Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Botol Minum Tupperware Sering Tumpah Jadi Kenangan Buruk Saat SD

Kenia Intan oleh Kenia Intan
18 April 2025
A A
Botol Minum Tupperware Sering Tumpah Jadi Kenangan Buruk Saat SD Mojok.co

Botol Minum Tupperware Sering Tumpah Jadi Kenangan Buruk Saat SD (shopee.co.id)

Share on FacebookShare on Twitter

Tupperware bukan merek yang asing di telinga. Apalagi bagi mereka yang tumbuh di era awal 2000-an dan tinggal di perkotaan. Saya adalah salah satu dari banyak orang yang tumbuh bersama merek asal Amerika Serikat ini. Kebetulan, Ibu saya adalah penggemar berat Tupperware. Dia punya hampir setiap seri terbaru yang rilis di era 2000-an, mulai dari botol minum, tempat makan, toples, hingga rantang plastik.

Sayangnya, Tupperware yang sudah 33 tahun hadir di Indonesia itu secara resmi berhenti beroperasi pada akhir Januari 2025 lalu. Saya yang sempat menjadi pengguna setia Tupperware seketika teringat kembali masa-masa menggunakan merek wadah plastik yang satu ini. Banyak kenangan manis, tapi tidak sedikit juga kenangan pahit. Bagi saya, kenangan pahit bukanlah soal wadah yang hilang dan omelan ibu seperti yang dialami kebanyakan orang. Kenangan pahit saya adalah botol minum Tupperware yang berkali-kali tumpah sehingga saya harus berkali-kali pula menjemur buku-buku pelajaran.  

Botol minum Tupperware jadul rawan tumpah

Waktu kecil saya cukup cermat sehingga jarang sekali kehilangan atau ketinggalan barang. Itu mengapa saya jarang kena omel perihal Tupperware hilang. Kenangan pahit saya terhadap produk ini adalah tutup botol minum Tupperware yang kurang kuat sehingga sering terbuka dengan sendirinya. Alhasil, air yang ada dalam wadah tumpah dan membasahi buku-buku di dalam tas. 

Sebelum saya dihujat oleh penggemar Tupperware lain. Ini saya alami dengan tempat air minum Tupperware keluaran lawas ya. Produk Tupperware yang bikin saya trauma itu botol minum yang berbentuk seperti gelas memanjang, berukuran sekitar 500 ml, serta tersedia dalam berbagai pilihan warna. Kekeliruan saya yang masih bocah pada saat itu adalah tidak berhati-hati ketika menutup mulut botol minum yang cukup lebar. Ada kalanya tutup tidak menutup dengan sempurna sehingga air jadi mudah tumpah. 

Entah sudah berapa kali saya menjemur buku-buku pelajarn karena keteledoran itu. Buku pelajaran saya sewaktu SD jadi banyak yang “keriting” di bagian ujung-ujungnya karena pernah terkena air. 

Mengatasi air minum yang mudah tumpah

Saking seringnya insiden Tupperware tumpah, saya sempat ogah pakai botol minum Tupperware jenis yang satu itu. Saya menggantinya dengan botol air minum dalam kemasan dan mengisinya berkali-kali. Walau terlihat kurang estetik karena tidak berwarna-warni, saya menyukainya karena jarang tumpah atau bocor. Namun, ibu menentang keras cara ini karena dianggap kurang sehat. Setelah perdebatan panjang, saya akhirnya tetap membawa botol minum Tupperware yang sering tumpah itu, tapi tidak pernah menaruhnya di dalam tas, saya pegang erat-erat dengan tangan. Agak repot memang, tapi lebih baik seperti itu daripada menjemur buku pelajaran lagi dan lagi. 

Sejauh ingatan saya, pengalaman Tupperware tumpah ini tidak saya alami sendiri. Beberapa teman juga merasakannya. Salah satu yang paling membekas, teman-teman saya memasukkan botol minum Tupperware ke dalam plastik bening atau tas kresek hitam terlebih dahulu sebelum menaruhnya di dalam tas. Harapannya, kalau terjadi kebocoran atau tutupnya tidak sengaja terbuka, air minum tidak langsung tumpah mengenai buku-buku pelajaran. Upaya preventif yang cukup baik memang, tapi keindahan wadah minum warna-warni itu jadi berkurang drastis karena terbalut dalam plastik. 

Kualitas semakin apik dari waktu ke waktu, sayangnya harus gulung tikar

Insiden botol minum itu sempat membuat saya bertanya-tanya. Jangan-jangan, seri wadah minum Tupperware yang sering tumpah itu tidak ditujukan untuk bocah ya. Sebab, untuk menutup wadahnya memang perlu kecermatan dan kekuatan. Banyak terjadi, satu sisi sudah menutup sempurna, tapi sisi lain masih longgar. Hal inilah yang menyebabkan tutup terbuka sendiri dan airnya tumpah ke mana-mana.  

Baca Juga:

4 Rekomendasi Tumbler Lokal Harga Murah Kualitas Juara, Nggak Kalah dari Tumbler Jutaan

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Belum sempat rasa penasaran saya terjawab, tahun demi tahun sudah berganti. Berbagai seri botol minum Tupperware lain bermunculan. Saya yang sempat trauma dengan botol minum Tupperware seri lawas akhirnya beralih ke keluaran baru. Seri botol minum dengan desain, warna, dan kualitas bahan yang lebih apik. Saking berkualitasnya, beberapa orang berkelakar, Tupperware bangkrut karena bahannya yang terlalu baik dan jarang rusak. Pelanggan jadi jarang jajan Tupperware secara terus menerus. 

Bangkrutnya produk yang sudah bertahun-tahun di hati orang Indonesia kini hanya menyisakan nostalgia. Itu juga tercermin di kolom komentar akun Instagram resmi Tupperware Indonesia. Pada salah satu unggahan yang berisi ucapan pamit dan terima kasih, ribuan netizen membalasnya dengan berbagai cerita. Merek yang sudah gulung tikar ini nyatanya masih banyak dicintai orang. Jangan heran kalau setelah ini para kolektor Tupperware akan jauh lebih galak dan protektif terhadap koleksinya. Sebab, kalau wadah rusak atau hilang, sudah tidak ada penggantinya. 

Penulis: Kenia Intan
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Lion Star, Tupperware, Lock & Lock, dan Miniso: Mana Botol Minum yang Worth It?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 April 2025 oleh

Tags: botol minumbotol tupperwareIndonesiatupperware
Kenia Intan

Kenia Intan

ArtikelTerkait

Trotoar di Indonesia Sangat Tidak Manusiawi untuk Wisatawan yang Bawa Koper

Trotoar di Indonesia Sangat Tidak Manusiawi untuk Wisatawan yang Bawa Koper

15 November 2023
bagimu negeri

Lagu Bagimu Negeri: Musyrik?

19 Agustus 2019
10 Perbedaan Kehidupan Anak SMA Korea dan Indonesia Terminal Mojok

10 Perbedaan Kehidupan Anak SMA Korea dan Indonesia

13 Maret 2022
Sumber gambar Nussa Official Instagram

5 Kesamaan yang Dimiliki Film Nussa dan Serial Upin & Ipin

1 November 2021
Sisi Gelap Mahasiswa Indonesia di Mesir yang Belum Banyak Diketahui Orang  Mojok.co

Sisi Gelap Mahasiswa Indonesia di Mesir yang Belum Banyak Diketahui Orang 

5 November 2024
Diterpa Bencana dan Konflik Bertubi-tubi, Indonesia Tetap Berdiri Tegak Menantang, kok Bisa?

Diterpa Bencana dan Konflik Bertubi-tubi, Indonesia Tetap Berdiri Tegak Menantang, kok Bisa?

10 Juli 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.