Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Buku

Blok Pembangkang: Gerakan Anarkis di Indonesia 1999-2011: Mengenal Pembangkang yang Ingin Membubarkan Negara

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
5 Juni 2022
A A
Blok Pembangkang: Gerakan Anarkis di Indonesia 1999-2011: Mengenal Pembangkang yang Ingin Membubarkan Negara

Blok Pembangkang: Gerakan Anarkis di Indonesia 1999-2011: Mengenal Pembangkang yang Ingin Membubarkan Negara (Situs Buku Mojok)

Share on FacebookShare on Twitter

Blok Pembangkang: Gerakan Anarkis di Indonesia 1999-2011 adalah bahan bacaan yang cocok untuk kalian yang ingin memahami apa itu anarkis

Mereka sering memakai pakaian serba hitam saat aksi. Mereka menutup wajah agar sulit ditandai. Mereka menyuarakan kebencian pada pemerintah bukan dari orasi. Cat semprot dan molotov menjadi alat aspirasi mereka. Namun, mereka tidak bermimpi menjadi pemerintah. Tidak juga membentuk negara baru sesuai ideologi mereka. Mereka ingin membubarkan Negara seutuhnya.

Buku Blok Pembangkang: Gerakan Anarkis di Indonesia 1999-2011 karya Ferdhy F. Putra merekam itu semua. Barisan hitam-hitam yang sering diberitakan sebagai kaum anarkis sindikalis oleh media menjadi inti bahasan buku ini. Dan jujur, buku ini membuat saya senyum-senyum sendiri. Alasannya, ada deh hehehe.

Dari cover, buku ini sudah anarkis banget. Cover hitam dengan judul emboss berwarna merah. Bendera anarki menjadi bagian background monochrome. Itu lho yang lambangnya A di dalam lingkaran. Buku setebal 200 lebih halaman ini masih bisa dibaca untuk kaum goleran yang biasa baca zine tipis. No offense, toh saya juga sama. Tapi, isi buku ini jelas lebih anarkis daripada covernya.

Bicara anarkisme dan anarkis akan dekat dengan gesekan rakyat-otoritas. Maklum, ideologi anarkis memang dekat dengan rakyat yang tersisih. Mas Ferdhy ikut menekankan bagaimana anarkisme ikut digelorakan oleh subkultur punk. Saya sih tidak ingin membahas apa itu anarkisme secara menyeluruh. Toh sudah saya bahas di salah satu artikel saya sebelumnya.

Tapi, saya ingin membahas hal menarik dari buku karya Mas Ferdhi ini. Blio merekam bagaimana kelahiran gerakan anarkisme ini berbarengan dengan masa senja Orde Baru. Rezim fasis ini menjadi sumber lahirnya gerakan alternatif perlawanan rakyat. Tentu karena gerakan terang-terangan akan diberangus rezim Soeharto ini. Nah, Mas Ferdhi sukses merekam bagian ini.

Salah satu yang saya kagumi adalah objektivitas Mas Ferdhi untuk membahas gerakan anarkis yang lahir dari dalam Partai Rakyat Demokratik (PRD). Berawal dari gerakan yang condong sosialis, sekelompok orang yang lebih radikal memilih jalur tanpa ikatan otoritas dan kepemimpinan organisasi. Mengapa saya kagum? Karena banyak orang yang menyebut diri anarkis tidak mengetahui atau mengakui lahirnya gerakan anarkisme ini. Mungkin risih dengan kenyataan anarkis pernah sedekat itu dengan PRD.

Perpecahan yang terjadi antara PRD dan anarkis, ditambah gelombang subkultur punk, melahirkan gerakan anarkis yang kita kenal ini. Mas Ferdhi juga berhasil merekam kelahiran anarkisme yang terus bergesek dengan otoritas. Literasi anarkisme mulai bertebaran, meskipun sering dikira buku kiri alias komunis. Tapi bukankah anarkisme itu ideologi kiri?

Baca Juga:

Alasan Gramedia Tidak Perlu Buka Cabang di Bangkalan Madura, Nggak Bakal Laku!

Surat Terbuka untuk Para Penimbun Buku di iPusnas, Apa yang Kalian Lakukan Itu Jahat  

Nah ini juga poin plus buku Blok Pembangkang: Gerakan Anarkis di Indonesia 1999-2011. Mas Ferdhi menunjukkan posisi anarkisme yang tidak di dalam spektrum kanan-kiri ala ideologi lain. Mas Ferdhi tidak menggunakan ujaran atau kutipan untuk menunjukkan kekhasan anarkisme. Namun, blio menggunakan historis gerakan dan bagaimana gerakan anarkisme berbeda dengan gerakan kiri.

Meskipun seperti dokumentasi, namun buku ini tidak berat-berat amat. Mas Ferdhi tetap menggunakan bahasa ringan dan penggambaran yang membuat kita berandai-andai. Mas Ferdhi juga menunjukkan alasan mengapa anarkisme dekat dengan situasi chaos tanpa menghakimi gerakan ini. Saya pikir buku ini bisa menjadi sumber pengetahuan terhadap ideologi yang sering dipelintir media dan otoritas.

Mungkin yang akan menggelitik para anarko adalah adanya kode ISBN dalam buku ini. Maklum, buku ini diterbitkan secara profesional dan sungguh-sungguh oleh Buku Mojok. Toh apa artinya ISBN, ketika yang dibahas adalah isinya. Biarkan saja negara mengakui buku yang menarasikan gerakan pembubaran Negara.

Jika ingin mengenal anarkisme, Blok Pembangkang: Gerakan Anarkis di Indonesia 1999-2011 ini bisa dibaca sebagai awalan. Nanti tinggal cari literasi lain yang juga dikutip buku ini. Jika ingin memahami pola pikir pembakar pos polisi dan vandal anarkis, bisa juga baca buku ini. Jika ingin bernostalgia, buku ini seperti buku harian juga. Apalagi dibaca sambil makan bakso kurang asin yang dijajakan pedagang kekar membawa HT.

Sumber gambar: Situs Buku Mojok

Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Mereka Sibuk Menghitung Langkah Ayam: Menjelajahi Reportase Beragam Kisah Bersama Cak Rusdi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 Juni 2022 oleh

Tags: anarkiBlok Pembangkang: Gerakan Anarkis di Indonesia 1999-2011Buku
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Rame-rame Ulang Tahun Majalah Bobo ke-50 Bikin Saya Sadar Betapa Tidak Meratanya Akses Literasi di Indonesia

Rame-rame Ulang Tahun Majalah Bobo ke-50 Bikin Saya Sadar Betapa Tidak Meratanya Akses Literasi di Indonesia

29 Juni 2023
Joker coki pardede anji artis mojok

Plis deh, Coki Bukan Joker, dan Berhenti Menyamakan Artis yang Kena Masalah dengan Joker

6 September 2021
angin segar literasi

Angin Segar Dunia Literasi

20 Mei 2019
Tidak Apa-apa Sebab Kita Saling Cinta

Tidak Apa-apa Sebab Kita Saling Cinta: Kejujuran yang Megah dan Mahal

28 November 2021
Si Kecil yang Terluka dalam Tubuh Orang Dewasa: Teman Berbagi Luka Masa Kecil terminal mojok.co

Si Kecil yang Terluka dalam Tubuh Orang Dewasa: Teman Berbagi Luka Masa Kecil

2 Desember 2021
buku pelajaran jurnalistik pelajaran jurnalisme untuk pemula mojok.co

3 Buku Jurnalistik untuk Kamu yang sedang Belajar

20 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.