Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Betapa Meruginya Orang yang Belum Pernah Mencicipi Mie Dokdok ala Warung Burjo

Efrida Qurotul A'yun oleh Efrida Qurotul A'yun
19 Juli 2023
A A
Betapa Meruginya Orang yang Belum Pernah Mencicipi Mie Dokdok ala Warung Burjo

Betapa Meruginya Orang yang Belum Pernah Mencicipi Mie Dokdok ala Warung Burjo (Dokumentasi Pribadi)

Share on FacebookShare on Twitter

Hayo ngaku siapa yang belum pernah mencicipi mie dokdok ala warung burjo?

Menjadi mahasiswa perantauan merupakan sesuatu yang perlu saya syukuri. Sebab, pengalaman yang sangat berharga ini belum tentu bisa dirasakan oleh semua orang. Pengalaman pertama saya menjadi anak kos di Solo, khususnya yang tinggal di gerbang belakang UNS, mengharuskan saya untuk mencicipi berbagai makanan khas perantauan di sini. Salah satu tempat yang biasa saya kunjungi untuk mengisi perut adalah warung burjo.

Warung burjo atau warung bubur kacang ijo merupakan warung makan yang biasanya dimiliki oleh orang Sunda. Meski namanya warung burjo, di sini nggak cuma menyediakan bubur kacang ijo, melainkan juga berbagai menu makanan lain yang pastinya enak, porsinya banyak, dan kaya akan micin. Salah satu menu makanan yang wajib dicicipi di warung burjo adalah mie dokdok.

Sebelum mengenal mie dokdok, saya kerap memesan menu nasi campur. Sebab, nasi campur ala warung burjo memang pilihan tepat bagi anak kos seperti saya. Nasi yang disajikan cukup banyak—buat saya pribadi bisa untuk dua kali makan—, ada sedikit kuah, dan kaya akan lauk (ada potongan sosis, suwiran ayam, orak-arik telur, sedikit sayuran, dan kerupuk). Tentu saja buat anak kos seperti saya, nasi campur adalah menu lengkap yang bikin nafsu makan bertambah.

Akan tetapi, lantaran kerap mencicipi nasi campur, saya merasa sedikit bosan dengan menu ini. Akhirnya saya memberanikan diri berpindah haluan ke menu ala warung burjo lainnya, yakni mie dokdok. Nggak usah bingung dengan nama menu satu ini. Dokdok berasal dari dua kata serapan, yakni “endog” dan “godog”. Dalam bahasa Sunda, endog berarti telur, dan godog berarti merebus.

Mi goreng yang disajikan dengan kuah

Mie dokdok merupakan mi goreng yang disajikan dengan kuah. Saat pertama kali mencicipinya, saya agak sedikit kaget dengan tampilan, isian, dan rasanya. Bahkan saya merasa kuliner satu ini mirip dengan seblak, tapi versi kekurangan bahan. Isian menu satu ini biasanya orak-arik telur, mi goreng, sedikit sayuran (kobis, bawang prei, dan seledri), serta beberapa potong sosis. Mirip sama seblak, kan? Bedanya kalau seblak ada kerupuknya aja dan dimasak pakai kencur.

Para Aa di warung burjo memasak mie dokdok menggunakan bahan utama mi goreng instan. Mi goreng ini kemudian diubah menjadi mi rebus. Memang perlu inovasi agar menu satu ini menarik para pelanggan yang datang ke warung burjo. Rasa yang ditawarkan mie dokdok gurih, lezat, dan pedas (tergantung request cabai).

Untung saja saya memberanikan diri mencicipi kuliner satu ini. Kalau nggak, wah, sungguh merugi. Siapa pun yang pernah mencicipi mie dokdok pasti setuju kan kalau makanan ini adalah menu yang wajib dicicipi di warung burjo?

Baca Juga:

Mie Bangladesh Itu Cuma Versi Upgrade dari Mie Dokdok, Rasanya Mirip, Harganya Ikutan Mirip

5 Mi Instan yang Jarang Saya Temui di Warung Burjo Pulau Jawa

Penulis: Efrida Qurotul A’yun
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Mie Dokdok vs Mie Goreng, Enak Mana?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 19 Juli 2023 oleh

Tags: mie dokdokwarung burjo
Efrida Qurotul A'yun

Efrida Qurotul A'yun

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang memiliki cita-cita di luar kendali.

ArtikelTerkait

sambat

Ketika Game Online Jadi Ajang Sambat Penontonnya

27 Agustus 2019
5 Mi Instan yang Jarang Saya Temui di Warung Burjo Pulau Jawa Terminal Mojok

5 Mi Instan yang Jarang Saya Temui di Warung Burjo Pulau Jawa

5 Maret 2022
Same Energy: Makan dan Nongkrong di Warung Burjo tapi Nggak Beli Burjo

Bukan Hal Aneh: Makan di Warung Burjo tapi Nggak Beli Burjo

15 Maret 2020
Mie Dokdok vs Mie Goreng, Enak Mana?

Mie Dokdok vs Mie Goreng, Enak Mana?

23 April 2020
Mie Bangladesh Itu Cuma Versi Upgrade dari Mie Dokdok, Rasanya Mirip, Harganya Ikutan Mirip

Mie Bangladesh Itu Cuma Versi Upgrade dari Mie Dokdok, Rasanya Mirip, Harganya Ikutan Mirip

1 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.