UEFA Champions League sudah usai dengan Chelsea sebagai juaranya. UEFA Europa League pun sudah selesai dengan Villareal FC sebagai juaranya. Beberapa liga top Eropa juga sudah selesai dan menemukan juara masing-masing seperti Bayern Munchen yang menang Bundesliga, Atletico Madrid yang menang La Liga, Inter Milan yang mematahkan scudetto Juventus serta banyak lagi. Walaupun beberapa liga yang cukup seru itu berakhir dan sepak bola memasuki jeda internasional, namun antusiasme peminat sepak bola tidak berhenti sampai di situ. Selain menebak siapa yang akan menjuarai UEFA Super Cup dan FIFA Club World Cup, masih ada satu hal yang ditunggu. Bukan, bukan nunggu Arsenal degradasi ke EFL Championship, tapi ajang penentuan siapa yang berhak memenangkan Ballon d’or.
Ballon d’or sendiri adalah penghargaan bagi pemain yang menunjukkan performa gila-gilaan dalam satu musim. Entah ia mencetak banyak gol, menyumbang banyak asis, tampil ciamik di lapangan, atau banyak melakukan saves dan mencatatkan cleansheet yang cukup banyak dalam satu musim. Sebelum penghargaan paling bergengsi untuk pemain sepakbola ini dihentikan musim lalu karena pandemi, kita selalu melihat dua nama yang selalu bertengger menjadi nominasi dalam Ballon d’or ini. Siapa lagi kalau bukan dua GOAT, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Praktis semenjak 2008 kedua nama ini yang masuk ke dalam nominasi dan pasti salah satu dari mereka yang akan mendapatkannya. Baru ada satu orang yang mematahkan dominasi kedua orang ini yaitu Luka Modric pada 2018. Orang-orang seperti Xavi, Iniesta, Ribery, Neymar, dan yang lain hanya numpang lewat di nominasi.
Namun, lain cerita pada tahun ini. Kedua pemain terbaik dunia saat ini sedang dalam fase inkonsistensi dalam musim ini. Ronaldo yang main di Juventus harus finish di peringkat empat dan Lionel Messi yang main untuk Barcelona harus finish di peringkat tiga. Kedua klub yang dibela orang ini cuman memenangkan piala Coppa Italia dan Copa del Rey yang dinilai kurang prestisius dibandingkan menjuarai liga.
Memang kedua pemain ini masih menjadi top skor di liganya masing-masing di mana Messi mencatatkan 30 gol pada La Liga dan Ronaldo mencatatkan 29 gol di Serie A Italia. Namun, sepak bola itu bukan unjuk diri individual. Sepak bola sendiri adalah pertandingan antar tim. Tengok Harry Kane. Dia top skor sekaligus raja assist di EPL. Tapi, gagal bawa Tottenham Hotspur tembus UCL sama UEL. Untung masuk ke UECL (Kompetisi antarklub Eropa kasta ketiga) jadi masih selamat harga dirinya sebagai top six England.
Nah, kalau kedua orang ini saya tidak berekspektasi masuk ke dalam nominasi, maka saya memprediksi lima pemain yang lebih layak memenangkan atau setidaknya masuk nominasi Ballon d’or ini.
#1 Robert Lewandowski
Nominasi yang paling layak memenangkan Ballon d’or sudah pasti Robert Lewandowski. Di musim kemarin ia sudah membawa Bayern Munchen meraih sextuple termasuk Liga Champions dan di musim ini Bayern kembali menang piala Bundesliga. Selain itu musim ini ia mencatatkan 41 gol di Liga Jerman dan berpeluang besar meraih Golden Boot karena peringkat dua, Lionel Messi tertinggal jauh sebanyak 30 gol. Walaupun Bayern Munchen gagal back-to-back Liga Champions, tapi Robert layak mendapat Ballon d’or baik dari sisi individual maupun torehan klub yang diraihnya.
#2 N’Golo Kante
Sadar tidak sadar kita, ada satu pemain underrated pada perhelatan Liga Champions kemarin. Yaitu gelandang bertahan Chelsea, N’Golo Kante. Kante berhasil membawa Chelsea sebagai juara Liga Champions dan meraih empat kali MOTM pada Champions League musim ini. Walau tidak ada banyak gol yang dia cetak, namun peran dia di lapangan cukup krusial untuk permainan Chelsea, cukup baik dalam transisi bertahan ke menyerang atau build-up lapangan tengah Chelsea.
Jika ditilik ke belakang, Kante memenangkan trofi Liga Inggris, Europa League, World Cup, dan sekarang Champions League. Suatu hal yang belum dapat diraih oleh orang sekelas Ronaldo dan Messi. Jadi masuknya Kante sebagai nominasi juga sangat beralasan dan sangat memungkinkan ia memenangkan penghargaan Ballon d’or.
#3 Harry Kane
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Harry Kane kompak meraih top skor sekaligus top assist pada Liga Inggris. Suatu pengalaman yang cukup aneh namun nyata, bahwa seorang yang sering mencetak gol, dia juga yang sering memberikan umpan matang berbuah gol untuk timnya. Walau dalam kenyataannya Tottenham Hotspurs tidak masuk ke dalam UCL dan UEL, namun kualitas Kane sebagai seorang individual ini juga bisa diperhitungkan sedikit untuk memasukkan ia ke dalam nominasi Ballon d’or.
#4 Edouard Mendy/Ederson Moraes
Jika daritadi kita membahas pemain dari striker maupun gelandang, sekarang kita membahas goalkeeper. Goalkeeper dalam Ballon d’or sendiri sering dianggap sebelah mata dalam penilaian para jurinya. Baru seorang Legenda dari Dinamo Moskwa bernama Lev Yashin yang menjadi satu-satunya pemenang Ballon d’or sebagai kiper. Dan untuk musim ini nama Edouard Mendy dan Ederson yang layak masuk nominasi. Ederson sendiri meraih Golden Gloves EPL 2021 dengan mencatatkan 19 clean sheets dan membawa Manchester City juara EPL. Golden Gloves juga diraih Ederson musim lalu. Sedangkan Mendy sendiri mencatakan 9 clean sheets dari 12 pertandingan Champions League dan membawa Chelsea juara Liga Champions. Kedua kiper ini layak jika masuk kedalam nominasi Ballon d’or dan berkemungkinan besar menang jika melihat statistik mereka di musim ini. Itupun jika kiper punya peluang yang sama untuk menang.
Kesimpulannya, saya tak bilang Ronaldo dan Messi adalah player yang buruk serta tak pantas memenangkan Ballon d’or. Mereka sendiri mencetak rekor masing-masing dari Ronaldo yang menjuarai segala kompetisi sepak bola di tiga negara dan Messi yang berhasil menjadi top skor La Liga. Namun, jika kita masih terpedaya dan masih larut dalam dominasi kedua pemain ini tanpa menilai secara obyektif ke pemain lain, ini akan menjadikan rasa tidak adil kepada pemain lain. Banyak pemain lain yang memiliki statistik yang lebih baik dari Messi dan Ronaldo baik dari segi individu maupun tim. Memang setiap pemain ada masanya dan mungkin era ini bukan era Ronaldo-Messi lagi.
Namun kalau FIFA masih meloloskan Ronaldo dan Messi dan menjadikan salah satu dari mereka menang lagi, ya terserah mereka lah. Siapa tau istilah “anak kesayangan FIFA” itu benar adanya~