Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Bersyukur Tidak Lahir di India, padahal Indonesia Sama Saja: Artikel Balasan

Muhammad Sabri oleh Muhammad Sabri
10 Mei 2021
A A
india nggak jorok mojok

india nggak jorok mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari yang lalu, saya membaca tulisan Raden Muhammad Wisnu di Terminal Mojok berjudul Saya Bersyukur Tidak Terlahir di Negara India. Intinya, belio mau bilang bersyukur telah lahir di Indonesia karena selamat dari permasalahan-permasalahan yang ada di India. Isi tulisannya mengesankan, bahkan usaha belio memaparkan permasalahan akut di India mampu membuat mata saya berair, sebab sedih.

Tapi, belio melupakan satu hal, bahwa apa yang belio bilang sebagai mimpi buruk di India juga terjadi di Indonesia kita ini. Yang terjadi belio terlalu cepat bersyukur sehingga lupa melihat kiri-kanan yang masalahnya adalah replika dari yang belio paparkan tentang India.

Soal pertama, belio menggambarkan lonjakan kasus corona di India yang disebabkan karena pemerintah setempat di India sana tidak tegas atau membiarkan kegiatan keramaian seperti Festival Kendi. Padahal Indonesia juga dalam masalah yang sama, di Tanah Abang Sabtu-Minggu kemarin, mendadak menjadi “lautan manusia” oleh mereka yang ingin belanja kebutuhan Lebaran, belum lagi tempat wisata, ya walau pemerintah masih lanjut larang mudik part 2. Tapi ya sama aja, ada yang dibiarkan berkerumunan karena tidak tegasnya pemerintah sehingga lonjakan kasus corona bisa kapan saja terjadi.

Selanjutnya masalah buang air besar sembarangan, memang India terkenal dengan kebiasaan buang air besar sembarang. Bahkan, praktik buang hajat sembarangan telah ada sebelum India merdeka pada 1947. Kendati demikian, jangan bersyukur dulu karena Anda lahir di Indonesia dan bukan di India. Sebab, dalam peringkat buang air besar sembarang di WHO, kita bersaing ketat dengan India. Ya India di posisi pertama, dan Indonesia di posisi kedua. Menurut Laporan gabungan WHO/UNICEF di tahun 2017, lebih dari 31 juta penduduk Indonesia masih BABS dan itu menjadikan kita negara di urutan kedua terbanyak di dunia.

Benar saja, saya sendiri lahir di lingkungan masyarakat yang masih belum BAB secara normal sesuai anjuran hidup sehat. Di sana Anda akan menemukan anak-anak yang berak di selokan pinggir jalan baik pagi, siang, sore, atau kapan pun alam memanggil mereka. Kalo yang sudah beranjak dewasa biasanya memilih sawah yang jauh dari pemukiman warga, kadang ada juga yang berak dalam kantong plastik lalu diterbangkan ke arah yang jauh dari jangkauan hidungnya, namun dekat dengan hidung yang lain. Yang paling ekstrem, praktik berak di halaman belakang rumah, dengan modal menggali tanah untuk kemudian ditimbun dengan kotoran penghuni rumah, bayangkan nasib tetangganya. Dan sialnya saya adalah tetangganya itu.

Tentu bukan cuma di desa di mana saya dilahirkan. Hampir setiap desa di kabupaten saya, yang pernah saya lihat atau kunjungi pasti memiliki satu-dua yang memilih buang air besar sembarangan. Ada yang karena memang tidak punya toilet di rumah, hingga alasan kebiasaan. Dan perlu digarisbawahi saya bicara Indonesia ya, ini bukan di India.

Berikutnya alasan Mas Wisnu bersyukur tidak lahir di India adalah karena angka pemerkosaannya begitu tinggi di sana. Belio lupa lagi, jumlah kasus pemerkosaan di Indonesia selalu tinggi. Bahkan Komnas Perempuan pernah menyebut setiap dua jam sekali setidaknya ada tiga perempuan di Indonesia yang mengalami kekerasan seksual. Maka jangan heran dengan headline di media massa kita, yang hampir setiap harinya pasti punya kata pemerkosaan di dalamnya.

Gambaran masalah di India lain, yang cemaskan Mas Wisnu adalah soal sapi yang dibiarkan berkeliaran, di kabupaten saya itu juga terjadi. Hewan peliharaan masyarakat seperti sapi, kambing, kerbau bahkan. Bebas berkeliaran, merusak tanaman, memakan bunga-bunga yang sedang mekar-mekarnya, halaman rumah warga yang lupa menutup pintu pagar pasti akan dihadiahi “kue” (kotoran hewan), dan itu merupakan sekumpulan kegelisahan orang yang terdampak dari kurangnya tanggung jawab pemilik hewan.

Baca Juga:

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Pengalaman Melepas Penat dengan Camping ala Warlok Queensland Australia

Kadang-kadang hewan tersebut berakhir dengan ditabrak kendaraan di jalan, karena hewan-hewan itu saking bebasnya berkeliaran sampai ke jalan raya. Tidak heran, bila kecelakan disebabkan hewan adalah tragedi yang terus menghantui daerah saya.

Jadi, tidak dapat dimungkiri memang ada satu-dua yang bernasib baik di negara ini maupun di India sana. Saya yakin di India sana juga ada yang sangat senang karena telah dilahirkan di negaranya, dan saya turut yakin di India juga ada yang bernasib buruk yang setiap hari membayangkan hidup di tempat atau negara khayalan yang menjanjikan kehidupan sempurna.

Mungkin Mas Wisnu hidup di salah satu kota di Indonesia yang sudah bebas dari permasalahan-permasalahan tadi, maka wajar bersyukur tidak lahir di India untuk merasakan problem akut itu. Akan tetapi, ada tempat atau daerah di Indonesia yang belum bisa bebas dari permasalahan yang menakutkan tersebut. Oleh demikian, saya yakin cukup banyak warga negara Indonesia alih-alih bersyukur tidak lahir di India. Wong, lahir di Indonesia nasibnya sama dengan ketakutan Mas Wisnu seandainya lahir di India.

BACA JUGA Saya Bersyukur Tidak Terlahir di Negara India dan tulisan Muhammad Sabri lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 10 Mei 2021 oleh

Tags: coronaIndiaIndonesiapandemi
Muhammad Sabri

Muhammad Sabri

Mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

ArtikelTerkait

coki pardede narkoba KPI pengalihan isu mojok

Kasus Coki Pardede Bukanlah Pengalihan Isu Kasus KPI, Negara Ini Memang Banyak Masalah

3 September 2021
harga rokok naik cukai rokok perokok di kafe buang puntung sembarangan padahal udah ada asbak mojok.co

Nggak Apa-apa Harga Rokok Naik, tapi Nggak Sesering Ini Juga, kali!

20 Juli 2021
Kekuatan Paspor Malaysia Bikin Iri Pemegang Paspor Indonesia yang “Memble” Mojok.co

Kekuatan Paspor Malaysia Bikin Iri Pemegang Paspor Indonesia yang “Memble”

15 Maret 2025
bagimu negeri

Lagu Bagimu Negeri: Musyrik?

19 Agustus 2019
eksperimental

Mawang Bisa Jadi Musisi Eksperimental Andalan Baru di Indonesia

18 September 2019
nama paraban profesor snape kebapakan bapak-bapak indonesia mojok

Profesor Snape Adalah Gambaran Nyata Tipikal Bapak-bapak Indonesia

1 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

Dosen Perlu Belajar dari Aktivis Kampus, Masa Sudah Jadi Dosen Public Speaking-nya Masih Jelek?

29 Desember 2025
Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Ibu Rumah Tangga dan Ojol juga Berhak untuk Kuliah, Universitas Terbuka Menerima Tanpa Batasan Apa pun! Mojok.co

Ibu Rumah Tangga dan Ojol juga Berhak untuk Kuliah, Universitas Terbuka Menerima Tanpa Batasan Apa pun!

29 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.