Ketika Game Online Menyerang, PES dan Winning Eleven Masih Menjadi Pilihan – Terminal Mojok
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Hiburan Game

Ketika Game Online Menyerang, PES dan Winning Eleven Masih Menjadi Pilihan

Dani Alifian oleh Dani Alifian
20 Juli 2019
0
A A
pes

pes

Share on FacebookShare on Twitter

Game online telah menjadi semacam virus yang menjangkit ke berbagai lapisan masyarakat mulai orang tua, anak muda, bapak ojol, ibu arisan, hingga anak anak. Meski demikian, tempat PES (Pro Evolution Soccer) dan Winning Eleven masih jadi pilihan—utamanya bagi mahasiswa akhir bulan yang missqueen kuota.

Game online bukan hanya sebatas permainan, tetapi sudah menjadi ladang pencarian nafkah. Beberapa orang yang menggeluti dunia game online bahkan mampu membeli Ferrari—sebut saja Jess No Limit. Content creator pun berbondong-bondong membuat channel YouTube demi menyajikan cara bermain yang baik dan benar—mirip cara memasak makanan agar lezat.

Adalah Reza ‘Arap’ Oktovian dan beberapa kawan lainnya yang pertama membuat konten terkait dunia game. Setelah Reza ‘Arap’ Oktovian ‘sadar’ kemudian hengkang dari per-YouTube-an, kemudian banyak orang terseset bermunculan channel game lain. Kini YouTube lebih dari televisi, lebih menggiurkan untuk mencari penghasilan—apalah daya hanya saya hanya blogger dengan monetize yang tidak bisa diaktifkan akibat mahalnya hostinger WordPress—hey WordPress! Itulah tontonan mendidik keren demi mendapat uang dari AdSense—ini intermezzo saja, saya tidak tertarik lebih lanjut membahas hal itu.

Game online antara lain PUBG, Mobile Legend, Free Fire, Hago dan beberapa game dengan keharusan kuota atau WiFi gratisan begitu banyak digemari. Salah satu alasan barang tentu soal budget, game online sekaliber Dota 2 lebih mahal karena harus dimainkan dengan kuota besar—apalagi yang membuat alasan mahasiswa kepepet skripsi. Efisiensi waktu juga menjadi alasan lainnya, game online Android membutuhkan alokasi waktu lebih sedikit.


Terbukti dari fitur permainan gratis terfavorit versi Google Play Store. Beberapa game yang saya sebut diatas adalah yang paling diminita. Dari pengamatan stalking komentar dapat diketahui peminatnya beragam mulai dari anak TK, hingga bapak-bapak berusia senja. Event kejuaraan game bahkan cukup menggiurkan. Sampai sampai Esports jadi salah satu ajang dalam Asian Games kemarin.

Sekarang mari kita flashback, karena saya paham pembaca tulisan ini mereka yang bukan anak kecil, dan masih mengalami nikmatnya antre PS-an. Ketika masa masa Sekolah Dasar dulu, bagi anda yang lahirnya sebelum  tahun 2000—berarti sekarang anda sudah tua—bermain PES sampai lupa jam, sungguh hal yang paling mengasyikkan.

Dulu ketika masih kecil boro-boro main PS (Play Station) seharian, berjam-jam saja sudah diejek para pengantri setia. Berbeda kini, anak kecil yang hobinya bermain game sudah memiliki cita-cita kelak menjadi gamers sukses dan YouTuber game populer—amiin, Dek.

Bayaran sejam kala itu cukup menguras, selain itu ketika berlama-lama bersiaplah anda diancam pembunuham tidak ditemani saat terlalu lama menyewa PS. Play Station kala itu sungguh mencerminkan budaya Indonesia sedikitlah—sebab ketika bermain PS akan ada antrian panjang yang menunggu di belakang, terlebih saat hari libur.

Kini ketika serangan bus hantu game online melanda, eksistensi Play Station tetap menjadi tempat kembali yang paling nyaman. Alasan pertama tentu masalah alokasi dana, karena bermain PS mengajarkan untuk tidak berlebihan dalam mengeluarkan uang atau menghabiskan waktu.

Game yang paling digemari hingga kini adalah Winning Eleven dan PES—itu loh main bola yang bisa bikin teriak teriak hingga analog copot. Tentu saja karena masyarakat bola Indonesia alias football lovers mirip dengan Kpopers atau ukhti-ukhti lovers, terus ada meski kurang berlipat ganda.

Perusahaan PES dan Winning Eleven juga terus memperbaiki virtual gambar. Dari yang awalnya sebatas kartu yang mukanya gak jelas siapa, kini tanpa dizoom pun tetap kelihatan bedanya Messi dan Ronaldo.

Alasan lain, bermain PES merupakan bentuk kerinduan pada masa lalu. Meskipun alat sudah lebih modern, tetapi analog selalu membawa pada romansa PES dan Winning Eleven bisa memakai kode cheat. Yang wasit butalah, tendangan pisang, dukun gawang, wes aneh-aneh pokoke. Setelah saya juga paham bermain PES dan Winning Eleven ternyata itulah hoax anak kecil zaman old.

Alasan terakhir, PES dan Winning Eleven masih jadi pilihan karena kekolotan seseorang terhadap game online. Mungkin anda yang memang menjadikan game hanya sebatas pengisi waktu senggang, akan sedikit kesulitan ketika harus berurusan dengan fitur PUBG, Mobile Legend, Free Fire, atau lainnya. Terkadang kembali ke game masa lalu masih menjadi pilihan—persis seperti mantan ketika bosan dengan pacar yang kian hari makin berseberangan.

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: Game Onlinepesplaystationpro evolution soccerwinning eleven
Dani Alifian

Dani Alifian

Artikel Lainnya

Di Kampung Saya, Orang-orang Lebih Suka Main PES Dibanding FIFA terminal mojok.co

Nggak Perlu Boikot, Ini Tips Menghadapi PSG di PES

14 Agustus 2021
Leonardo PSG FIFA PES gim sepak bola Lionel Messi Mojok

Setelah Messi Pindah ke PSG, Dunia PES dan FIFA Tak Lagi Sama

12 Agustus 2021
reza arap microtransaction warnet gamer apex legend mojok

Sudah Saatnya Negara Mengawasi Microtransaction dalam Gim

20 Mei 2021
Di Kampung Saya, Orang-orang Lebih Suka Main PES Dibanding FIFA terminal mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis ketika Bermain Winning Eleven

10 Mei 2021
Pelajaran Hidup yang Bisa Dipetik dari Harvest Moon_ Back to Nature terminal mojok

Nostalgia Harvest Moon: Back to Nature dan Pelajaran Hidup yang Bisa Dipetik darinya

5 April 2021
Mengenang Kejayaan Ragnarok Online, Game Online Paling Fenomenal di Indonesia terminal mojok.co

Mengenang Kejayaan Ragnarok Online, Game Online Paling Fenomenal di Indonesia

13 Maret 2021
Pos Selanjutnya
wc jongkok

Perdebatan Mana yang Lebih Nyaman: WC Jongkok atau WC Duduk

Terpopuler Sepekan

Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara Starbucks Membuat Orang Tertarik Beli meski Tahu Harganya Mahal

13 Mei 2022
Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini Terminal Mojok.co

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini

16 Mei 2022
3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

14 Mei 2022
Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik Terminal Mojok

Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik

15 Mei 2022
4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja Terminal Mojok.co

4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja

19 Mei 2022
10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan

2 Januari 2022
Rekomendasi 5 Drama Korea Makjang Terbaik Sepanjang Masa Terminal Mojok

Rekomendasi 5 Drama Korea Makjang Terbaik Sepanjang Masa

17 Mei 2022

Dari MOJOK

  • Syaeful Cahyadi: Menceritakan Makam Untuk Menggali Konteks Kesejarahan
    by Ali Ma'ruf on 20 Mei 2022
  • Konsep Transmigrasi Sudah Kuno, Kemendes Terapkan Transpolitan
    by Yvesta Ayu on 20 Mei 2022
  • Rahasia Mie Gacoan Jadi Jagoan Mie Pedas di Jawa dan Bali
    by Isidorus Rio Turangga Budi Satria on 19 Mei 2022
  • Nasirun, Santrinya, dan Lukisan-lukisan yang Pulang
    by Arif Hernawan on 19 Mei 2022
  • Cerita Simone Inzaghi yang Sering Dibandingkan dan Stefano Pioli yang Kerap Diremehkan
    by Ali Ma'ruf on 19 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GwazDvZPZ_Q&t=619s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In