Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Biar Nggak Dikira Sekadar Bentuk Pacaran Islami, Saya Kasih Tutorial Ta’aruf yang Sahih

Maharlika Igarani oleh Maharlika Igarani
30 Juni 2020
A A
ta'aruf mojok.co

ta'aruf mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sepertinya saya tidak perlu menjelaskan definisi istilah ta’aruf kepada khalayak. Semua warga sepertinya cukup familiar dengan istilah ta’aruf sebagai sebuah proses menuju pernikahan dan mengeksekusi dorongan seks. Alih-alih menjadi metode paling aman untuk menghindari zina, kini mendapatkan cap sebagai bentuk pacaran islami. Duh, tidak sesederhana itu, Jubaedah!

Apalagi ditambah merebaknya oknum ta’aruf-ta’arufan yang menjamur di lini masa berbarengan dengan meningkatnya jomblowan dan jomblowati bucin kepercayaan kawula muda bahwa pacaran bukan satu-satunya metode untuk melangkah menuju pernikahan. Semakin memperkuat stigma kaum yang mengaku lebih percaya kepada ustaz yang menikahkannya daripada nyari sendiri. Oknum tersebut, adakalanya tidak memunculkan solusi malah menambah masalah.

Belum selesai stigma seperti membeli kucing dalam karung, ditambah fenomena yang menambah stigma ta’aruf hanya menambah penilaian maha bucin bagi kawula hijrah yang budiman. Hasilnya, orang-orang tambah tidak percaya metode ini dapat  melanggengkan pernikahan hingga maut menjemput. Daebak!

Maka dari itu, sebagai seseorang yang terbilang dekat dengan lingkungan yang mengenal proses ta’aruf sebagai mekanisme mencari jodoh, tentunya proses yang masih sahih, konservatif, dan tidak dibumbui neko-neko, saya akan memberikan penjelasan kepada saudara sekalian agar tidak terjebak dalam dekapan oknum-oknum rusuh tersebut.

Begini, akhina wa ukhtina rahimahullah. Saya akan memberikan gambaran proses ta’aruf yang masih sahih. Maaf jika yang saya paparkan berbeda dengan pengalaman panjenengan, karena biasanya proses ini cukup privat.

Setiap pihak memiliki perantara

Pihak laki-laki atau perempuan tidak bisa saling kenalan mandiri. Pasti ada perantara. Biasanya perantaranya adalah guru ngaji laki-laki dan guru ngaji perempuan. Guru ngaji itulah yang akan mempertemukan mereka berdua dan mendampingi selama proses ta’aruf. Perantara tersebut biasanya adalah seorang yang cukup kenal dengan pihak yang akan melangsungkan proses ta’aruf, bijaksana, dan berpengalaman. Teruji secara logis dan empiris pokoknya, gak kaleng-kaleng.

Biodata masing-masing pihak berada dalam kuasa perantara

Untuk saling mengenal, kedua pihak memakai biodata atau curriculum vitae atau biasa disebut proposal ta’aruf. Proposal tersebut dapat dibuat ringkas atau dibuat sepanjang proposal anggaran dana. Proposal tersebut harus dapat menjelaskan sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya tentang diri sendiri. Nah, proposal itu nanti dipasrahkan kepada perantara untuk kemudian diperiksa dan bisa jadi direvisi. Jadi, gak cuma skripsi atau kerjaan saja yang revisi, Jubaedah. Mau nikah pun juga banyak revisinya. Setelah proposal tersebut beres, baru diserahkan kepada perantara pihak lain. Gak ada yang namanya tuker-tukeran sendiri apalagi nyebar data pribadi di grup whatApps dan tinggal milih salah satu. Lu kira lelang keperawanan?

Interaksi kedua pihak didampingi perantara

Taaruf nggak mengenal jadwal ngopi berdua untuk membicarakan biodata yang sudah dituker. Apalagi membahas hobinya apa sampai mau punya anak berapa. Seluruh interaksi berada dalam pendampingan perantara, termasuk dalam hal chat. Intervensi teknologi sebatas memberikan ruang semacam grup whatApps yang isinya tidak hanya berdua melainkan juga kedua perantara. Jadi, jangan harap bisa nyicil sayang-sayangan. Tiap pihak pun juga dengan sadar tidak melakukan interaksi intim di luar grup, masing-masing sadar. Bahkan bisa jadi tidak saling menyimpan nomor. Otomatis gak bisa lihat-lihatan status whatApps dan mengira-ngira apakah ini untukku?

Baca Juga:

3 Ide Pacaran Unik yang Hanya Ada di Bantul, Dijamin Nggak akan Terlupa

Jangan Jatuh Cinta dengan Orang Kabupaten Semarang, Kamu Nggak Akan Kuat!

Tidak menutup peluang untuk saling mengenal

Begini, ta’aruf tidak serta merta membuatmu membeli kucing dalam karung. Apabila masing-masing pihak sepakat untuk melanjutkan ta’aruf ke jenjang ta’aruf yang lebih sempurna, maka pembahasan juga akan lebih personal. Mulai dari melihat fisik calon,  memberikan pemaparan tentang latar belakang ataupun cita-cita, kepribadian, kebiasaan, sampai masalah menstruasi dan pengen punya anak berapa, bisa masak apa nggak, dan lain-lain dapat dikomunikasikan saat ta’aruf.

Guna meminimalisir konflik yang seharusnya sudah tuntas sebelum menikah. Pihak yang berta’aruf dan pihak perantara menginginkan pasangan yang memiliki gambaran awal tentang seseorang yang akan menikah dengannya. Perantara juga bukan seseorang yang mutlak menjadi orang tua. Karena pihak yang berta’aruf pun juga dapat meminta izin kepada orang tua biologis jika ingin menikah dengan seseorang. Pihak yang berta’aruf pun juga harus membuka saran dan masukan, kesetujuan dan ketidaksetujuan. Komunikasi dijalankan dengan baik meski melewati perantara.

Tidak menyimpan perasaan lebih dalam terlebih dahulu

Salah satu hikmah dari ta’aruf adalah kedua pihak yang belum terlalu menyimpan perasaan cinta. Sehingga jika proses tidak dilanjutkan karena suatu alasan, kalau jatuh nggak terlalu sakitlah. Bahkan gak sakit sama sekali. Seringkali, yang membuat kita patah hati adalah ditinggal saat sayang-sayangnya. Sudah nyaman eh nggak jadi. Sontoloyo.

Ta’aruf sejatinya bukan menggantung orang terlebih dahulu sembari menyiapkan mental dan finansial menuju pernikahan. Ketika sudah yakin ta’aruf kedua pihak adalah pihak yang dinilai sudah siap untuk menikah. Sehingga, jikalau menikah lima menit lagi pun tidak masalah.

Bukan main-main macam tarik ulur perasaan saja, akhi. Pas ditanya kapan lamar malah chat jadi centang satu dan gak ada foto profilenya.

Terserah panjenengan mau menggunakan metode pencarian jodoh dengan ta’aruf yang sahih ini atau tidak yang penting hormati mereka-mereka yang sudah berusaha menggenapkan separuh agamanya lewat jalan ini. Terserah pula jika masih mau pakai oknum pencarian jodoh, yang penting pakai otak ya.

BACA JUGA Serba Serbi Persiapan Sebelum Menikah atau tulisan Aisha Rara lainnya. Follow Facebook Aisha Rara.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 30 Juni 2020 oleh

Tags: Pacarantaarufzina
Maharlika Igarani

Maharlika Igarani

Maharlika Igarani

ArtikelTerkait

rindu

Di Bulan Ramadan, Menyiasati Rindu Sungguh Asyu

8 Mei 2019
ditolak

Jika Belum Ditolak, Jangan Pernah Mengatakan Dia Tidak Mencintaimu

1 Oktober 2019
Kasta Kentut dalam Hubungan Asmara

Kasta Kentut dalam Hubungan Asmara

31 Januari 2024
tutorial putus

Tutorial Putus yang Baik dan Benar Sesuai dengan Kaidah yang Telah Disempurnakan

3 Juli 2019
pacaran saudara kembar MOJOK

Pacaran Sama Cewek yang Punya Saudara Kembar, Seru dan Bikin Tengsin pada Waktu Bersamaan

30 Juni 2020
coffee shop

Kejadian yang Sering Ditemukan di Coffee Shop

30 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.