernah bisa dihapus. Jadi, meski BTC sekarang sepi, setiap kali lewat Beteng, ada rasa kangen yang nggak bisa dijelaskan. Kayak kangen sama mantan, tahu udah berubah, tapi hati tetep cari yang dulu.

Penulis: Putri Ardilla
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Solo, Kota yang Hanya Ramah ke Wisatawan, tapi Tidak ke Warga Lokal

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 September 2025 oleh

Tags: batik soloBTC SoloKota Solomall solosolowisata belanjawisata belanja solowisata solo
Putri Ardila

Putri Ardila

Mbak-mbak mata minus (katanya sih) penulis yang sering curhat lewat naskah, karena curhat langsung takut Disebut baperan.

ArtikelTerkait

Tips Menghemat Uang 200 Ribu Selama Seminggu di Solo (Unsplash)

Tips Menghemat Uang 200 Ribu Selama Seminggu di Solo

13 November 2024
Jalan Solo Purwodadi Siang Memanjakan, Malam Mengancam (Unsplash)

Jalan Solo Purwodadi Dulu Hancur, Kini Lebar dan Aspalnya Halus tapi Justru Menjebak Sekaligus Berbahaya di Kala Malam

22 April 2024
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Sumber Kencono yang Berbahaya Menyelamatkan Hidup Saya (Unsplash)

Kenangan Masa Kecil dengan Bus Sumber Kencono, Bus Berbahaya tapi Malah Pernah Menyelamatkan Hidup Saya

6 Januari 2024
Dosa Bus BST yang Mengancam Nyawa Penumpang dan Pengendara lain di Solo (Unsplash)

Dosa Bus BST yang Mengancam Nyawa Penumpang dan Pengendara lain di Solo

19 Maret 2023
4 Lagu yang Membuat Perantau seperti Saya Semakin Merindukan Solo Mojok.co

4 Lagu yang Membuat Perantau seperti Saya Semakin Merindukan Solo

30 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.