Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Game

Berterima Kasihlah Kepada PlayStation, Wahai Generasi 90an

Diaz Radityo oleh Diaz Radityo
26 Agustus 2019
A A
PlayStation

PlayStation

Share on FacebookShare on Twitter

Ruang berukuran kecil tersebut dijejali oleh anak-anak yang masih berseragam. Semuanya menaruh rapi sepatu dan kaos kaki yang dipakainya. Mereka duduk dengan tertib dengan menunggu gilirannya. Pemandangan seperti itu biasanya dapat ditemui di persewaan PlayStation (PS) tahun 90-an.

PlayStation 1 adalah konsol game pertama yang diciptakan pertama oleh Sony.  Dia  merupakan leluhur dari PS generasi terbaru. Kehadiran PS 1 adalah sebuah hiburan yang sangat luar biasa indah dan menyenangkan bagi generasi tahun 90-an. Kedatangan PS menjadikan masa remaja di kala itu lebih berwarna.

Generasi 90an itu mudah dibuat kagum sama hal-hal yang bersifat baru. Ya maklum saja, generasi 90-an itu kan banyak sekali pembatasan yang dialami. Mau nyanyi ini nggak boleh, mau teriak-teriak dikit juga nggak boleh. Semuanya mulai berubah, berkat PS 1 orang yang gak bisa main sepak bola bisa menjadi jago bermain nola di layar televisi. Kalau mau memancing ikan nggak usah ke sungai, lewat PS 1 saja bisa.

Adanya perkenalan dengan teknologi PlayStation tentu saja tetap ada nyinyiran yang ditimpakan kepada para penggemar PS. Banyak di antaranya yang harus menghadapi tuduhan menjadi pemalas, tukang bolos, dan hal yang tidak mengenakkan lainnya.

Apa iya PS hanya memiliki nilai negatif saja? Saya rasa sih nggak. Di dunia ini pasti semuanya diciptakan dua sisi. Termasuk juga PlayStation yang sebenarnya juga memiliki nilai positif. Lalu, apa saja sih yang bisa dipetik dari PS?

  1. Melalui PS anak generasi 90an bisa belajar bahasa Jepang dan Inggris.

Mengawali nilai positif yang dimiliki oleh PS maka generasi tahun 90-an bolehlah sedikit berbangga diri. Ketika itu kami “dipaksa” untuk mempelajari bahasa Jepang pada saat memulai permainan. Jauh sebelum ada Pro Evolution Soccer, kami memainkan Winning Eleven yang isinya bahasa Jepang semua. Tulisan Kanji pula. Tapi tanpa kursus bahasa Jepang, kami tetap bisa memaikannya kok. Terkait dengan bahasa Inggris di permainan lainnya juga berhasil kami tuntaskan dengan baik. Padahal kemampuan bahasa Inggris saya sih mentok di yes or no aja.

  1. Berlatih menjadi anak yang suka menabung dan manajemen keuangan.

Poin positif kedua yang bisa diambil dari kedatangan PS adalah kami dididik untuk mengelola uang saku dengan baik dan bijak. Mengapa demikian? Zaman dahulu harga memory card di kisaran dua puluh ribu rupiah. Belum lagi ditambah ongkos buat bermain PS sebesar Rp 1.500 per jamnya. Kami dilatih untuk mampu mengelola uang saku kami sebesar seribu rupiah demi menuntaskan hasrat jiwa gamers kami.

  1. Dikenalkan sejak dini dengan konsep wirausaha.

Sebut saja nama teman saya Agus. Dia jago sekali dalam bermain sepak bola sehingga hampir tiap minggu ia membeli memory card. Lama-kelamaan memory cardnya menjadi banyak dan ia kebingungan untuk menggunakannya. Dia pun lantas berpikir agar gimana caranya ia tetap bisa bermain Winning Eleven tanpa mengurangi jatah uang sakunya. Alhasil, memory card yang dia miliki dijual. Memory card yang dijualnya tidak dalam bentuk kosongan. Biasanya isinya adalah tim sepak bola yang sudah “jadi” atau bisa juga ia telah menuntaskan level tertentu dalam sebuah permainan. Mental pengusaha pun terasah sejak dini, bukan?

Baca Juga:

Susu Tunggal, Susu yang Bikin Nostalgia Masa Kecil Warga Blitar

Mengenang Bisnis Rental PS yang Sempat Berjaya, Kini Merana

  1. Mewujudkan program pemerintah Gerakan Disiplin Nasional.

Gerakan Disiplin Nasional merupakan program yang dicanangkan pas Orde Baru masih berkuasa. Jadi mau tidak mau kami juga harus melaksanakannya. Sebenarnya ketika sedang di rental PS kami menerapkan aturan tersebut kok. Kami dengan sabar mengantre menunggu giliran main. Nggak ada namanya pakai nomor antrean terus dipanggil satu per satu. Semuanya alami dan saling memahami. Selain itu, seperti yang sudah ditulis di kalimat pembuka. Kami juga mengatur sepatu yang dipakai dengan rapi. Jadi kami sudah melaksanakan program dari pemerintah kan?

  1. Melatih kreativitas.

Indonesia memang gudangnya orang kreatif. Setiap kesulitan selalu ada jalan kemudahan. Ketika kami kesulitan untuk memahami bahasa Jepang dan Inggris, mas-mas rental PS serta jaringannya membuat CD PS dengan bahasa Indonesia. Keren kan? Tidak sampai situ saja, tim-tim lokal yang ada di Indonesia dengan sentuhan “ajaib” mereka bisa bercokol bareng tim-tim elit dunia. Kapan lagi itu bisa terjadi? Hanya bisa kita temui di PS.

Mengutip pemikiran Levi Strauss bahwa di dunia ini semuanya diciptakan berpasangan sekaligus berlawanan. Maka alangkah baiknya kita memandang kehadiran PS tidak melulu dari sudut pandang negatif. Yakinilah hal itu seperti kalian meyakini kelebihan dan kekurangan pasangan kalian. Bila memang ada yang berlaku negatif akibat mainan PS maka itu adalah “oknum” saja. Shutoooo!!!111!!! (*)

 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 24 Januari 2022 oleh

Tags: generasi 90-annostalgiapesplaystationPlayStation 4PlayStation networkwinning eleven
Diaz Radityo

Diaz Radityo

Peramu kata-kata, kadang juga jual omongan.

ArtikelTerkait

Melalui Lagu Kita Kembali ke Masa Lalu

5 Maret 2020
sunat mojok

5 Barang yang Sering Dibeli dengan Uang Sunat

14 Juli 2020
Mengenang Bisnis Rental PS yang Sempat Berjaya, Kini Merana Mojok.co

Mengenang Bisnis Rental PS yang Sempat Berjaya, Kini Merana

20 Desember 2023
Berbagai Cara yang Saya terminal mojok.co Lakukan Biar Punya Mata Minus dan Bisa Pakai Kacamata

Berbagai Cara yang Saya Lakukan Biar Punya Mata Minus dan Bisa Pakai Kacamata

15 Desember 2020
5 Tempat di Malang yang Bikin Mahasiswa Alumni Bernostalgia Terminal Mojok

5 Tempat di Malang yang Bikin Mahasiswa Alumni Bernostalgia

7 Agustus 2022
Nostalgia Telepon Umum, Benda Ajaib yang Punya Banyak Kisah Terminal Mojok

Nostalgia Telepon Umum, Benda Ajaib yang Punya Banyak Kisah

24 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.