Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Bikini Dinar Candy dan Mental Aji Mumpung Influencer untuk Kritis pada Pemerintah

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
7 Agustus 2021
A A
Bikini Dinar Candy dan Mental Aji Mumpung Influencer untuk Kritis pada Pemerintah terminal mojok.co

Bikini Dinar Candy dan Mental Aji Mumpung Influencer untuk Kritis pada Pemerintah terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

“Bikini Dinar Candy memang menimbulkan polemik. Ada yang merasa terwakilkan, sisanya merasa Dinar Candy melakukan pornoaksi. Mungkin Dinar Candy merasa telah mewakili masyarakat yang jengah dengan PPKM berlevel ini. Tapi, apakah polemik Dinar Candy dan segenap suara influencer tentang pandemi ini membawa dampak?”

Saya pribadi memang tidak kaget dengan ulah Dinar Candy kemarin. DJ yang mengawali jalan viral bersama Pamella Duo Serigala ini memang doyan menimbulkan kegaduhan. Dari berdagang pakaian dalam bekas saja kita sudah melihat mental bajanya melawan nyinyiran netizen yang ganas. Yah, every publicity is good publicity kata Eazy E.

Namun, publicity stunt Dinar Candy kali ini mulai menyerempet pemerintah. Diawali dari unggahan yang sudah dihapus, Dinar Candy mempertanyakan status PPKM yang akan diperpanjang. Ditambahi dengan ancaman untuk memakai bikini di ruang publik karena stres menjalani PPKM.

Dan benar saja, PPKM Level 4 diperpanjang sampai 9 Agustus 2021. Dan benar saja, Dinar Candy berbikini di pinggir jalan sambil membawa papan bertuliskan “saya stress karena PPKM di perpanjang” yang kurang estetik itu. Dan benar saja, aksi ini menjadi konten Dinar Candy.

Pada akhirnya, aksi publisitas Dinar Candy berakhir dengan penangkapan dari pihak kepolisian. Sudah jelas jeratannya: masalah pornografi dan pornoaksi. Tidak kaget, sih, toh mungkin Dinar Candy sendiri sudah memahami konsekuensi ini.

Lalu setelah itu apa? Apa dampak yang dibawa oleh Dinar Candy dan bikini merahnya? Apa yang terjadi setelah polemik di media sosial makin memanas? Jawabannya: tidak ada! PPKM level 4 tetap berjalan, warga yang terdampak tetap menggeliat bertahan hidup, dan penanganan dari level pusat tetap carut marut. Seolah-olah aksi Dinar Candy tidak pernah terjadi.

Bila kita bisa menyebut Dinar Candy sebagai influencer, ia tidak pernah sendiri dalam menyuarakan kritik. Mungkin sudah ada ratusan influencer yang menjadi corong suara kritik masyarakat terhadap penanganan pandemi yang embuh ini. Dan banyak masyarakat yang merasa suaranya sudah diwakilkan oleh konten para influencer ini.

Tapi apa dampaknya? Ya, memang tidak ada. Saya belum melihat terobosan besar dari pemerintah akibat gugatan para influencer ini. Gugatan para influencer ini tetap berada di tempatnya: media sosial sebagai hiburan penggemarnya.

Bahkan aksi teatrikal dan mencari viral para influencer ini juga tidak meruntuhkan kepala batu pemerintah. Dari sekadar podcast sampai aksi berbikini ini hanya menambah riuh di media sosial. Tidak ada perubahan yang terjadi selain engagement yang meroket di media sosial influencer ini.

Baca Juga:

Saya Lebih Percaya Dokter Tirta daripada Influencer Kesehatan Lainnya, To The Point, dan Walk The Talk!

Dosa Beauty Influencer yang Bisa Menjerumuskan Audiens dalam Masalah Kecantikan

Saya malah melihat kecenderungan negatif dari kultur embuh ini: kritik sosial dan kritik kepada sistem hanya menjadi hiburan semata. Pembangkangan para influencer tidak lebih dari peran mereka di masyarakat, sebagai penghibur semata. Dan dengan mentalitas ini, masyarakat mulai memukul rata kritik kepada pemerintah sebagai sekadar bumbu kehidupan.

Para influencer ini bisa mengkomersialkan apa pun. Segalanya bisa diubah menjadi grafik engagement media sosial. Bahkan kritik yang sejatinya jeritan hati masyarakat dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi profit selayaknya dagangan mereka sehari-hari: konten yang menarik minat netizen.

Mungkin Anda bisa bicara, “Tapi, kan, influencer akan meng-influence masyarakat untuk sadar pada kritik yang mereka bawa”. Ya, kalau menilik terjemahan kasar dari influencer, sih, memang begitu. Mereka memberi pengaruh terhadap masyarakat apalagi pemujanya.

Namun, influence seperti apa yang mereka berikan? Umumnya, sih, tidak jauh dari lifestyle dan urusan hiburan. Sejatinya influencer hanyalah aktor yang menjadikan dunia nyata sebagai lokasi akting mereka. Pengaruh yang diberikan tidak lebih sebagai alat mereka mendapat profit.

Kembali ke urusan kritik, pada akhirnya kritik akar rumput tereduksi. Kalah gaungnya dengan aksi-aksi para influencer yang berebut pasar. Jika pemerintah terkesan pongah dengan kritik, mungkin karena yang sampai ke telinga mereka hanyalah kritik dari para influencer. Toh, memang menang gaung dan viral.

Kepeloporan ala influencer ini memang makin menyebalkan. Apalagi dipelihara oleh industri hiburan dan dikonsumsi dengan rakus oleh masyarakat. Dan namanya mental kepeloporan memang selalu berakhir memuakkan. Lihat saja pelopor reformasi yang kini sibuk membahas revolusi industri 4.0 berikut mimpi bukit algoritma.

Mungkin benar, masyarakat kita menuju influencerocracy alias kekuasaan tertinggi berada di tangan influencer. Masyarakat menuju dunia di mana suara mereka selalu diwakilkan influencer. Yah apa lacur, nyatanya memang demikian. Dan Dinar Candy adalah penyempurnaan dari situasi bangsat ini.

Ah, benar kata mentor saya: dunia akan lebih baik jika tanpa ada influencer.

BACA JUGA Terima Kasih Pemerintah Telah Melahirkan Konspirator seperti JRX dan tulisan Prabu Yudianto lainnya. 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Agustus 2021 oleh

Tags: Dinar CandyinfluencerPojok Tubir Terminalppkm
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

jadi presiden selama sehari lambang negara jokowi nasionalisme karya anak bangsa jabatan presiden tiga periode sepak bola indonesia piala menpora 2021 iwan bule indonesia jokowi megawati ahok jadi presiden mojok

Jokowi Jadi Presiden Biar Aman Saat Mengkritik Negara: Sebuah Plot Twist

31 Mei 2021
Perkara Croissant di Jakarta yang Tampak Lebih Mahal daripada di Australia terminal mojok.co

Perkara Croissant di Jakarta yang Tampak Lebih Mahal daripada di Australia

10 Juli 2021

Ria Ricis, Nggak Masalah Bikin Berita Duka Jadi Konten tapi Iklannya Mbok Dihapus Dulu!

8 Juni 2021
Saya Punya Alasan untuk Tidak Perhitungan Follow IG Orang terminal mojok.co

Tips Mengendorse Influencer di Instagram

22 Juni 2020
Fenomena Ikoy-Ikoyan yang Bikin Mundur Dunia Perkontenan terminal mojok.co

Fenomena Ikoy-Ikoyan yang Bikin Mundur Dunia Perkontenan

3 Agustus 2021
Lampu Jalan yang Dimatikan Adalah Langkah Baik Pemerintah yang Patut Diapresiasi terminal mojok.co penerangan jalan

Lampu Jalan yang Dimatikan Adalah Langkah Baik Pemerintah yang Patut Diapresiasi

8 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.